Amalan yang Dapat Dilakukan Pada Hari Jumat, Membaca Shalawat, Alquran dan Bersedekah

Hari Jumat adalah hari yang istimewa. Hari Jumat disebut Sayyidul Ayyam dalam bahasa arab yang memiliki arti Tuannya Hari atau penghulunya hari. Sela

Editor: Mona Triana
Freepik
Ilustrasi sholat 

TRIBUNPADANG.COM - Hari Jumat adalah hari yang istimewa.

Hari Jumat disebut Sayyidul Ayyam dalam bahasa arab yang memiliki arti Tuannya Hari atau penghulunya hari.

Selain itu Hari Jumat juga dipercaya akan menjadi hari terjadinya kiamat.

Bagi umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa dan amalan di Hari Jumat.

Dari membaca sholawat jenis apapun, yang pendek maupun panjang, membaca Alquran, bersedekah hingga berdoa.

Baca juga: Bacaan Sholawat Dilengkapi Bahasa Latin, Arab dan Ketahui Keutamaan Bersholawat Pada Hari Jumat

Baca juga: Berikut Kumpulan Kata-kata Bijak Hari Jumat Penuh Berkah, Cocok Dijadikan Status di Media Sosial

Baca juga: Amalan Sunnah Pada Hari Jumat, Begini Penjelasan Sekretaris MUI Padang

Doa dan amalan terbaik di hari Jumat

1. Doa Shalawat

بسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل على محمد وآل محمد

“Bismillahir rahmaanir rahiim, Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa aali Muhammad.”

Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, sampaikanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya.”

Sholawat menjadi amalan pertama dan utama untuk diamalkan di Hari Jumat.

2. Membaca Surah Al-Kahfi.

Yang Kedua jangan lupa membaca Surat Al Kahfi sebanyak 110 ayat.

Syeh Ali Jaber juga memberikan tips jika merasa terlalu panjang membacanya dengan cara dibaca sedikit-sedikit.

Baca satu halaman, baca dua halaman hingga selesai sebelum Magrib atau selepas Sholat Ashar.

Hal ini seperti diriwayatkan salah satunya dari Abu Sa'id Al-Khudri ra, bahwa Rasulullah saw bersabda,

"Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka akan ada cahaya yang meneranginya di antara dua Jumat" (HR. Al Hakim dan Baihaqi dan disahihkan oleh Al-Albani).

"Jadi mohon maaf bapak ibu tolong baca surat Al Kahfi. Bagi yang belum bisa baca Al-Quran bisa dengan mendengarkan lewat hp murottal Surat Al-Kahfi. Orang yang menyimak bacaan Al-Quran sama pahalanya dengan orang yang membaca," pesan Ali Jaber.

3. Doa Hari Jumat

Doa Pertama

Satu jam di hari jam, barang siapa yang berdoa pada waktu itu doanya tidak akan ditolak.

فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ

“Di hari Jumat terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri melaksanakan shalat lantas dia memanjatkan suatu doa pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang dia minta.” (HR. Bukhari 935, Muslim 2006, Ahmad 10574 dan yang lainnya).

Ali Jaber menyebutkan berdasarkan pendapat mayoritas ulama doa yang paling diijabah itu adalah doa satu jam terakhir di hari Jumat yakni setelah Ashar atau satu jam sebelum sholat Magrib.

"Silahkan berdoa kira-kira 1 jam sebelum magrib berarti kita sudah mendapatkan keutamaan doa mustajab. Jangan sampai tertinggal," tuturnya.

Doa Kedua

اَلْحَمْدُ للهِِ الاَْوَّلِ قَبْلَ الاِْنْشاءِ وَالاِْحْياءِ، وَالاْخِرِ بَعْدَ فَناءِ الاَْشْياءِ، الْعَليمِ الَّذى لا يَنْسى مَنْ ذَكَرَهُ، وَلا يَنْقُصُ مَنْ شَكَرَهُ، وَلا يَخيبُ مَنْ دَعاهُ، وَلا يَقْطَعُ رَجاءَ مَنْ رَجاهُ

“Alhamdulillaahil awwali qablal insyaai wa ihyaa wal-aakhiri ba’da fanaail asy-yaai al-‘aliimil ladzii laa yansaa man dzakarahu walaa yanqushu man syakarahu walaa yakhiibu man da’aahu walaa yaqtha’u rajaahu.”

Artinya: “Segala puji bagi Allah Yang awal sebelum penciptaan dan penghidupan, Yang akhir setelah punah semua. Yang Maha Tahu Yang Tak Melupakan orang yang mengingat-Nya, Yang Tidak Merugikan orang yang mensyukuriNya. Yang Tidak mengecewakan orang yang memohon padaNya, dan Yang tidak memutus harapan orang yang mengharapkanNya.”

Doa Ketiga

اَللّهُمَّ اِنّى اُشْهِدُكَ وَكَفى بِكَ شَهيداً، وَاُشْهِدُ جَميعَ مَلائِكَتِكَ وَسُكّانَ سَماواتِكَ وَ حَمَلَةَ عَرْشِكَ وَمَنْ بَعَثْتَ مِنْ اَنْبِيائِكَ وَرُسُلِكَ وَاَنْشَأْتَ مِنْ اَصْنافِ خَلْقِكَ

“Allaahumma innii usyidhuka wa kafaa bika syahiidaa usy-hidu jamii’a malaaikatika wa sukkaana samaawaatika wa hamlata ‘arsyika wa man ba’atsta min anbiyaaika wa rusulika wa ansya’ta min ashnaafi khalqika.”

Artinya: “Ya Allah, aku mintakan kesaksianMu dan cukuplah Engkau sebagai saksi, aku mintakan kesaksian seluruh malaikatMu penghuni LangitMu dan pemikul ArasyMu serta yang Kau bangkitkan sebagai nabi dan rasulMu dan dari berbagai makhlukMu yang Kau ciptakan.”

Doa Keempat

اِنّي اَشْهَدُ اَنَّكَ اَنْتَ اللهُ لا اِلهَ اِلاّ اَنْتَ وَحْدَكَ لا شَريكَ لَكَ وَلا عَديلَ وَلا خُلْفَ لِقَوْلِكَ وَلا تَبْديلَ، وَاَنَّ مُحَمَّداً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ، اَدّى ما حَمَّلْتَهُ اِلَى العِبادِ، وَجاهَدَ فِي اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَقَّ الْجِهادِ، وَاَنَّهُ بَشَّرَ بِما هُوَ حَقٌّ مِنَ الثَّوابِ، وَاَنْذَرَ بِما هُوَ صِدْقٌ مِنَ الْعِقابِ

“Innī asyhadu annaka Antallāhu lā ilāha illā Anta wahdaka lā syarīkalaka walā khulfa liqawlika walā tabdīla wa anna muhammadan shallallāhu ‘alaihi wa ālihi ‘abduka wa rasūluka addā mā hammaltahu ilal ‘ibādi wa jāhada fillāhi ‘azza wa jalla haqqal jihādi wa anhu basysyara bimā huwa haqqun minats tsawābi wa andzara bimā huwa shidqun minal ‘iqābi.”

Artinya: “Aku bersaksi bahwa sesungguhnya Engkau Allah tiada Tuhan kecuali Engkau Tunggal tak berserikat dan Tak bertara firmanMu tak berubah dan tak berganti, dan sesungguhnya Muhammad SAW hambamu dan RasulMu. Ia penuhi apa yang Kau bebankan padanya untuk semua hamba, ia berjihad di jalan Allah dengan jihad yang sebenarnya. Ia memberi kabar gembira tentang pahala yang sejati, ia mengancan dengan siksa yang sesungguhnya.”

Doa Kelima

اَللّهُمَّ ثَبِّتْني عَلى دينِكَ ما اَحْيَيْتَني، وَلا تُزِغْ قَلْبي بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَني، وَهَبْ لي مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهّابُ، صَلِّ عَلى مُحَمَّد وَعَلى آلِ مُحَمَّد، وَاجْعَلْني مِنْ اَتْباعِهِ وَشيعَتِهِ، وَاحْشُرْني في زُمْرَتِهِ، وَوَفِّقْني لاَِداءِ فَرْضِ الْجُمُعاتِ وَما اَوْجَبْتَ عَلَيَّ فيها مِنَ الطّاعاتِ وَقَسَمْتَ لاَِهْلِها مِنَ الْعَطاءِ في يَوْمِ الْجَزاءِ، اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزيزُ الْحَكيمُ

“Allāhumma tsabbitnī ‘alā dīnika mā ahyaytanī walā tuzigh qalbī ba’da idz hadaytanī wa bahlī milladunka rahmatan innaka Antal Wahhāb shalli ‘alā muhammadin wa ‘alā āli muhammad, waj’alnī min atbāihi wa syī’atihi wahsyurnī fī zumratihi wa waffiqnī liadāi fardhil jumu’āti wa mā awjabta ‘alayya fīhā minath thā‘āti wa qasamta liahlihā minal ‘athāi fī yaumil jazā’ innaka Antal ‘Azīzul Hakīm.”

Artinya: “Ya (Tuhanku) Allah, teguhkanlah aku pada agamaMu selama Kau hidupkan Aku. Janganlah gelincirkan hatiku setelah Engkau memberiku petunjuk, karuniakanlah padaku rahmat dari sisiMu, sungguh Engkau Maha Pemberi. Sampaikanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, jadikanlah aku dari pengikut dan golongannya, kumpulkan aku pada kelompoknya. Bimbinglah aku untuk melaksanakan kewajiban Jumat yang Kau wajibkan atasku untuk aku taati dan Kau bagikan karunia pada hari pembalasan pada orang yang layak menerimanya. Sungguh Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

4. Bersedekah

Yang terakhir adalah bersedakan di pagi hari. Terutama seusai kita sama-sama menunaikan shalat berjemaah.

"Kalau kita perhatikan banyak dalam Al-Quran, Allah mengikatkan sedekah dengan sholat. Kenapa bersedekah di subuh hari karena ada dua malaikat berdoa. Satu malaikat berdoa baik bagi orang yang bersedekah atau berinfaq di subuh hari. Malaikat kedua juga mendoakan orang yang kikir di subuh hari tidak mau bersedekah agar hartanya tidak diberkahi," terangnya.

      

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved