Berpuasa Selepas Ramadhan, Mendahulukan Antara Ganti yang Batal atau Puasa Sunnah Syawal

SETELAH melewati Bulan Ramadhan dan memasuki Bulan Syawal, umat muslim bisa melaksanakan puasa Syawal yang biasanya dilaksanakan selama enam hari

Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO
Ilustrasi: Berdoa 

SETELAH melewati Bulan Ramadhan dan memasuki Bulan Syawal, umat muslim bisa melaksanakan puasa Syawal yang biasanya dilaksanakan selama enam hari

Amalan ibadah puasa Bulan Syawal, tentunya menyusul Umat Muslim menjalankan ibadah puasa selama satu bulan pada Ramadhan tersebut.

Sedangkan, hukum menjalankan puasa Syawal adalah sunnah yang sangat dianjurkan atau sunnah muakkad.

Dikutip dari artikel Tribunnews pada 10 Juni 2019 lalu, banyak yang bertanya lebih utama mana melakukan puasa pengganti Ramadhan atau Syawal.

Karena seperti yang diketahui, umat Muslim terutama bagi wanita, selama puasa Ramadhan batal puasanya karena suatu hal.

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Ramadhan dan Doa Berbuka Puasa, Tulisan Arab dan Latin Disertai Artinya

Baca juga: 5 Tradisi Menyambut Ramadan dari Berbagai Belahan Dunia, Ada Garangao dan Fanousramdan

Biasanya, wanita yang batal puasanya tersebut satu di antaranya adalah karena mengalami haid.

Jika seorang Muslim batal puasa selama di bulan Ramadhan, dia harus menggantinya dengan puasa ganti atau puasa qadha.

Namun, lebih utama mana puasa Syawal atau puasa pengganti?

Ustaz Abdul Somad atau biasa dipanggil UAS, menjelaskan tentang lebih diutamakan mana puasa syawal atau puasa ganti.

Menurut Ustaz Abdul Somad, puasa ganti atau puasa qadha merupakan ibadah yang harus diprioritaskan terlebih dahulu.

Baca juga: Bacaan Dzikir yang Paling Utama dan Bisa Diamalkan Sehari-hari Terutama Pada Bulan Ramadhan 2021

Baca juga: Amalan Puasa Senin - Kamis, Lengkap dengan Niat, Arti dan Manfaatnya

"Ibu-ibu yang kemarin punya hutang 7 hari, nanti selesai Ramadhan masuk bulan Syawal Qadha (puasa ganti) dulu 7 hari," jelasnya.

"Nanti setelah puasa 7 hari baru puasa 6 (Puasa Syawal," imbuhnya.

Meskipun begitu, kata UAS, orang yang sudah menjalankan puasa ganti diperbolehkan untuk tidak melaksanakan puasa syawal.

Menurut UAS, orang yang sudah melaksanakan puasa ganti atau qadha, sudah mendapatkan pahala puasa syawal.

"Namun jika tidak bisa, ibu bisa puasa Qadha saja," ungkap UAS.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved