Kunci Jawaban Buku Tema 3 Kelas 5 Halaman 74, 75, 76: Penyebab Gangguan Sistem Pencernaan
Kunci Jawaban Buku Tema 3 Kelas 5 Halaman 74, 75, 76: Penyebab Gangguan Sistem Pencernaan.
- DIARE
Saking terlalu sering dialami banyak orang, kita pasti tidak asing dengan penyakit pencernaan yang satu ini.
Yap, diare termasuk salah satu gangguan pencernaan yang menyebabkan kita sering buang air besar (BAB) dan feses yang cair.
Diare biasanya disebabkan oleh infeksi parasit, bakteri, atau juga virus. Nah, diare jenis ini akan menghilang dalam satu atau dua hari.
Namun, dalam kondisi tertentu diare bisa semakin parah hingga terjadi selama berminggu-minggu.
Kondisi ini biasanya terjadi karena penyakit tertentu, seperti kelainan usus, penyakit seliak, dan lain-lain.
Cara Mengatasinya:
Saat diare biasanya membutuhkan cairan untuk mengganti cairan yang terbuang bersama feses.
Karena itu, untuk mengatasinya kita perlu perbanyak minum air atau minuman yang bersifat elektrolit.
Namun, dalam kondisi diare yang sudah parah biasanya dibutuhkan cairan infus untuk mengganti cairan yg hilang.
- KOLERA
Melansir Kompas.com Kolera adalah penyakit infeksi dari usus yang dapat menyebabkan diare berat.
Nama kolera berasal dari nama bakteri yang menjadi penyebab penyakit ini, yakni Vibrio cholerae.
Penyebab kolera
Jika bakteri Vibrio cholera sampai masuk ke tubuh, akan mengeluarkan toksin atau sejenis racun yang dapat menyebabkan terperasnya cairan tubuh keluar dari badan lewat usus halus dan menimbulkan diare parah. Dr Ayustawati, PhD, dalam bukunya berjudul Mengenali Keluhan Anda (2013), menjelaskan, kolera biasa terjadi di daerah yang kesehatan lingkungannya tergolong tidak sehat.
Gejala kolera
Kolera pada umumnya akan menimbulkan gejala diare.
Berikut ini beberapa ciri diare yang menjadi gejala penyakit kolera:
Diare dengan konsistensi seperti air
- Diare berbau seperi bau ikan
- Diare secara tiba-tiba
- Diare disertai dengan sakit perut seperti keram perut, mual, dan muntah
- Diare dibarengi perasaan sering mengantuk dan kelelahan
- Tanpa pengobatan yang cepat, menurut Dr. Ayustawati, penderita kolera bisa sangat cepat atau mudah mengalami dehidrasi.
Dehidrasi itu dapat ditandai dengan:
- Bibir dan kulit yang menjadi kering
- Mata terlihat seperti ada lingkaran kehitaman
- Volume dan frekuensi kencing menurun
- Cara mengobati kolera
Sebelum memasuki langkah pengobatan, dokter pada umumnya akan lebih dulu melakukan beberapa tes untuk memastikan diagnosis kolera.
Pemeriksaan darah dan tinja akan membantu menemukan kuman penyebab kolera dan juga melihat apakah ada komplikasi yang ditimbulkan oleh kondisi tersebut.
Secara umum, pengobatan kolera pertama yang dilakukan, yakni untuk tujuan mengganti cairan yang hilang supaya keseimbangan cairan di dalam tubuh tetap terjaga.
Selain itu, menjaga cairan tubuh penting untuk mencegah timbulnya komplikasi yang lebih berat.
Dehidrasi parah dan apibila kondisi dehidrasi ini tidak ditangani dengan cepat, maka bisa berakibat fatal, termasuk dapat menyebabkan kematian.
Antibiotik bisa juga diberikan untuk mempercepat penyembuhan gejala- gejala kolera.
Cara mencegah kolera
Beberapa tindakan berikut diyakini dapat menjadi cara mencegah kolera:
- Berhati-hati dengan makanan dan minuman yang dikonsumsi
- Meningkatkan hygiene personal, seperti rajin mencuci tangan sebelum makan dan minum air yang sudah direbus terlebih dahulu
- Meningkatkan kebersihan lingkungan, seperti tidak buang air besar sembarangan dan menutup makanan sajian dengan tudung
- Imunisasi juga bisa ditempuh untuk mengantisipasi kolera. Meski demikian, vaksin ini tetap saja tidak bisa memberikan perlindungan diri hingga 100 persen. Maka dari itu, penting kiranya untuk senantiasa bisa berhati-hati dengan makanan dan minuman yang bakal dikonsumsi
Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 5 Halaman 74 75 76 78 Buku Tematik SD Pentingnya Makanan Sehat bagi Tubuh