Citizen Journalism

Pesona Wisata Bahari Mentawai: Titik Gulung Ombaknya, Spot Surfing yang Paling Diminati Wisatawan

BIASANYA pada Bulan Maret sepanjang tahun, Kepulauan Mentawai yang termasuk wilayah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) selalu ramai dikunjungi oleh wisa

Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA/DOK.HD 2021
Suasana Senja di depan Nasara Internasional Resort, Pulau Awera,-- yang tidak berjauhan dari Pelabuhan Tuapeijat Sipora, -- Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Foto diambil beberapa waktu lalu. 

Catatan Perjalanan: Dr. Harfiandri Damanhuri, Dosen S1 & S2, FPIK, Universitas Bung Hatta Padang

BIASANYA pada Bulan Maret sepanjang tahun, Kepulauan Mentawai yang termasuk wilayah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan mancanegara.

Sejak 1980 awal ditemukan titik gulungan ombak Mentawai; Spot surfing ini terus diminati para surfer internasional dan berkembang hebat sejak 2007.

Jumlah tamu asing yang berdatangan ke Gugusan Kepulauan Mentawai untuk menunggang ombak surfing mencapai angka rata-rata sepanjang tahun 6.500 orang.

Bahkan pada 2018, jumlah kunjungan tamu surfing ke Gugusan Kepulauan Mentawai mencapai angka 9.500 orang. Memang luar biasa daya tarik ombak, alam dan budaya aslinya.

Titik lokasi ombak "terbaik" di kawasan Gugusan Kepulauan Mentawai akan muncul pada bulan Mei sampai bulan September. Akan tetapi sensasi rasa gelombang ombak surfing masih bisa dinikmati sampai Oktober.

Mentawai dengan 98 pulau kecil dan 1 pulau besar. Tidak tertutup kemungkinan masih ada tamu asing (backpacker) yang memanfaatkan sisa ombak di luar musimnya. Bahkan sampai akhir tahun, Desember. Pergantian tahun mereka tutup.

Ombak Mentawai adalah ombak karang. Karakter gulungan ombaknya sangat berbeda dengan ombak yang muncul di Bali ataupun ombak di pantai Purus, Kota Padang.

Pada kedua lokasi diatas pada umumnya ombak yang terbentuk dari kontur lantai perairan dangkal yang lebih banyak pasirnya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Sumbar: Waspada Potensi Hujan Lebat di Mentawai, Pesisir Selatan dan Solok Selatan

Baca juga: Warga Berdatangan ke Kantor Polsek Sipora Kepulauan Mentawai, Masyarakat Berebut Ingin Divaksin

Suasana Senja di depan Nasara Internasional Resort, Pulau Awera, -- yang tidak berjauhan dari -- Pelabuhan Tuapeijat Sipora, Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar)
Suasana Senja di depan Nasara Internasional Resort, Pulau Awera, -- yang tidak berjauhan dari -- Pelabuhan Tuapeijat Sipora, Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) (ISTIMEWA/DOK.HD 2021)

Dari 100 % pasaran wisata bahari dunia, tiga puluh persen (30 %) di antaranya adalah peminat olah raga berkelas. Bergengsi. Berselancar@surfing.

Sepuluh persen (10 %) diantara pasar wisatawan tersebut datang ke Gugusan Kepulauan Mentawai untuk bermain dan menikmati alunan gelombang laut Samudera Hindia. Gelombang laut yang indah, fantastis, menantang dan termasuk kategori aman.

Gulungan ombak yang muncul memanjang dan pecah diujung. Karena lantai dasar laut dangkalnya adalah kawasan ekosistem terumbu karang (coral reef).

Terumbu karang adalah salah satu ekosistem laut yang unik di dunia. Dilindungi dan tidak boleh dirusak.

Harus dijaga dan dikonservasi. Untuk keberlanjutan keberadaan ekosistem unik dan khas tropis tersebut.

Suasana Senja di depan Nasara Internasional Resort, Pulau Awera,-- yang tidak berjauhan dari Pelabuhan Tuapeijat Sipora, -- Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Foto diambil beberapa waktu lalu.
Suasana Senja di depan Nasara Internasional Resort, Pulau Awera,-- yang tidak berjauhan dari Pelabuhan Tuapeijat Sipora, -- Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Foto diambil beberapa waktu lalu. (ISTIMEWA/DOK.HD 2021)

Kenapa tamu asing yang 10 % tersebut mau datang dan bermain ombak surfing ke Mentawai ?

Berikut ini merupakan faktor mempengaruhinya ;

1). Ombaknya dilautan Mentawai sangat bagus dan luar biasa.

2). Lokasi untuk bermain ombak tidak terlalu ramai.

3). Lingkungan alam, laut dan daratan serta alam hutanya sangat bagus.

4). Banyak titik bermain ombak.

5). Ada titik lokasi ombak rahasia & tersembunyi.

6). Tinggi ombaknya dapat mencapai ketinggian maksimum 15 kaki (4-5 m).

7). Masih terjaga dan terawatnya budaya dan kearifan lokal masyarakat asli Mentawai.

8). Ada tato (titi) di Mentawai, sebagai sebuah identitas masyarakat lokal.

9). Tatonya termasuk tato tertua di dunia.

Semenjak wabah Pandemi Covid_19 melanda dunia. Terjadi pengetatan pintu keluar masuk ke Indonesia. Termasuk juga ke Gugusan Kepulauan Mentawai.

Kondisi ini membuat beberapa pengelola resort surfing kehilangan tamu. Semua resort dan titik surfing kesepian.

Terdata sebanyak 34 titik ombak yang menjadi lokasi tujuan utama bermain bagi wisatawan surfing (Cristie, 2012).

Salah satu lokasi favorit ombak di Mentawai adalah Ombak Macaronis. Lokasinya di sekitaran Pulau Siniai, Desa Silabu, Kecamatan Pagai Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Ombak Macaronis hadir sepanjang tahun tanpa henti. Titik Ombak Macaronis termasuk salah satu lokasi ombak yang sempurna (perfect). Idola para surfer dunia untuk bermain dan menaklukkannya.

Adapun karekter Ombak Macaronis dan ombak Mentawai pada umumnya adalah ;

1  Untuk bermain ombak bisa dari arah kiri dan dari arah kanan. Beda dengan ombak di barat (west). Biasanya dari satu sisi saja. Kiri atau kanan saja.

2 Perairan Mentawai ombaknya besar, akan tetapi tekanannya lambat.

3  Juga tersedia ombak menengah, akan tetapi gerakkan gulungannya cepat.

4  Juga tersedia ombak untuk pemula dan ombak untuk surfer profisional.

5 Panjang ombaknya dapat mencapai 100 meter.

Dari sekian banyak titik ombak. Ada beberapa titik ombak yang enak dinikmati oleh para peselancar. Maka ombaknya dinamakan dengan KFC, Burgerworld dan Ombak Beng_Beng.

Dua kali perjalanan penulis selama 2021 ke pusat-pusat titik ombak surfing Mentawai. Diantaranya ke Pulau Siberut, Siberut Selatan (Pei-Pei), ke Pulau Nyang_Nyang, ke Pulau Awera, ke Pantai Jati, Teluk Mapadeggat.

Juga melihat lokasi ombak surfing dari Pantai Pukarayat. Arah barat dan selatan Pulau Pitoijat, Kec. Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Longboat moda transportasi ke pulau kecil di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Foto diambil beberapa waktu lalu.
Longboat moda transportasi ke pulau kecil di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Foto diambil beberapa waktu lalu. (ISTIMEWA/DOK.HD 2021)

Ombak Mentawai terus bergulung. Tanpa henti. Tanpa ada surfer yang bermain di dalam alunan gulungan ombak yang memutih. Berbuih. Pecah di tengah. Terhadang karang.

Kondisi di palabuhan ataupun di beberapa resort tidak menunjukkan banyaknya tamu asing/tamu surfing yang datang untuk bermain ombak di Gugusan Kepulauan Mentawai.

Jikapun ada tamu asing yang datang dan bermain ombak. Hanya tamu-tamu surfing yang terperangkap di Pulau Bali. Tidak bisa pulang ke negaranya.

Mereka para "bule" surfer tersebut, berdatangan untuk bermain ombak di lokasi surfing yang terkenal di Mentawai. Jumlahnya yang sangat sedikit sekali dari tahun sebelum Covid melanda.

Pandemi Covid_19, betul-betul merontokkan dunia pariwisata bahari Kepulauan Mentawai.

Satu resort di Pulau Nyang_nyang tidak kedatangan tamu sejak awal tahun sampai bulan Juli 2021.

Begitu juga beberapa resort di Pulau Awera yang dekat dengan kota pelabuhan Tuapeijat. Sepi dari pergerakan tamu asing.

Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pernah mencatat PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari restribusi tamu surfing pada Agustus - Desember 2016, realisasi 2,3 M, pada 2017 realisasi 7,3 M, pada 2018 realisasi 8,2 M) (wawancara dengan Simanora, D, 2018).

Kondisi saat ini cukup memprihatinkan kita semua. Tentu kita harus terus berusaha untuk memulihkan situasi pandemi ini. Dengan tetap ikut SOP TPB Covid_19. Terus berdoa, semoga wabah ini cepat berlalu.  Semoga, Aamiin YRA. Salam sehat...Salam konservasi. Tetap taat Prokes.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved