AC Milan
Beda Nasib Fikayo Tomori Saat di AC Milan dan Chelsea, Tak Lagi Sebatas Mencari Waktu Bermain
Fikayo Tomori hengkang ke AC Milan sebagai bagian dari perjudiannya untuk mencari waktu bermain dan mengasah kemampuannya.
TRIBUNPADANG.COM- Fikayo Tomori hengkang ke AC Milan sebagai bagian dari perjudiannya untuk mencari waktu bermain dan mengasah kemampuannya.
Semasa di Cobham, markas latihan Chelsea, Fikayo Tomori adalah pilihan ketiga di bawah Thiago Silva, Antonio Rudiger hingga Andreas Christensen.
Namun, pilihan yang diambil Tomori tak hanya memberinya waktu bermain di AC Milan.
Dirinya kini menjelma menjadi pemain inti AC Milan dan menempati pos utama.
Sejatinya, sepak bola Italia yang terkenal dengan Catenaccio-nya tentu tidak akan mudah bagi pemain Inggris beradaptasi.
Baca juga: Tuah Theo Hernandez dan Alexis Saelemakers Jadi Pemain Pengganti Laga AC Milan Vs Venezia
Baca juga: Pelatih AC Milan Stefano Pioli Tak Senang Lihat Permainan Anak Asuh Lawan Venezia di Babak Pertama
Namun, tidak dengan Fikayo Tomori.
Tomori hengkang ke AC Milan sebagai bagian dari perjudiannya untuk mencari waktu bermain dan mengasah kemampuannya.
Namun, di mata Paolo Maldini, Fikayo Tomori bukan hanya layak diberikan jam terbang, pos bek tengah utama AC Milan kini disandangnya.
“Dia bermain setelah dua sesi latihan,” kata pelatih Milan Stefano Pioli tentang Tomori usai laga derby antar Inter Milan vs AC Milan.
“Dia punya banyak keinginan untuk belajar. Dari sudut pandang mental dan teknis, saya pikir dia membuat kesan yang baik.” lanjut Pioli.
Padahal di Cobham, markas latihan Chelsea, ia adalah pilihan ketiga di bawah Thiago Silva, Antonio Rudiger hingga Andreas Christensen.
Baca juga: Alasan AC Milan Lebih Berpeluang Juara Liga Italia Dibandingkan Juventus dan Inter Milan
Fikayo Tomori adalah bagian dari revolusi Frank Lampard di Chelsea pada 2019.
Bersama dengan Mason Mount, Tammy Abraham dan Reece James, Keempat pemain ini diproyeksikan menjadi kekuatan baru Chelsea yang berisi pemain muda.
Namun, nasib baik tidak berpihak kepada Tammy Abraham dan Tomori, keduanya jarang mendapat jam terbang.
Tomori dianggap tidak memiliki kemampuan berduel di udara, dan dikritik Lampard sebagai pemain belakang yang ceroboh.