Pasar Bawah Terbakar
Tim Inafis Polda Sumbar Lanjutkan, Selidiki Penyebab Kebakaran Pasar Bawah Kota Bukittinggi
Tim Inafis ((Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) Polda Sumbar masih menyelidiki penyebab kekabaran yang meludeskan ratusan kios
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Tim Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) Polda Sumbar masih menyelidiki penyebab kekabaran, yang meludeskan ratusan kios pedagang di Pasar Bawah, Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Walaupun kebakaran ini terjadi pada Sabtu (11/9/2021) pada dini hari. Namun, hingga saat ini petugas kepolisian masih berusaha mengungkap penyebabnya.
"Kalau hasilnya belum, nanti akan kota cek bagaimana hasil penyelidikan terbakarnya Pasar Bawah Kota Bukittinggi," kata Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Senin (13/9/2021).
Kata dia, apakah ada faktor-faktor tertentu sehingga membuat ratusan pedagang terdampak dan merugi.
"Walaupun ada Tim Inafis dari Polres Bukittinggi dan Polda Sumbar yang ikut melakukan penyelidikan untuk mencari faktor tersebut," katanya.
"Nanti kalau mereka tidak dapat menentukan penyebabnya, nantinya akan dimintakan bantuan dari Labfor yang berkaitan untuk di kawasan Sumatera," katanya.
Baca juga: Permintaan Rapid Antigen Tes Naik Dua Kali Lipat, Klinik Turunkan Harga untuk SKD CPNS
Baca juga: 3 Pemuda Dipergoki Isap Ganja di Rambatan Kabupaten Tanah Datar, Polisi Turut Amankan Seorang Remaja
Kronologi Kebakaran Versi Polisi
Kronologi terjadi kebakaran 300 petak kios di Pasar Bawah, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (11/9/2021).
Kebakaran ini terjadi tapatnya sekitar pukul 02.27 WIB di Pasar Bawah, Kelurahan Aur Tajungkang Tengah Sawah, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi.
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, mengatakan kios yang terbakar diperkirakan sampai 300 petak.
"Berdasarkan keterangan dari Kapolres Bukittinggi, kejadian pertama kali diketahui oleh Petugas Ronda bernama Budi Rahmat (36)," kata Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto.
Kata dia, saat itu saksi bernama Budi Rahmat (36) sedang melaksanakan patroli di Pasar Bawah, dan melihat percikan api di dalam kedai yang menjual gula aren atau saka anau.
Selanjutnya, saksi menghubungi rekannya bernama Romi (37) yang juga Petugas Ronda.
Saat itu, Romi (37) sedang berada di pangkalan bendi Pasar Bawah dan berjarak sekitar 50 meter dari lokasi Budi Rahmat (36).