Jadwal Sidang Isbat Ramadhan 1442 H, Kementerian Agama Rencanakan 12 April 2021

Jadwal Sidang Isbat Ramadhan 1442 H, Kementerian Agama Rencanakan 12 April 2021

Editor: afrizal
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Anggota tim Rukyatul Hilal memantau hilal penetapan jadwal puasa 2018 di Masjid Al Musari'in, Basmol, Jakarta, Selasa (15/5/2018). Kementerian Agama menggelar pemantauan hilal (rukyatul hilal) untuk penetapan 1 Ramadan 1439 H di 95 titik pemantauan yang tersebar di 32 provinsi guna menetukan rukyatul hilal dan data hisab posisi hilal untuk dimusyawarahkan dalam sidang isbat. 

TRIBUNPADANG.COM - Sidang isbat penentuan awal Ramadhan 1422 hijriah direncanakan akan digelar 12 April mendatang.

Keputusan dari sidang isbat nanti akan digunakan untuk menentukan awal Ramadhan di Tanah Air.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, Kamaruddin Amin mengatakan, rencananya, sidang isbat penentuan 1 Ramadhan 1422 H akan dilakukan pada 12 April 2021.

"Untuk Isbat awal Ramadhan 1442 H pada tanggal 12 April 2021 M," kata Kamaruddin, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (14/3/2021) malam.

Baca juga: Tips Mengajari Anak Berpuasa di Bulan Ramadhan, Beri Penghargaan Jika Sukses Menjalankan Puasa

Baca juga: Waktu Maghrib Padang dan Jadwal Buka Puasa Hari Ini, Keutamaan Puasa Senin Kamis

Baca juga: Ketahui 6 Hal yang Dapat Membatalkan Puasa, Keutamaan Bacaan Niat Puasa Ramadhan

Seperti diketahui, Kementerian Agama membentuk sebuah badan yaitu Badan Hisab Rukyat sejak 1972.

Badan ini terdiri dari para ulama, umaroh, dan ahli-ahli astronomi.

Kamaruddin menjelaskan, hisab artinya menghitung, sedangkan rukyat artinya memantau.

Seperti namanya, BHR bertugas melakukan hisab dan rukyatul hilal untuk menetapkan awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah.

Kajian BHR akan dijadikan bahan pertimbangan dalam penetapan saat sidang isbat berlangsung

Sidang isbat untuk menentukan awal Syawal 1442 H dijadwalkan pada 11 Mei 2021 M, dan sidang isbat penentuan awal Zulhijjah pada  10 Juli 2021.

Metode hisab dan rukyat

Dalam menentukan awal Ramadhan, ada dua metode yang digunakan yaitu hisab dan rukyat.

Apa itu rukyat?

Rukyatul hilal adalah aktivitas pengamatan visibilitas hilal (bulan sabit) saat Matahari terbenam menjelang awal bulan pada Kalender Hijriah.

Sebelum melakukan pemantauan, Kemenag akan bekerja sama dengan ormas dan para pakar untuk melakukan perhitungan-perhitungan soal ketinggian hilal.

Penghitungan itu dilakukan untuk menghindari terjadinya 'salah lihat'.

Jika tinggi hilal berada di bawah 2 atau 4 derajat, maka kemungkinan objek yang dilihat bukan hilal, melainkan bintang, lampu kapal, atau objek lainnya.

Hilal bisa dilihat dengan ketinggian minimal 2 derajat, elongasi (jarak sudut matahari-bulan) 3 derajat, dan umur minimal 8 jam saat ijtimak. Jika angkanya di bawah itu, artinya belum rukyat.

Lalu, metode kedua adalah hisab. Apa itu hisab?

Hisab merupakan perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriah.

Di Indonesia, ada beberapa rujukan atau kitab yang digunakan dan sudah menggunakan metode kontemporer.

Kemenag menggunakan data ephemeris hisab rukyat. Meski ada beberapa metode hisab rukyat, biasanya hasilnya sama.

Baik metode hisab maupun rukyat, keduanya merupakan sebuah cara untuk menentukan awal bulan.

Kedua metode itu saling mendukung.

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Jadwal Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadhan 1422 Hijriah, Digelar 12 April

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved