Jatuh dari Pohon Duku

Panjat Pohon Duku Agar Bisa Beli Paket Data untuk Belajar Daring, Fajri Justru Jatuh & Tertusuk Besi

Peristiwa tragis yang menimpa seorang anak itu terjadi saat memanjat pohon duku untuk dijual agar bisa membeli paket internet, Senin (26/7/2021) sekit

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR
Ilustrasi: RSUP M Djamil Padang, Senin (16/3/2020). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Seorang anak Muhammad Nur Fajri (10) di Pesisir Selatan Sumatera Barat tertancap besi cor di ketiak hingga tembus leher.

Peristiwa tragis yang menimpa seorang anak itu terjadi saat memanjat pohon duku untuk dijual agar bisa membeli paket internet, Senin (26/7/2021) sekitar pukul 13.00 WIB.

"Anak itu baru pulang sekolah. Kebetulan si anak meminta paket untuk daring. Orangtua menjawab, tidak ada uang, Nak. Tunggu ayah, ayah baru bekerja 15 hari."

"Jadi sang anak menjawab, biar lah Bu aku mengambil buah duku untuk dijual agar bisa membeli paket, dan sang anak mulailah mengambil buah duku tersebut sehingga terjadi musibah tersebut," jelas tante korban, Eka.

Baca juga: Bocah Pessel Jatuh dari Pohon Demi Belajar Daring, Kini Tertahan di Rumah Sakit karena Tak Ada Uang

Baca juga: Insiden Warga Terseret Ombak di Objek Wisata, Pantai Kito Kabupaten Pesisir Selatan: Ini Kata Warga

Korban terinjak dahan pohon duku lapuk, dan saat jatuh tertusuk besi cor tembus ketiak sampai ke leher.

Beruntung seorang rekan korban melihat kejadian tersebut.

Rekannya memotong besi tersebut dengan menggunakan gergaji. 

Setelah besi berhasil dipotong, korban langsung dibawa ke puskesmas terdekat.

"Bayangkan yang memotong besi itu rekan sepermainannya, terpikir olehnya kalau dicabut tidak mungkin, makanya dicari alat untuk memotong," ujar Eka.

Setelah dipotong, kata Eka, teman korban langsung memanggil kakek Fajri langsung dibawa tetangga dua orang ke puskesmas, dari puskesmas diminta rujuk ke Painan. 

Namun ibu Fajri keberatan bila dirujuk ke Painan sehingga langsung dibawa ke M Djamil Padang.

Eka menuturkan, pihak rumah sakit mengatakan baru sekali menangani pasien yang seperti itu.

Sebab, kalau seandainya besi dicabut, akibat fatal.

Pembuluh darah bisa pecah, dikhawatirkan dokter pembuluh juga tidak ada.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved