Inter Milan dan Juventus Musuh Bebuyutan, di Tangan Antonio Conte Mereka Bisa Meraih Scudetto
Antonio Conte pun menjadi satu dari 2 orang sukses menyandingkan gelar scudetto Juventus dan Inter Milan.
TRIBUNPADANG.COM- Juventus dan Inter Milan adalah musuh bebuyutan di Liga Italia.
Namun di tangan Antonio Conte dua klub rival bebuyutan bisa meraih scudetto bersama.
Antonio Conte pun menjadi satu dari 2 orang sukses menyandingkan gelar scudetto Juventus dan Inter Milan.
Antonio Conte berhasil mempersembahkan gelar juara Liga Italia 2020-2021 untuk Inter Milan.
Baca juga: 4 Misi Cristiano Ronaldo di Juventus yang Harus Diselesaikan hingga Akhir Musim Liga Italia
Baca juga: Rahasia Inter Milan Meraih Scudetto Liga Italia Setelah 11 Musim dengan Sisa 4 Laga
Hal itu dipastikan setelah Atalanta gagal menaklukkan Sassuolo dalam lanjutan pekan ke-34, Minggu (2/5/2021).
Dalam 4 pekan tersisa, koleksi 82 poin milik Romelu Lukaku cs mustahil lagi dikejar siapa pun.
Khusus bagi Antonio Conte, gelar ini spesial karena menjadi trofi pertamanya sejak direkrut Inter Milan dua tahun silam.
Dia sukses menghancurkan dinasti superioritas Juventus selama 9 musim beruntun yang ironisnya dibangun pertama kali oleh dirinya sendiri.
Seorang legenda dan eks kapten Juventus, Conte mempersembahkan hattrick scudetti dalam tiga musim awal kepemimpinannya di Bianconeri pada 2011-2012 hingga 2013-2014.
Berkat prestasi ini, Conte pun masuk jajaran pelatih spesial yang pernah memenangi Liga Italia bersama Inter Milan dan Juventus.
Baca juga: Inter Milan Genggam Scudetto Lebih Cepat, Tandai Akhir Dominasi Juventus di Serie A Italia
Disebut istimewa karena sepanjang sejarah kompetisi, hanya dua orang yang sanggup melakukannya.
Selain Conte, dia adalah dedengkot sepak bola Italia, Giovanni Trapattoni.
Mister Trap, julukan sang opa legendaris, menjuarai Serie A bersama Juventus 6 kali (1976-1977, 1977-1978, 1980-1981, 1981-1982, 1983-1984, 1985-1986).
Baca Juga: Hasil Liga Italia - Atalanta Gagal Menang, Inter Milan Resmi Kunci Gelar Scudetto Serie-A 2020-2021
Setelah itu, gelar berikutnya datang ketika ia menukangi Inter Milan dengan Lothar Matthaeus-nya di musim 1988-1989.