Jatuh dari Pohon Duku
Bocah Pessel Jatuh dari Pohon Demi Belajar Daring, Kini Tertahan di Rumah Sakit karena Tak Ada Uang
Fajri belum bisa keluar dari rumah sakit itu karena orang tuanya tidak mampu untuk melunasi biaya pengobatan dan parawatan.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Seorang anak Muhammad Nur Fajri (10) di Pesisir Selatan Sumatera Barat tertancap besi cor di ketiak hingga tembus leher.
Peristiwa tragis yang menimpa seorang anak itu terjadi saat memanjat pohon duku untuk dijual agar bisa membeli paket internet, Senin (26/7/2021) sekitar pukul 13.00 WIB.
"Anak itu baru pulang sekolah. Kebetulan si anak meminta paket untuk belajar daring. Orang tua menjawab, tidak ada uang, nak. Tunggu ayah, ayah baru bekerja 15 hari."
"Jadi sang anak menjawab, biar lah Bu aku mengambil buah duku untuk dijual agar bisa membeli paket, dan sang anak mulailah mengambil buah duku tersebut sehingga terjadi musibah tersebut," jelas tante korban, Eka.
Baca juga: Insiden Warga Terseret Ombak di Objek Wisata, Pantai Kito Kabupaten Pesisir Selatan: Ini Kata Warga
Korban terinjak dahan pohon duku lapuk, dan saat jatuh tertusuk besi cor tembus ketiak sampai ke leher.
Beruntung seorang rekan korban melihat kejadian tersebut.
Rekannya memotong besi tersebut dengan menggunakan gergaji.
Setelah besi berhasil dipotong, korban langsung dibawa ke puskesmas terdekat.
"Bayangkan yang memotong besi itu rekan sepermainannya, terpikir olehnya kalau dicabut tidak mungkin, makanya dicari alat untuk memotong," ujar Eka.
Setelah dipotong, kata Eka, teman korban langsung memanggil kakek Fajri langsung dibawa tetangga dua orang ke puskesmas, dari puskesmas diminta rujuk ke Painan.
Baca juga: Ganda Andalan Indonesia Marcus/Kevin Gagal Memberikan hasil Terbaik Pada Olimpiade Tokyo 2021
"Kalau ke Painan, ibunya bilang teraniaya lah anak kami, maka langsung ke M Djamil Padang," terang Eka.
Eka menuturkan, pihak rumah sakit mengatakan baru sekali menangani pasien yang seperti itu.
Sebab, kalau seandainya besi dicabut, akibat fatal.
Pembuluh darah bisa pecah, dikhawatirkan dokter pembuluh juga tidak ada.
Oleh karena itu ditunggu dokter yang menangani organ tubuh itu baru bisa dioperasi.