Cerita Tentang Cindelaras, Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 Halaman 152

Coba, kamu cari informasi tentang cerita Cindelaras. Kamu bisa membaca buku atau kamu bisa memutar video. Kemudian, tuliskan ringkasan mengenai cerita

Editor: Saridal Maijar
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Cerita Tentang Cindelaras, Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 Halaman 152 

TRIBUNPADANG.COM - Berikut ini adalah cerita tentang Cindelaras.

Pertanyaan tersebut di atas merupakan materi Tema 8 Kelas 4 SD/MI, Pembelajaran 4 Subtema 3, halaman 152.

Subtema 2 berjudul Bangga Terhadap Daerah Tempat Tinggalku, bagian dari Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017.

Berikut kunci jawaban Tema 8 Kelas 4 halaman 152:

Ayo Mengamati

Gambar di atas menunjukkan gambar cerita Cindelaras ? Pernahkah kamu membaca cerita Cindelaras ? Atau mungkin kamu melihat video drama Cindelaras ?

Coba, kamu cari informasi tentang cerita Cindelaras. Kamu bisa membaca buku atau kamu bisa memutar video. Kemudian, tuliskan ringkasan mengenai cerita Cindelaras pada kotak di bawah.

Jawaban:

Cerita Tentang Cindelaras

Cindelaras tinggal bersama ibunya di sebuah hutan terpencil. Meskipun tinggal di hutan, Cindelaras tidak kesepian. Dia bersahabat dengan binatang-binatang di hutan. Suatu hari, seekor burung rajawali menghadiahi sebutir telur ayam kepada Cindelaras. Cindelaras amat senang. Kemudian, dia menghangatkan telur itu supaya bisa menetas dengan baik.

Selang beberapa minggu, telur itu pun menetas. Dengan sabar Cindelaras memiara anak ayamnya. Dia tidak pernah lupa memberi makan dan memandikannya. Ayam itu pun tumbuh menjadi ayam jantan yang besar dan kuat.

Namun, ada yang aneh pada ayam itu. Saat berkokok, ayam mengeluarkan suara, ”Kukuruyuuk…Tuanku Cindelaras, wajahnya tampan rupawan, rumahnya di hutan rimba, ayahnya Raden Putra.”Rupanya ayam itu adalah ayam ajaib. Karena penasaran, Cindelaras bertanya kepada ibunya, ”Benarkan Raden Putra adalah ayahku?”

Akhirnya, ibunya menceritakan kejadian bertahun-tahun yang lalu. Raden Putra mengusir ibu Cindelaras dari istana karena dituduh telah meracuni adik Raden Putra. Saat itu, Raden Putra tidak mengetahui bahwa ibu Cindelaras sedang mengandung.

Mendengar cerita ibunya, Cindelaras bertekad untuk menemui Raden Putra. Setelah menempuh perjalanan jauh, Cindelaras sampai di Kerajaan Jenggala.

”Aku ingin mengadu ayamku dengan ayam Raden Putra,” kata Cindelaras kepada para pengawal.

Raden Putra menemui Cindelaras. Saat melihat Cindelaras, Raden Putra terkesiap. Beliau merasa mengenal wajah itu. ”Siapa kau? Berani sekali menantang ayamku. Apa yang akan kau berikan kepadaku jika ayammu kalah?” tantang Raden Putra.

Cindelaras menunduk hormat, ”Hamba akan mengabdikan seluruh hidup hamba pada Kerajaan Jenggala.”

Raden Putra setuju. Cindelaras pun mengeluarkan ayamnya dari keranjang. Begitu keluar, ayam Cindelaras langsung berkokok, ”Kukuruyuuuk…Tuanku Cindelaras, wajahnya tampan rupawan, rumahnya di hutan rimba, ayahnya Raden Putra.”

Semua yang ada di situ terkejut. Wajah Raden Putra memucat. ”Siapakah dirimu sebenarnya? Mengapa ayam ini berkata bahwa kau adalah putraku?” tanya Raden Putra.

Cindelaras pun menceritakan siapa dirinya. Raden Putra terduduk mendengarnya.

”Aku telah menyia-nyiakan anakku sendiri,” sesal Raden Putra. Raden Putra memandang Cindelaras, lalu berkata, ”Anakku, maukah kau memaafkan kesalahan ayahmu ini?”

Cindelaras mengangguk mantap. Raden Putra lega. Kemudian, beliau memerintahkan para pengawal untuk menjemput ibu Cindelaras di hutan.

Sebenarnya, setelah mengusir ibu Cindelaras, Raden Putra menyadari bahwa dia telah melakukan kesalahan. Namun, dia tidak dapat menemukan istrinya. Sekarang berkat ayam jantan Cindelaras, mereka semua dapat berkumpul kembali.

Udin menonton pentas ketoprak, Gadjah Mada: Sumpah Palapa Membawa Petaka. Ketoprak dipentaskan oleh murid sekolah dasar. Udin senang dengan tokoh utamanya yaitu Patih Gadjah Mada. Mereka senang dengan peran Patih Gadjah Mada. Keluarga Udin keturunan Jawa. Ia merasa bangga dengan keberagaman kesenian Jawa.

Ayo Bermain Peran

Bentuklah kelompok terdiri atas tiga anak. Kemudian, carilah cerita fiksi yang di dalamnya memiliki minimal tiga tokoh. Tuliskan nama dan sifat tokoh yang ada pada cerita yang telah dipilih. Peragakan peran dengan sifatnya yang sesuai dari cerita itu di depan kelompok lain.

Sebagai contoh, kamu memeragakan Patih Gadjah Mada dan dua orang temanmu sebagai prajuritnya. Patih Gadjah Mada mengajak dua prajurit untuk melawan musuh. Dialog saat bermain peran sebagai berikut.

Patih Gadjah Mada: “Prajurit, lawan musuh kita dengan semangat! Mari Kita serang bersama-sama. Serbuuuu!” (Patih Gadjah Mada berdiri tegap di depan kedua prajurit, tangan kanan menuding ke arah musuh).

Dua Prajurit:“Semangat, Patih! Serbuuuu!” (Kedua prajurit, mengangkat tombak) (Patih Gadjah dan Dua Prajurit, berlari).

(TribunPadang.com)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved