Berita Juventus
Andrea Pirlo Akui Park Ji-sung Jadi Mimpi Buruk: "Sir Alex Ferguson Menugaskan untuk Bayangi Saya"
EKS Penggawa Manchester United bernama Park Ji-sung merupakan sosok yang takkan terlupakan bagi Andrea Pirlo yang kini menjadi juru taktik Juventus
Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
EKS Penggawa Manchester United bernama Park Ji-sung merupakan sosok yang takkan terlupakan bagi Andrea Pirlo, yang kini menjadi juru taktik Juventus.
Perbincangan mengenai Park Ji-sung mengemuka persis dalam suasan laga Manchester United vs AC Milan, karena momentum yang tak jarang menyisakan momentum langka.
Catatan bersejarah, yakni momentum langka di pertemuan Manchester United vs AC Milan adalah menyangkut sosok Park Ji-sung dan Andrea Pirlo tersebut.
Hanya saja, kedua pemain itu tidak merumut lagi, ketika Manchester United vs AC Milan jumpa di babak 16 Liga Eropa (12/3/2021) pukul 00.55 WIB.
Baca juga: Juventus Tancap Gas Seusai Tersingkir dari Liga Champions, Andrea Pirlo Inginkan Bianconeri Bangkit
Namun, pergulatan kedua pemain di atas lapangan hijau pada ajang Liga Champions tahun 2010 lalu barangkali masih lekat di ingatan beberapa kalangan.
Singkatnya, Park Ji-sung menjadi aktor penting dalam mematikan kreatifitas lapangan tengah AC Milan yang dikomandoi Andrea Pirlo.
Bahkan, Pirlo pun mengakui Park memberinya pengalaman yang tak terlupakan.
Ia bahkan mencantumkan pengalaman tersebut dalam autobiografinya.
Baca juga: Warning Pelatih Juventus Setelah Permanenkan Weston McKennie, Andrea Pirlo: Tidak Mengejutkan Saya
"Bahkan Sir Alex Ferguson, manajer berhidung ungu yang mengubah Manchester United menjadi kapal perang yang menakutkan, tidak bisa menahan godaan."
"Di Milan, dia menugaskan Park Ji-sung untuk membayangi saya. Dia berlari ke arah saya dengan kecepatan elektron."
"Dia melemparkan dirinya ke arah saya, tangannya di seluruh punggung saya, mencoba mengintimidasi saya."
"Matanya hanya tertuju kepada saya, tidak ada yang lain," tulis Pirlo dikutip dari Sportbible.
Lantas, siapa sebenarnya Park Ji-sung?
Berikut adalah profil dari mantan pemain Manchester United Park Ji-sung.
Park Ji-sung memang sejak dari kecil berhasrat menjadi pemain sepak bola.
Di bangku sekolah pun ia tak lupa menyempatkan diri berlatih mengolah si kulit bundar.
Baca juga: 8 Pemain Muda Juventus Dibawa Andrea Pirlo ke Kandang Verona, Strategi Atasi Badai Cedera
Dikutip dari Wikipedia, tahun 1998, Park Ji-sung muda berhasil mengantar SMA nya menjadi juara nasional sepak bola.
Pelatihnya saat itu pun tak ragu memberi saran kepadanya untuk meneruskan jejak gemilang di dunia sepak bola.
Ia akhirnya melanjutkan studi di Myongji University dan bergabung dengan tim sepakbola kampusnya itu.
Pria kelahiran 25 Februari 1981 mulai berlatih sebelum resmi menjadi mahasiswa di perguruan tinggi itu.
Pada Januari 1999, tim kampusnya itu berkesempatan untuk berlatih dengan tim Korea Selatan yang akan berlaga di Olimpiade.
Baca juga: Profil Marina Granovskaia, Sosok Direktur Chelsea & Wanita Kepercayaan Roman Abramovich
Melihat bakat yang ada pada diri Park, Huh Jung-moo selaku pelatih tim Olipiade Korea Selatan menyantumkan nama Park dalam nama yang akan bermain di Olimpiade.
Namun, akhirnya ia tidak terpilih dan hanya dimasukan ke skuat U-20.
Karier cemerlang di bangku sekolah dan kuliah tak membuat dirinya bisa menjadi pesepak bola profesional secara instan.
Beberapa klub profesional yang mencoba mendekatinya pun mundur setelah melihat postur tubuh Park Ji-sung.
Sebabkan Kelangkaan Kodok di Korea Selatan
Ayah Park Ji-sung tak tinggal diam melihat anaknya mendapat penolakan bertubi-tubi.
Baca juga: Soal Hubungan Ronaldo dan Andrea Pirlo di Juventus, Eks Striker Real Madrid Sebut Tidak Cocok
Dikutip dari Daily Mail, ayah Park berinisiatif memberikan jus kodok kepada sang anak.
Sang ayah yakin, jus kodok bisa membuat postur Park menjadi besar dan kuat.
Selain itu, jus kodok dianggap ayah Park bisa meningkatkan stamina.
"Ayah saya biasa mencari kodok liar untuk ditangkap," ungkap Park Ji-sung.
"Saya dahulu seorang yang kurus (kerempeng) dan lemah."
"Lalu ayah saya mendengar jus kodok dapat meningkatkan postur dan kekuatan saya," sambungnya.
Park Ji-sung mengaku rasa dari jus kodok itu sangat tidak enak.
Namun, ia tak memiliki pilihan lain untuk bisa menghindar.
"Rasanya sangat, sangat tidak enak tetapi saya harus meminumnya," ujar Park Ji-sung.
"Saya meminumnya karena ingin menjadi seorang pesepak bola profesional."
"Semua orang mengatakan saya harus tumbuh besar," lanjutnya.
Kebiasaan pria berpostur 178 sentimeter meminum jus kodok sempat menyebabkan kehebohan di lain hari.
Hal itu membuat populasi kodok di Korea Selatan menurun drastis.
Orang-orang mulai mengikuti kebiasaan Park Ji-sung mengonsumsi jus kodok untuk meningkatkan stamina.
Dikutip dari Telegraph, pada Tahun 2012, sebuah lembaga di Korea Selatan mengajak Park untuk turun tangan mengatasi ini.
Sosoknya yang dianggap menjadi panutan dianggap efektif untuk mengkampanyekan perlindungan kodok di Korea Selatan waktu itu.
Baca juga: Man United vs AC Milan - Setan Merah Sesumbar, Bakal Gilas Rossoneri di Old Trafford
Perjalanan Karier
Dikutip dari Transfermarkt, Kyoto Purple Sanga menjadi klub profesional pertama Park Ji-sung setelah lulus dari bangku kuliah.
Kyoto Purple Sanga saat itu sedang berjuang di J2 League (divisi dua Liga Jepang).
Park akhirnya bergabung dan benar-benar memilih sepakbola sebagai hidupnya.

Baca juga: Profil Kane, Pegulat WWE yang Dikira Adik The Undertaker, Kini Sukses jadi Wali Kota
Singkatnya, Park berhasil mengantarkan Sangan menjuarai J2 League dan promosi ke J1 League pada tahun 2001.
Bersama Sanga, Park berhasil menjuarai Emperor’s Cup, Fa Cup-nya Jepang.
Kesuksesan di Jepang membuat Guus Hiddink yang sempat melatih Korea Selatan di tahun 2002 melirik namanya untuk jadi bagian dari PSV Eindhoven.
Ia harus menunggu hingga Arjen Robben hijrah ke Chelsea untuk mendapatkan tempat utama di PSV.
Singkatnya, Park berhasil membentuk kerja sama apik dengan Mark van Bommel dan Phillip Cocu dan meraih gelar di Belanda.
Gelar Liga Belanda dan Piala Belanda pun berhasil digenggam Park di PSV.
Perannya yang menonjol di lini tengah nyatanya membuat Sir Alex Ferguson kepincut.
Baca juga: Juventus vs Crotone - Andrea Pirlo Gusar Ronaldo Paceklik Gol, Si Nyonya Tua Belai I Bianconeri
Pada tahun 2005, Manchester United resmi memboyong Park Ji-sung dari PSV dengan mahar 4 juta Poundsterling.
Keputusan Sir Alex memboyong Park berbuah manis.
Ia menjadi bagian penting dari kesuksesan Manchester United dari tahun 2005 hingga 2012.
Gelimangan gelar menghiasi tujuh musim perjalanan Park di Manchester United.
Total Park mempersembahkan 1 gelar Liga Champions, 4 gelar Liga Inggris, 3 Gelar Piala Liga Inggris, dan 1 gelar Piala Dunia Antarklub.
Park Ji-sung mencatatkan 205 penampilan selama berseragam Mu dan mencetak 27 gol.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Park Ji-sung, Eks MU & Mimpi Buruk Andrea Pirlo, Sempat Bikin Kodok Langka di Korsel