Peluang Cabor Gantole Sumbar, Atlet Yalatif Pernah Dulang 2 Medali Emas Pada PON Jabar 2016

Nama Atlet Gantole Sumatera Barat NSR Yalatif sempat diperbincangkan pada 2016 lalu menyusul prestasinya meraih 2 medali emas di Pekan Olahraga Nasion

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM/RAHMAT PANJI
NSR Yalatif peraih mendali emas PON Jabar 2016 lalu dari cabang olahraga (Cabor) Gantole 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Nama Atlet Gantole Sumatera Barat NSR Yalatif sempat diperbincangkan pada 2016 lalu menyusul prestasinya meraih 2 medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) Jabar.

Dua medali emas yang diraih oleh Yalatif berasal dari nomor Spot Landing dan Cross Countri (XC) kelas B.

Sumbangan medali emas ayah 2 anak itu tidak lepas dari kerja kerasnya sejak memilih terjun di olahraga aerosport cabang gantole.

Ia mulai menyukai olahraga gantole sejak duduk ditahun akhirnya sebagai mahasiswa di Universitas Negeri Padang.

"Saya kenal gantole pada 2009 silam, waktu itu ada perekrutan anggota gantole pamfletnya terpanjang di PKM," papar lulusan Pendidikan Jasmani UNP itu.

Latif yang pada waktu itu mendaftar dengan alasan menambah teman tentu tidak menyangka bisa menjadi tumpuan Sumbar pada PON XX Papua mendatang.

" Saya mikirnya daftar gantole itu bisa buat nambah teman, waktu pendaftaran saya juga ajak teman saya jadi saya daftar berdua waktu itu," terang peraih mendali emas gantole di Porprov Dharmasraya itu.

NSR Yalatif peraih mendali emas PON Jabar 2016 lalu dari cabang olahraga (Cabor) Gantole
NSR Yalatif peraih mendali emas PON Jabar 2016 lalu dari cabang olahraga (Cabor) Gantole (TRIBUNPADANG.COM/RAHMAT PANJI)

Namun pada hari pertemuan pertama setelah pendaftaraan teman Latif tidak datang, namun ia tidak patah semangat begitu saja.

"Hari pertama itu teman saya tidak datang jadi saya sendirian, pada pertemuan pertama tersebut malah langsung tes fisik," jelas Latif saat ditemui di Lanud Sutan Shahris Tabing Kota Padang.

Ia menambahkan karena sedang duduk dibangku kuliah tentu jam tidurnya tidak teratur, ia mengaku dibuat kerepotan karena mengetahui ada tes fisik.

"Mahasiswa kan sering begadang, disuruh tes fisik jadi agak kaget," guraunya.

Namun sebagai mahasiswa Penjas fisik Latif tidak bisa diragukan lagi, ia bisa lolos ke tahap psikotes dan mengikuti diklat selama 10 hari.

"Alhamdulillah waktu tes fisik dan psikotes lolos, jadi bisa ikut diklat di Alahan Panjang," terangnya.

Dari diklat tersebutlah kita bisa mengenal pria kelahiran Sijunjung tersebut sebagai atlet gantole Sumbar.

"Dari diklat sampai bisa melakukan penerbangan pertama itu saya butuh waktunya 6 bulan," terangnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved