Perbedaan dan Persamaan Antar Cerita Fiksi 'Yuk Kerja Bakti' dengan Pengalaman Pribadi

Yuk, Kerja Bakti!: Berdasarkan diagram venn di atas, jelaskan dan tuliskan dalam satu paragraf perbedaan dan persamaan

Editor: Saridal Maijar
Buku Siswa Revisi 2018
Perbedaan dan Persamaan Antar Cerita Fiksi 'Yuk Kerja Bakti' dengan Pengalaman Pribadi 

TRIBUNPADANG.COM - Yuk, Kerja Bakti!: Berdasarkan diagram venn di atas, jelaskan dan tuliskan dalam satu paragraf perbedaan dan persamaan antar cerita fiksi dan pengalaman pribadi atau film yang pernah ditonton di tempat yang tersedia di bawah ini.

Pertanyaan tersebut merupakan soal halaman 200, Tema 9 Kelas 6 SD/MI, Subtema 3 Pembelajaran 6, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2018.

Subtema 3 yang tentang Tokoh Penjelajah Angkasa Luar, merupakan bagian dari materi Tema 9 berjudul Menjelajah Angkasa Luar.

Berikut pertanyaan dan kunci jawaban Tema 9 Kelas 6 halaman 200:

c. Berdasarkan diagram venn di atas, jelaskan dan tuliskan dalam satu paragraf perbedaan dan persamaan antar cerita fiksi dan pengalaman pribadi atau fim yang pernah ditonton di tempat yang tersedia di bawah ini.

Jawaban:

Persamaan: Persamaan antara teks fidksi dan pengalaman pribadi pada cerita di atas adalah kerja bhakti sama-sama meningkatkan persatuan dan kesatuan.

Perbedaan: Sedangkan perbedaannya adalah pada teks cerita fiksi kerja bhakti dilakukan untuk menghadapi musim hujan. Sedangkan pada pengalaman pribadi kerja bhakti dilakukan untuk menghadapi peringatan kemerdekaan.

Jawaban lengkapnya klik DI SINI

Yuk, Kerja Bakti!
Oleh Niken Ari

Musim hujan telah tiba, warga Kelurahan Mekarjaya, Depok, bersiap menghadapi musim itu. Biasanya bersamaan dengan musim hujan, penyakit demam berdarah juga datang karena banyaknya air yang tergenang. Untuk menghindari adanya warga yang terkena demam berdarah, Pak RT mengajak warganya untuk bekerja bakti membersihkan lingkungan hari Minggu ini.

“Ayah, aku mau ikut kerja bakti, dong. Aku sudah siap, nih,” kata Romi saat melihat ayahnya bersiap-siap akan ikut kerja bakti.

“Wah, boleh sekali, Nak. Sekarang kamu pakai sepatu bot dan bawa sekop kecil itu ya,” ujar Ayah.

Romi langsung mengambil sepatu botnya dari lemari. Ia memakainya dengan cepat. Tak lupa ia membawa sekop kecil dan topi seperti yang diminta ayah. Setelah siap, mereka pun berangkat menuju lapangan, tempat para warga berkumpul.

Di lapangan sudah banyak orang berkumpul. Bapak-bapak yang akan bekerja bakti itu sedang mengisi tenaga dengan makanan yang disiapkan ibuibu dan anak-anak perempuan. Ibu Romi, Sinta, serta adik Romi juga sibuk membantu membawakan makanan, teh, dan kopi. Wah, pantas saja tadi di rumah Ibu membuat banyak sekali pisang goreng, pikir Romi.

Tidak hanya bapak-bapak yang akan bekerja bakti, anak laki-laki seusia Romi juga ikut membantu. Romi melihat temannya, Adi dan Budi, sudah berada di lapangan. Adi membawa cangkul kecil dan Budi membawa beberapa karung.

Tak lama kemudian, kerja bakti dimulai. Semua orang yang ikut serta bekerja bakti langsung menyebar ke daerah RT 03. Ada yang mulai membersihkan selokan yang mampet, mencabuti rumput liar, dan mengumpulkan sampah. Pokoknya, semua sibuk sekali.

Romi, Adi, dan Budi juga tak kalah sibuk. Mereka membantu membersihkan selokan yang tertutup tanah. Romi mengeruk tanah itu dengan sekop kecil miliknya. Adi juga sama. Ia mengambil tanah yang menutupi selokan dengan cangkul. Sedangkan Budi, menampung tanah dengan karung yang dibawa.

Waktu menunjukkan pukul 11 siang dan semua pekerjaan sudah selesai. Wilayah RT 03 menjadi lebih bersih dan rapi. Sudah tidak ada tumpukan sampah ataupun selokan yang mampet. Karena lingkungan tempat tinggal sudah lebih bersih, warga pun senang dan siap menghadapi musim hujan.

Sumber : Nusantara Bertutur, Kompas Minggu, 24 September 2017

(TribunPadang.com)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved