Raihan Poin Sempurna Bukan Jaminan di Euro, Mampukah Italia, Belanda dan Belgia Mematahkannya?

Raihan 3 kemenangan di fase grup Euro 2020 ternyata bukan jaminan untuk menjadi juara di turnamen 4 tahunan ini.

Editor: Panji Rahmat
TWITTER.COM/EURO2020
Timnas Italia berhasil melibas timnas Swiss dan menjadi tim pertama yang lolos ke babak 16 besar EURO 2020. 

Kroasia dan Belanda tersingkir di babak perempatfinal, sedangkan Spanyol lolos babak perempat final setelah menang adu penalti atas Italia, menang 3-0 atas Rusia di babak semifinal, dan menjadi juara setelah unggul tipis atas Jerman 1-0 di final berkat gol Fernando Torres.

Pada Piala Eropa 2020 ini, Italia melaju melalui fase penyisihan grup dengan kemenangan atas Wales, Swiss dan Turki, mengambil lebih banyak tembakan per game daripada siapa pun dan tidak kebobolan satu gol pun dalam prosesnya.

Hanya Spanyol yang memiliki penguasaan bola lebih banyak daripada Italia, dan hanya Spanyol dan Denmark yang lebih sering menguasai bola di lini depan.

Pasukan Roberto Mancini juga tidak terkalahkan sejak 2018 dan mencatatkan 11 kemenangan berturut-turut (tanpa kebobolan satu gol pun). Banyak orang yang tidak menjadikannya sebagai unggulan sebelum turnamen dimulai dalam prediksi mereka.

Belgia dan Belanda juga memiliki rekor 100 persen di babak penyisihan grup. Belanda saat ini adalah pencetak gol terbanyak turnamen dengan delapan gol, dan Belgia memiliki tiga kemenangan meskipun memulai turnamen tanpa pemain bintang Kevin de Bruyne yang dinobatkan sebagai Man of the Match pada laga melawan Finlandia.

Tetapi sekali lagi, sejarah menunjukkan bahwa rekor poin sempurna di fase grup tidak banyak berarti dalam hal menjuarai turnamen.

Di Euro 2016, Portugal lolos dari grup, finis ketiga dengan tiga hasil imbang dan tanpa kemenangan, sebelum akhirnya menjadi juara.

Pada tahun 2016, tidak ada tim yang berhasil mengumpulkan 9 poin di babak penyisihan grup, yang ironis karena turnamen 24 tim yang diperbesar seharusnya membuat babak grup kurang kompetitif.

Di era tiga poin untuk kemenangan, Euro 96 adalah satu-satunya turnamen lain yang tidak menghasilkan tim yang mendapat sembilan poin di grup.

Pada tahun-tahun lain, Jerman tersingkir di semifinal pada 2012, begitu pula Republik Ceko pada 2004. Kroasia dan Belanda bahkan tidak sampai sejauh itu pada 2008.

Belanda dan Portugal mencapai semifinal, dan Italia final tahun 2000, tetapi Prancis akhirnya mengangkat trofi meski kalah dari Belanda di babak penyisihan grup.

Pemenang Euro 2004 Yunani berhasil lolos dari penyisihan grup dengan hanya empat poin dan selisih gol nol, finis kedua di grup di atas Spanyol dengan selisih gol yang dicetak.

Ketika datang ke Piala Dunia, itu adalah cerita yang sama dengan hanya Brasil pada tahun 2002 dan 1970, dan Prancis pada tahun 1998 berhasil mendapatkan poin maksimal di babak penyisihan grup dan terus lolos hingga babak berikutnya hingga akhirnya mengangkat Piala Dunia.

Ini bisa jadi karena lebih mudah untuk mendapatkan poin maksimal di beberapa grup daripada di grup lain.

Tidak ada tim di Euro 2020 yang lolos begitu saja. Bagaimanapun, Makedonia Utara pernah mengalahkan Jerman dan Turki mengalahkan Belanda pada laga uji coba Maret 2021.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved