Berpuasa Selepas Ramadhan, Mendahulukan Antara Ganti yang Batal atau Puasa Sunnah Syawal

SETELAH melewati Bulan Ramadhan dan memasuki Bulan Syawal, umat muslim bisa melaksanakan puasa Syawal yang biasanya dilaksanakan selama enam hari

Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO
Ilustrasi: Berdoa 

"Siapa yang puasa Qadha 6 hari di bulan Syawal, otomatis dapat pahala sunnah Syawal," imbuhnya.

Baca juga: Orang Tua Mengajak Siswa Mengamati Energi Pengganti BBM yang Digunakan di Rumah

Niat Puasa Syawal

Dikutip dari tayangan Tribunnews pada 11 Juni 2019, berikut ini niat puasa Syawal :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ".

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”

Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Ia juga dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Syawal pada siang hari.

Berikut ini lafalnya :

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ".

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.”

Tulisan ini diulas dari artikel yang telah tayang di Tribunnews.com berjudul; Niat Puasa Syawal dan Penjelasan Mana yang Lebih Utama Puasa Pengganti atau Syawal, dan TribunPadang.com berjudul; Jadwal Puasa Syawal 2020 dan Puasa Pengganti Ramadhan, Mana yang Didahulukan, Ini Penjelasannya

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved