Indonesia Memiliki Konteks Persatuan Bangsa, Jelaskanlah Makna Persatuan Tersebut!

Negara Indonesia sebagai sebuah bangsa yang kaya akan suku, ras dan budaya memiliki konteks persatuan bangsa. Jelaskanlah makna persatuan tersebut.

Editor: Rizka Desri Yusfita
Tangkapangambar/Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Negara Indonesia sebagai sebuah bangsa yang kaya akan suku, ras dan budaya memiliki konteks persatuan bangsa. Jelaskanlah makna persatuan tersebut. 

TRIBUNPADANG.COM- Negara Indonesia sebagai sebuah bangsa yang kaya akan suku, ras dan budaya memiliki konteks persatuan bangsa. Jelaskanlah makna persatuan tersebut.

Simak kunci jawaban tema 9 kelas 5 halaman 145 selengkapnya sebagai bagian Subtema 3 tentang Manusia dan Benda Lingkungannya.

Kunci jawaban tema 9 kelas 5 halaman 145 ini ditujukan untuk membantu orang tua mengoreksi jawaban saat anak belajar di rumah.

Berikut Kunci jawaban tema 9 kelas 5 halaman 145

1. Negara Indonesia sebagai sebuah bangsa yang kaya akan suku, ras dan budaya memiliki konteks persatuan bangsa. Jelaskanlah makna persatuan tersebut.

Jawaban: Negara Indonesia sebagai sebuah bangsa yang kaya akan suku, ras, adat dan budaya memiliki suatu konteks persatuan bangsa, dimana persatuan bangsa ini memiliki suatu makna bahwa apapun perbedaan budaya, suku, ras dan agama tidak akan dapat memisahkan dan menggoyahkan persatuan yang telah terjalin.

KLIK LINK DI BAWAH UNTUK JAWABAN LENGKAPNYA:

Baca juga: Jawaban Tema 9 Kelas 5 Halaman 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150, Subtema 3

Ayo Membaca

Persatuan dan kesatuan sudah seharusnya dijaga dan dipertahankan demi keberlanjutan pembangunan bangsa. Persatuan dan kesatuan sangat penting di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara. Indonesia adalah sebuah bangsa yang kaya akan ras, suku, dan budaya. Indonesia memiliki konteks persatuan bangsa.

Persatuan memiliki makna bahwa apa pun budaya, ras, dan sukunya tidak ada yang dapat memisahkan dan menggoyahkan persatuan yang telah terjalin.

Beberapa sebab dan akibat yang dapat ditimbulkan karena tidak adanya persatuan dan kesatuan

1. Di lingkungan keluarga

– Terjadi pertengkaran di dalam keluarga
Apabila anggota keluarga selalu bertengkar dan tidak rukun, persatuan di dalam keluarga tidak akan terjadi. Setiap anggota keluarga harus rela mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan keluarga. Pertengkaran yang terjadi di dalam sebuah keluarga karena adanya unsur keegoisan dan tidak mau mengalah satu sama lain.

– Kurangnya kerukunan di dalam keluarga
Sebuah keluarga seharusnya memiliki tujuan yang sama untuk diperjuangkan dan dicapai bersama. Ketika satu dengan lainnya memiliki perbedaan, maka ketidakrukunan bisa terjadi secara otomatis.

– Kurangnya keakraban di dalam keluarga.
Keakraban dalam keluarga sangat penting. Keakraban keluarga dapat menunjang persatuan dan kesatuan dalam keluarga. Ketidakakraban biasanya disebabkan karena kurangnya komunikasi antaranggota keluarga. Selain itu, pertengkaran yang selalu terjadi dalam sebuah keluarga juga menjadi penyebab kurangnya keakraban dalam keluarga.

2. Di lingkungan sekolah

– Sombong dan tidak peduli dengan sesama teman.
Rasa sombong timbul karena adanya rasa bangga pada diri sendiri yang berlebihan. Rasa sombong dapat membuat kita terpisah dari teman di kelas. Rasa sombong juga membuat hubungan dengan teman sekolah menjadi renggang. Selain itu, rasa sombong juga dapat menjadikan kita orang yang tidak peduli terhadap sesama teman. Rasa sombong dan sikap tidak peduli menyebabkan tidak adanya persatuan dan kesatuan di kelas dan lingkungan sekolah.

– Membeda-bedakan teman
Persatuan berarti tidak membeda-bedakan suku, ras, dan agama. Tanpa adanya rasa persatuan dan kesatuan, seorang peserta didik dapat memilih-milih teman berdasarkan agama, suku, maupun ras. Hal ini bukan merupakan sikap terpuji dan justru bertentangan dengan Pancasila sila ke-3.

– Mengolok-olok teman
Mengolok-olok atau mengejek teman merupakan perbuatan yang tidak terpuji. mengolok-olok akan melukai perasaan dan hati teman sekolah. Mengolok-olok teman menandakan tidak adanya rasa persatuan dan kesatuan yang tecermin dari seorang peserta didik.

– Terjadi tawuran
Tawuran biasanya berawal dari mengolok-olok teman. Akibat dari olokolok berlanjut menjadi pertikaian fisik. Pertikaian fisik menjadi semakin serius dan dapat membuat orang lain turut merasa terluka. Tawuran dapat terjadi antarsekolah. Tawuran menandakan tidak adanya persatuan dan kesatuan.

3. Di lingkungan masyarakat

– Tidak adanya kepedulian terhadap penderitaan yang dialami oleh orang lain
– Kepentingan golongan maupun suku masing-masing lebih diutamakan dalam masyaraka
– Tidak adanya kerja sama yang terjalin antarwarga masyarakat

4. Di lingkup negara

– Hilangnya tenggang rasa dan toleransi dalam bermasyarakat
Kehidupan sosial atau bermasyarakat membutuhkan banyak hal untuk dijalani dan dipatuhi. Misalnya, harus adanya saling toleransi dan tenggang rasa agar hubungan antarwarga masyarakat dapat dipertahankan dengan baik. Namun, tanpa adanya rasa persatuan, tenggang rasa dan toleransi mustahil dapat bertahan.

– Perpecahan bangsa
Karena setiap individu merasa memiliki kepentingannya sendiri dan semakin tidak memedulikan kepentingan orang lain, maka dapat menimbulkan perpecahan bangsa. Setiap individu pasti memiliki kepentingannya sendiri. Akan tetapi, kita tidak boleh hanya mementingkan kepentingan diri sendiri. Kita juga harus memedulikan kepentingan orang lain. Apabila kita tidak memedulikan kepentingan orang lain, maka dapat menimbulkan perpecahan bangsa.

– Melemahnya pertahanan dan keamanan bangsa
Salah satu penyebab melemahnya pertahanan dan keamanan bangsa karena rakyat yang tidak bersatu. Ketika rakyat tidak lagi bersatu, serangan dari luar akan dengan mudah masuk ke tanah air. Serangan dari luar juga dapat memberikan pengaruh buruk bagi masyarakat.

(TribunPadang.com)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved