Jawaban Tema 6 Kelas 6 Halaman 18 19 20: Apa Informasi dari Bacaan Kerukunan di Kampung Wonorejo

Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 6 Halaman 18 19 20: Apakah informasi dari bacaan pada teks Kerukunan di Kampung Wonorejo, Papua

Editor: Rima Kurniati
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Jawaban Tema 6 Kelas 6 Halaman 18 19 20: Apa Informasi dari Bacaan Kerukunan di Kampung Wonorejo 

TRIBUNPADANG.COM - Pada artikel ini terdapat beberapa pertanyaan sekaligus kunci jawaban Tema 6 kelas 6 halaman 18 19 20

Kunci jawaban Subtema 1 Pembelajaran 3 untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut ini:

 Jawablah pertanyaan di bawah ini secara lisan, Apa judul bacaan di atas?

Apa kata kunci pada judul bacaan di atas?

Apakah informasi dari bacaan berdasarkan kata kunci pada judul?

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan menuliskan pada kolom tersedia!

Apa yang dapat kamu lakukan sebagai warga masyarakat dalam memaknai kemerdekaan?

Bagaimana pelaksanaan kewajibanmu sebagai warga masyarakat?

Apa yang sudah kamu pelajari pada pembelajaran kali ini? Apakah kamu merasa kesulitan? Tuliskan yang sudah kamu pelajari.

Tuliskan juga kesulitan jika kamu merasa kesulitan pada pembelajaran kali ini. Tuliskan pada kolom berikut.

Kerja Sama dengan Orang Tua

Apa makna kemerdekaan bagimu dan keluargamu? Coba diskusikan bersama orang tuamu.

Kemudian, tuliskan hasil diskusi pada kolom berikut.

Pertanyaan tersebut akan dijawab pada artikel ini dan ini bisa dijadikan alternatif jawaban bagi orang tua saat membimbing anak saat belajar.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 6 Halaman 1 3 5 6: Makna Proklamasi bagi Bangsa Indonesia

Baca juga: Jawaban Tema 5 Kelas 6 Halaman 173 174 177 178 179, Tulis Pertanyaan Sebanyak Mungkin tentang Buklet

 Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 6 Halaman 18 19 20, Subtema 1 Pembelajaran 3

Kunci Jawaban Halaman 19

Ayo Membaca

Kerukunan di Kampung Wonorejo, Papua

Kampung Wonorejo, Arso Timur, Papua adalah salah satu kampung transmigran. Warganya berasal dari berbagai daerah padat penduduk di Pulau Jawa. Kondisi tersebut membuat warga di kampung Wonorejo memiliki perbedaan suku, agama, dan budaya.

Di Kampung Wonorejo, posisi rumah warga bersebelahan. Semua warga akrab tak terkecuali anak-anak. Setiap hari anak-anak di Kampung Wonorejo pergi ke sekolah bersama. Itu sebabnya mereka sangat akrab. Mereka suka bermain bersama dan sering menghabiskan waktu di rumah satu sama lain.

Meskipun berbeda suku, kebersamaan begitu kental terlihat dalam keseharian mereka. Setiap akhir minggu anak-anak Kampung Wonorejo berkumpul di balai utama kampung. Biasanya, mereka olahraga bersama atau sekadar bermain-main. Bagi anak-anak yang menginjak usia remaja akan mendapat penyuluhan tentang menjaga kebersihan diri saat pubertas dari tenaga kesehatan. Kadang-kadang mereka juga membantu orang tua yang sedang bekerja bakti membersihkan lingkungan.

Semua warga di Kampung Wonorejo hidup rukun. Mereka menyadari bahwa para pahlawan telah meraih kemerdekaan dengan semangat perjuangan tinggi. Dalam meraih kemerdekaan, para pejuang tidak memandang perbedaan daerah, agama, dan suku bangsa. Mereka bersatu padu untuk merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Oleh sebab itu, semua warga Kampung Wonorejo ingin menjaga persatuan di daerah mereka sebagai wujud menjaga kesatuan NKRI. Mereka hidup rukun dalam perbedaan.

Potret Kampung Wonorejo, Arso Timur, menunjukkan kepada kita tentang kerukunan dalam keragaman. Semua warga kampung hidup rukun walaupun berbeda asal usul suku bangsa, agama, dan budaya. Keragaman suku bangsa menjadi modal sosial dalam pembangunan.

Keberadaan berbagai suku bangsa yang ada di Kampung Wonorejo ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah tentang transmigrasi. Program transmigrasi di mulai sejak pemerintahan Orde Baru pada tahun 1961. Pemerintah Orde Baru menggalakkan program transmigrasi sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera. Melalui program ini membuktikan bahwa setelah mengikuti transmigrasi, masyarakat memiliki rumah, lahan pertanian, dan keterampilan sebagai bekal hidup di lokasi transmigrasi. Program tersebut mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini berlandaskan pada hak setiap warga negara untuk mendapat penghidupan dan pendidikan yang layak dari negara.

Saat ini latar belakang kehidupan warga di Kampung Wonorejo sudah mengalami percampuran budaya dan agama. Sebagian warga Kampung Wonorejo sudah melakukan pernikahan antarsuku. Bagi warga Kampung Wonorejo, keragaman adalah kekayaan mereka.

Dalam perkembangannya, ada beberapa yang harus diperhatikan antara Kampung Wonorejo dan kampung-kampung sekitarnya, misalnya Kampung Kibay. Penduduk asli Kibay terdiri atas 121 kepala keluarga. Sebagian dari mereka tersebar di Distrik Arso. Wilayah Kibay memiliki potensi sumber daya alam seperti hutan dan hasil pertanian. Warga di Kampung Kibay menanam sayur dan umbi-umbian untuk dikonsumsi sebagai makanan pengganti beras. Para wanita di kampung ini juga terampil menganyam noken dari kulit pohon. Sebagian warga bekerja serabutan penebang kayu, tukang bangunan, dan buruh harian di perkebunan sawit.

Potret Kampung Kibay memberi gambaran kepada kita tentang mata pencaharian sebagian besar penduduk asli Papua dan para transmigran, seperti di Kampung Wonorejo. Di Kampung Wonorejo, kehidupan masyarakat cukup harmonis. Mereka hidup berdampingan dengan penduduk asli Papua. Apabila terjadi peristiwa yang menyangkut hukum, seperti pencurian atau gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat akan diproses secara hukum. Akan tetapi, sebelumnya mereka harus menyelesaikan masalah tersebut melalui paguyuban adat. Jika ada kerusuhan di Kampung, paguyuban selalu berperan penting dalam proses penyelesaian masalah.

Para perempuan di Kampung Wonorejo dan Kampung Kibay juga saling bertukar pengetahuan antara perempuan Papua dan perempuan transmigrasi yang berasal dari Jawa. Para perempuan Jawa mengajarkan perempuan Papua cara membuat kue dari bahan tepung singkong dan cara membuat sayur dari batang pohon pisang. Sebelumnya orang Papua, selalu membuang batang pohon pisang yang sudah ditebang. Berkat pengetahuan dari perempuan Jawa, kini mereka memanfaatkan batang pisang menjadi sayur yang lezat.

Penduduk asli Papua dan warga transmigran saling bertoleransi. Mereka saling menghormati perbedaan agama maupun budaya. Mereka menganggap bahwa perbedaan budaya dan agama merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang harus dijaga. Para penduduk bisa hidup rukun berdampingan sebagai satu bangsa yaitu bangsa Indonesia.

Warga Kampung Kibay dan Kampung Wonorejo tetap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka juga menjaga persatuan dan kesatuan serta selalu menjunjung tinggi semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam segala perbedaan yang ada. Mereka memiliki jati diri sebagai bangsa Indonesia yang beretika dan santun, serta mempunyai jiwa gotong royong, dan toleransi tinggi. Mereka ingin menciptakan kehidupan di bumi Indonesia yang damai, tenteram, hidup rukun berdampingan.

Oleh: Nirwasita

Diolah dari: http://www.kompasiana.com/spiritofpapua/migrasi-dan-perempuan-dalam-keragaman-kampung-won orejo_56990c2ff67e61f40a27f392

Ayo Berlatih

A. Jawablah pertanyaan di bawah ini secara lisan!

1. Apa judul bacaan di atas?

Jawaban: Kerukunan di Kampung Wonorejo, Papua.

2. Apa kata kunci pada judul bacaan di atas?

Jawaban: Kampung rukun.

3. Apakah informasi dari bacaan berdasarkan kata kunci pada judul?

Jawaban:

Meski warga Kampung Wonorejo memiliki perbedaan suku, agama, dan budaya, mereka mampu hidup rukun. Selain itu, warga Kampung Wonorejo juga mampu hidup berdampingan dengan warga Kampung Kibay dalam kerukunan, toleransi, gotong royong, dan kedamaian.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 6 Halaman 13 14 15 16 17: Apakah yang Dimaksud dengan Kewajiban?

Baca juga: Jawaban Tema 6 Kelas 6 Halaman 8 9 10 11: Apa yang Dapat Kamu Lakukan terhadap Sampah di Rumahmu?

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan menuliskan pada kolom tersedia!

1. Apa yang dapat kamu lakukan sebagai warga masyarakat dalam memaknai kemerdekaan?

Jawaban:

Lebih semangat dalam belajar, mengikuti lomba yang diadakan di lingkungan tempat tinggal, dan menjaga kerukunan antar sesama.

2. Bagaimana pelaksanaan kewajibanmu sebagai warga masyarakat?

Jawaban:

Saya selalu berusaha melaksanakan kewajiban sebagai warga masyarakat seperti menghormati tetangga, menjaga kebersihan lingkungan, dan menjaga kerukunan dengan tetangga.

Ayo Renungkan

Apa yang sudah kamu pelajari pada pembelajaran kali ini? Apakah kamu merasa kesulitan? Tuliskan yang sudah kamu pelajari.

Tuliskan juga kesulitan jika kamu merasa kesulitan pada pembelajaran kali ini. Tuliskan pada kolom berikut.

Kerja Sama dengan Orang Tua

Apa makna kemerdekaan bagimu dan keluargamu? Coba diskusikan bersama orang tuamu.

Kemudian, tuliskan hasil diskusi pada kolom berikut.

Disclimer

Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Soal di atas sebagian besar berupa pertanyaan terbuka. Artinya, ada beberapa jawaban alternatif lainnya yang tidak terpaku seperti di atas.

Sumber buku: Subekti, Ari dkk. 2018. Tema 6 Menuju Masyarakat Sejahtera Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Siswa SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

(TribunPadang.com)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved