Apa Isi dari Cerita Fiksi 'Asal Usul Burung Cenderawasih' di Depan?

Bentuklah kelompok yang terdiri atas tiga anak. Diskusikan mengenai cerita fiksi di depan. Apa isi dari cerita fiksi di depan? Tuliskan hasil diskusi

Editor: Saridal Maijar
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Apa Isi dari Cerita Fiksi 'Asal Usul Burung Cenderawasih' di Depan? 

TRIBUNPADANG.COM - Apa isi dari cerita fiksi Asal Usul Burung Cenderawasih di depan?

Pertanyaan tersebut di atas merupakan materi Tema 8 Kelas 4 SD/MI, Pembelajaran 6 Subtema 2, halaman 114.

Subtema 2 berjudul Keunikan Daerah Tempat Tinggalku, bagian dari Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017.

Berikut kunci jawaban Tema 8 Kelas 4 halaman 114:

Bentuklah kelompok yang terdiri atas tiga anak. Diskusikan mengenai cerita fiksi di depan. Apa isi dari cerita fiksi di depan? Tuliskan hasil diskusi kelompokmu pada tempat di bawah.

Jawaban:

Legenda “Asal Usul Burung Cenderawasih” bercerita tentang kisah seorang anak bernama Kweiya yang tinggal bersama ibu dan adik-adik tirinya. Adik-adik tiri Kweiya tidak menyukai Kweiya dan menjebak Kweiya sehingga dia tersesat di hutan.

Kweiya yang tersesat di hutan mencoba untuk bertahan hidup dengan membangun rumah kayu sederhana dan berburu. Kulit binatang hasil buruannya dia pintal menjadi benang.

Ibu Kweiya pergi ke hutan, dia melihat seekor burung muncul dari pepohonan. Ternyata burung itu adalah Kweiya yang telah berubah wujud menjadi seekor burung yang indah. Ibu Kweiya menyelipkan pintalan benang di bawah lengannya.

Akhirnya ibu Kweiya berubah menjadi seekor burung. Adik-adik tiri Kweiya menyesali perbuatan jahatnya, namun,sudah terlambat. Kweiya dan ibunya telah berubah menjadi burung yang kini dikenal sebaga burung cenderawasih.

Asal Usul Burung Cenderawasih

Di suatu daerah di Papua tinggal seorang anak laki-laki bernama Kweiya. Kweiya tinggal bersama ibu dan adik-adik tirinya. Adik-adik tiri Kweiya tidak menyukai Kweiya. Mereka menjebak Kweiya sehingga dia tersesat di hutan.

Kweiya yang tersesat di hutan mencoba untuk bertahan hidup. Dia membangun rumah kayu sederhana dan berburu. Kulit binatang hasil buruannya dia pintal menjadi benang. Kweiya berencana untuk membuat sayap dari benang pintalannya.

Setelah Kweiya pergi, ibunya sangat sedih. Adik-adik Kweiya berbohong bahwa Kweiya pergi karena tidak mau tinggal bersama mereka lagi. Ibu Kweiya tidak percaya. Ibu Kweiya berusaha mencari tahu kebenarannya. Adik bungsu Kweiya yang jujur memberitahu ibu kebenarannya.

”Bu, kak Kweiya tidak meninggalkan kita. Dia dijebak oleh kakak-kakak sehingga tersesat di hutan.” Jelas adik bungsu Kweiya.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved