Berita Agam Hari Ini
3 Kerbau Milik Warga Matur Agam, Diduga Diterkam Harimau Sumatera: 1 Mati dan 2 Luka-luka
Sebanyak 3 hewan ternak jenis kerbau diterkam Harimau di Jorong Cubadak Lilin Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Ba
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
Pihaknya telah melakukan pengecekan di lapangan dan membenarkan adanya jejak harimau sumatera tersebut.
"Kita sudah ajarkan masyarakat cara penghalauan. Kita tinggalkan meriam secara swadaya," kata Rusdiyan P, Senin (22/2/2021).
Disebutkannya, alat yang ditinggalkannya berupa meriam yang dibuat dari besi dan berbahan kabit.
Ia berharap, masyarakat yang berlokasi di kawasan konflik tersebut dapat melakukan penghalauan dengan bunyi-bunyian meriam.
Baca juga: 2 Harimau di Solok Tertangkap, Ternyata Putra dan Putri Singgulung, Kini Dibawa ke PR-HSD
"Bagi masyarakat yang ke ladang juga kita ajarkan bagaimana kiat-kiat saat berhadapan dengan harimau," katanya.
Ia berharap masyarakat yang pergi ke ladang tidak sendiri-sendiri, tapi ada rekan lainnya.
"Jadi, saat masyarakat berpapasan dengan harimau sudah dibekali ilmu. Kita berharap tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Sebelumnya, Rusdiyan P mengatakan, jejak tersebut ada 2 ukuran, yaitu satu besar dan satu lagi berukuran besar.
Baca juga: Satu Harimau Sumatera Tertangkap Lagi di Kabupaten Solok, Afrilius: Pintu Kerangkeng Sudah Tertutup
"Kalau dugaan kita lebih dari 1 ekor. Jadi, diperkirakan ada sebanyak 2 ekor."
"Kita melihat jejaknya ada 2 ukuran, dan kemungkinan itu induk sama anaknya," katanya.
Disebutkannya, kebiasaan harimau yang beriringan tersebut adalah induk dan anaknya. Karena ada 1 jejak besar dan 1 jejak kecil.
"Kawasan tersebut berbatasan langsung dengan hutan lindung, apalagi ladang masyarakat."
"Saat masyarakat pergi ke ladang sudah biasa melihat tanda-tanda keberadaan harimau itu," katanya.
Baca juga: BKSDA Sebut Harimau yang Mangsa Ternak Warga di Solok Bukan Putra Singgulung atau Putri Singgulung
Selain itu masyarakat sudah terbiasa mendengar suara auman dari harimau sumatera.
"Ya, namanya tinggal di dekat hutan itulah risikonya. Sama dengan masyarakat yang tinggal di dekat muara yang bertemu dengan buaya," katanya.