Berita Padang Pariaman Hari Ini
Heboh Buaya Muncul Berjemur di Kabupaten Padang Pariaman, BKSDA Belum Pasang Plang Pengumuman
Kabar tentang buaya yang muncul dan menampakkan diri di kawasan Kabupaten Padang Pariaman beberapa waktu yang lalu masih jadi perbincangan di tengah m
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kabar tentang buaya yang muncul dan menampakkan diri di kawasan Kabupaten Padang Pariaman beberapa waktu yang lalu masih jadi perbincangan di tengah masyarakat.
Sejauh ini masyarakat pernah melihat binatang tersebut saat sedang berenang dan berjemur di aliran sungai dekat kawasan muara pantai.
Kepala Resor BKSDA Padang Pariaman, Andrick mengatakan pihaknya memang masih menerima laporan adanya kemunculan buaya.
Namun, ia menyebutkan kalau buaya tersebut muncul di lokasi atau kawasan habitatnya.
"Kemarin ini muncul di dekat kawasan bandara BIM (Bandara Internasional Minangkabau) seperti kemunculan sebelumnya. Buaya tersebut muncul di kawasan habitatnya," ujar Andrick.
Pihaknya mendatangi lokasi guna mengecek kemudian buaya itu sempat menghilang menyusul adanya laporan dari masyarakat yang melihat di lokasi tersebut.
Baca juga: Buaya Muncul di Bawah Jembatan Duku Padang Pariaman, BKSDA: Kawasan Muara Masih Habitat Buaya
Baca juga: Kemunculan Satu Ekor Buaya di Bawah Jembatan Duku Padang Pariaman Jadi Tontonan Warga
Sejauh ini imbuhnya setelah beberapa kali kemunculan buaya, dan pihaknya belum ada memasang papan pengumuman lokasi habitat buaya.
"Kami masih mengusulkan kepada kantor, jika disetujui akan dilakukan pemasangan papan pemberitahuan," sebutnya.
Kata dia, lokasi titik buaya banyak terdapat di Kabupaten Padang Pariaman. Namun, pihaknya belumlah mengetahui penyebab yang membuat buaya tersebut sering menampakkan diri.
Andrick menyebutkan, untuk mengetahui itu perlu kajian yang lebih lanjut apakah ada faktor yang membuat kemunculannya menjadi sering.
"Terkait kemunculannya harus ada kajian, apa penyebabnya. Karena dugaannya banyak, bisa jadi populasi ikan, perubahan struktur alam, faktor alam lainnya, dan faktor dari manusia," ujarnya.
Faktor manusia yang dimaksudkan seperti adanya pembangunan pemukiman warga yang sudah berada di sekitar habitat satwa dan usaha tambak.
"Jadi, kemunculan buaya ini di habitatnya dan diharapkan masyarakat untuk berhati-hati. Kebiasaan buaya tidak akan pergi kemana-mana, karena itu rumahnya," ujar Andrick.
Ia menyebutkan, di kawasan Pasie Laweh, Nagari Lubuk Alung, juga terdapat buaya. Namun, buaya tersebut merupakan buaya air tawar yang sama-sama berbahaya dengan buaya muara.