Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 75 76, Mengapa Kepala Sekolah pada Cerita Menjadi Pemimpin Idola?

Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 75 76, Mengapa kepala sekolah pada cerita di atas menjadi pemimpin idola? Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 75 76, M

Editor: Rima Kurniati
Buku Tematik terpadu kurikulum 2013
Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 75 76, Mengapa Kepala Sekolah pada Cerita Menjadi Pemimpin Idola? 

TRIBUNPADANG.COM -  Simak kunci jawaban tema 7 kelas 6 halaman 75 76, Subtema 2 pembelajaran 3

Pada kunci jawaban ini terdapat beberapa pertanyaan sebagai berikut:

Kamu telah membaca teks "Kepala Sekolahku, Pemimpin Idolaku". Diskusikan jawaban pertanyaan-pertanyaan berikut dengan kelompokmu.

Mengapa kepala sekolah pada cerita di atas menjadi pemimpin idola?

Apakah kepala sekolah pada cerita sudah mengamalkan nilai-nilai persatuan? Jelaskan! Apakah kepala sekolah sudah menerapkan nilai-nilai kerakyatan? Jelaskan!

Apa alasan kepala sekolah membantu Sudin untuk mengikuti lomba pidato? Apa yang bisa kita teladani dari sosok kepala sekolah tersebut?

Apakah yang menyebabkan Sudin akhirnya dapat pergi mengikuti kompetisi? Jelaskan!

Bagaimana menurutmu hubungan antara kepala sekolah dengan bupati, kepala dinas, dan pejabat daerah lainnya? Apa yang membuatmu menyimpulkan seperti itu?

Berdasarkan jawabanmu buatlah tulisan mengenai pak Welly.

Pertanyaan - pertanyaan tersebut akan dijawab pada artikel ini sebagai alternatif jawaban bagi orang tua saat membimbing anak saat belajar.

Baca juga: Jawaban Tema 7 Kelas 6 halaman 27 28 29 30, Apa Sumber Daya yang Menjadi Keunggulan Negara ASEAN?

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 2 5 6 7 8 9 11, Apa yang Harus Dilakukan oleh Seorang Pemimpin?

Kunci jawaban tema 7 kelas 6 halaman 75 76, Subtema 2 Pembelajaran 3

Ayo Membaca

Wilayah Indonesia sangat luas, dari Sabang hingga Merauke. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk karena terdiri dari berbagai  macam suku, bahasa, agama, adat-istiadat, serta kebiasaan yang  berbeda-beda. Bagaimana kita mempertahankan persatuan dan  kesatuan? Banyak caranya.

Ayo, kita belajar dari cerita berikut!

Kepala  Sekolahku, Pemimpin Idolaku

Termenung Pak Welly memandang brosur di hadapannya. Lomba Pidato Anak bertema “Bersatu untuk Maju’ begitu tertulis pada  judul brosur. Beliau berpikir keras.  lngin sekali ia mengirim Sudin untuk ikut  Iomba yang  akan  diselenggarakan di kota. Tetapi, dari mana dananya?

Pak Welly, Kepala Sekolah Dasar Cemara di pelosok Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Beliau lahir di Labuha, Maluku Utara. Setelah lulus pendidikan guru ia pergi merantau ke tanah Jawa  untuk mempraktikkan ilmunya. Di sekolah ini, muridnya juga berasal dari berbagai daerah.

Pak Welly senang melihat interaksi antara murid-muridnya. Mereka belajar dan bermain bersama, tanpa mempersoalkan asal-usul. Semua unik, baik karakter maupun kecerdasannya.

Salah satu murid Pak Welly bernama Sudin. Sudin adalah penduduk asli di desa itu. Ia suka membaca, percaya diri, dan komunikatif. Pak Welly ingin Sudin memperoleh pengalaman berharga melalui Iomba pidato.

Sambil berpikir cara memperoleh dana, Pak Welly mendaftarkan Sudin sebagai peserta Iomba. la sendiri yang turun tangan melatih Sudin tiap usai sekolah. Semakin mendekati hari perIombaan, Pak Welly risau. “Andai saja gajiku cukup untuk mendanai Sudin ke kota”, pikirnya.

Hingga suatu sore, terlintas ide di benaknya. Dipandangnya kebun pisang di belakang sekolah. Hampir semua tanaman pisang sudah berbuah dan siap panen. Esok paginya Pak Welly membicarakan idenya dengan para guru. Mereka bermusyawarah mewujudkan ide Pak Welly. Setelah dicapai   kesepakatan, Pak Welly mengerahkan guru, penjaga sekolah, serta murid kelas  5 dan 6. Mereka bergotong royong memanen pisang. Kemudian, di hari Senin pagi, Pak Welly mengundang pejabat setempat untuk hadir pada upacara bendera. Bapak Bupati, Bapak Camat, Bapak Lurah, Kepala  Dinas Pendidikan, serta Ketua RW dan  Ketua RT dimintanya datang. Apa yang direncanakan Pak Welly?

Rupanya Pak Welly ingin menyelenggarakan lelang pisang di sekolah. Murid kelas 5 dan 6 sudah dilatihnya untuk menjadi petugas lelang. Siapa calon pembelinya? Pembelinya adalah para bapak dan ibu pejabat daerah yang hari itu diundang datang ke sekolah.

Sebelum lelang dimulai, Pak Welly menyampaikan bahwa uang yang diperoleh dari hasil lelang pada hari itu akan digunakan untuk mengirim Sudin mengikuti lomba pidato di kota. Para pejabat yang hadir merasa kagum dan terharu menyaksikan usaha Pak Welly, sang kepala sekolah dari timur negeri. Tekad dan usahanya mendukung kemajuan muridnya sungguh menyentuh hati. Dalam sekejap pisang-pisang habis dilelang. Dana yang terkumpul lebih dari cukup untuk memberangkatkan Sudin. Semua orang bersatu padu membantu Pak Welly mewujudkan harapannya.

Didampingi Pak Seto, guru kelasnya, Sudin pun berangkat ke kota.  Tak terkira bangga dan Syukurnya Sudin. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, dia berusaha tampil sebaik-baiknya. Saat pengumuman hasil lomba, ternyata Sudin berhasil mempersembahkan piala juara pertama Iomba pidato untuk sekolahnya. Tak sia-sia usaha Pak Welly dan teman-teman sekolah Sudin.

Terbukti benar tekad Pak Welly. Kita tak perlu ragu untuk maju. Selalu  ada  jalan ketika kita menggalang persatuan untuk mewujudkan mimpi dan harapan

Kunci jawaban Tema 7 Kelas 6 halaman 75 dan 76

Ayo Berdsikusi

Kamu telah membaca teks "Kepala Sekolahku, Pemimpin Idolaku". Diskusikan jawaban pertanyaan-pertanyaan berikut dengan kelompokmu.

1. Mengapa kepala sekolah pada cerita di atas menjadi pemimpin idola?

Jawaban:

Kepala sekolah mempunyai sifat rela berkorban, pantang menyerah, peduli dengan murid, cerdas dalam menghadapi masalah dan dalam mengambil tindakan, mampu meningkatkan persatuan di kalangan murid dan guru.

2. Apakah kepala sekolah pada cerita sudah mengamalkan nilai-nilai persatuan? Jelaskan!

Jawaban:

Sudah mengamalkan nilai-nilai persatuan.

Dibuktikan dengan tidak membeda-bedakan asal usul murid, sehingga antar murid timbul kebersamaan dan rasa persatuan.

3. Apakah kepala sekolah sudah menerapkan nilai-nilai kerakyatan? Jelaskan!

Jawaban:

Sudah menerapkan nilai-nilai kerakyatan.

Dibuktikan dengan kemampuan pak Welly mengetahui karakter masing-masing siswa.

Kemampuan mengetahui karakter siswa ini hanya bisa diperoleh jika berbaur/menyatu dengan murid-murid.

Ia juga mampu menggalang semua unsur pendidikan/sekolah baik murid, guru, kepala dinas hingga Camat dan Bupati untuk bersama-sama memecahkan masalah.

Baca juga: Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 70 71: Diskusikan Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi di Masa Pubertas

Baca juga: Jawaban Tema 7 Kelas 6: Carilah Informasi Mengenai Judul Karya Tari Ciptaan Pak Bagong Kussudiarjo

4. Apa alasan kepala sekolah membantu Sudin untuk mengikuti lomba pidato?

Jawaban:

Kepala sekolah tahu kemampuan dan karakter Sudin yang suka membaca, percaya diri, serta komunikatif.

Kepala Sekolah juga ingin Sudin memperoleh pengalaman berharga dengan diikutkan dalam lomba pidato di kota.

5. Apa yang bisa kita teladani dari sosok kepala sekolah tersebut?

Jawaban:

Sikap merakyat/turun ke bawah, kreatif penuh ide, peduli dengan siswa, rela berkorban, mampu menjaga persatuan, dan pantang menyerah.

6. Apakah yang menyebabkan Sudin akhirnya dapat pergi mengikuti kompetisi? Jelaskan!

Jawaban:

Sudin mendapatkan dana yang cukup untuk mengikuti lomba di kota.

Dana itu diperoleh melalui pelelangan pisang yang ada di belakang, dan pembelinya adalah para pejabat daerah yang diundang.

7. Bagaimana menurutmu hubungan antara kepala sekolah dengan bupati, kepala dinas, dan pejabat daerah lainnya? Apa yang membuatmu menyimpulkan seperti itu?

Jawaban:

Hubungan yang sangat baik.

Para pejabat tinggi tersebut mau menghadiri undangan kepala sekolah, walaupun masing-masing memiliki kesibukan yang berbeda-beda.

Berdasarkan jawabanmu buatlah tulisan mengenai pak Welly.

Jawaban:

Pak Welly adalah seorang perantau dari Indonesia timur yang mengabdi di pelosok Jawa Tengah.

Ia adalah orang yang mampu menjaga kebersamaan dan persatuan di lingkungan sekolah dengan menciptakan suasana tidak ada perbedaan di antara murid-muridnya.

Pak Welly adalah kepala sekolah yang peduli dengan muridnya.

Hal itu bisa dibuktikan ketika beliau bertekad memberangkatkan Sudin, salah satu muridnya untuk mengikuti lomba di kota.

Pak Welly adalah kepala sekolah yang kreatif. Beliau mampu memecahkan masalah pendanaan untuk Sudin yang akan mengikuti lomba di kota dengan membuat acara lelang pisang.

Sebelum itu Pak Welly mengajak musyawarah para guru mengenai rencananya tersebut.

Pak Welly juga orang yang supel/pandai bersosialisasi, orang yang mampu bergaul dengan siapa saja, ini terbukti dengan datangnya para pejabat memenuhi undangan beliau.

Lelang berjalan sukses dengan dibelinya pisang-pisang tersebut oleh para pejabat.

Dari usaha Pak Welly, akhirnya Sudin dapat mengikuti lomba di kota.

Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Soal di atas sebagian besar berupa pertanyaan terbuka. Artinya, ada beberapa jawaban alternatif lainnya yang tidak terpaku seperti di atas.

Kusumawati, Heny. Diana Puspa Karitas dkk. 2018. Tema 7 Kepemimpinan Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Siswa SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

(TribunPadang.com)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved