Ide Pokok dari Setiap Paragraf Bacaan 'Bahasa Daerah di Indonesia Terancam Punah'
Kamu telah membaca bacaan “Bahasa Daerah di Indonesia Terancam Punah”. Lakukan kegiatan berikut bersama teman sebangkumu. Tuliskan ide pokok dari seti
TRIBUNPADANG.COM - Ide pokok dari setiap paragraf bacaan 'Bahasa Daerah di Indonesia Terancam Punah'.
Pertanyaan tersebut merupakan soal Tema 7 Kelas 4 SD/MI halaman 31, Pembelajaran 4 Subtema 1.
Diketahui, materi Kelas 4 Tema 7 berjudul Indahnya Keragaman di Negeriku, Subtema 1 tentang Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku.
Berikut kunci jawaban Tema 7 Kelas 4 halaman 31:
Kamu telah membaca bacaan “Bahasa Daerah di Indonesia Terancam Punah”. Lakukan kegiatan berikut bersama teman sebangkumu. Tuliskan ide pokok dari setiap paragraf. Tuliskan dalam tabel berikut.
Jawaban
Ayo Membaca
Bahasa Daerah di Indonesia Terancam Punah
Posisi pertama negara dengan bahasa terbanyak di dunia kini ditempati oleh Papua Nugini dengan jumlah bahasa mencapai 867 bahasa.
Selanjutnya Indonesia menempati posisi kedua dengan jumlah bahasa sebanyak 742 bahasa.
Distribusi 742 bahasa di seluruh Indonesia rupanya berbanding terbalik antara jumlah bahasa dengan jumlah penduduk.
Pulau Jawa dengan jumlah penduduk 123 juta orang memiliki tidak lebih dari 20 bahasa.
Sebaliknya, Papua yang penduduknya berjumlah 2 juta orang memiliki jumlah bahasa mencapai 271 bahasa.
Kurangnya jumlah pengguna bahasa daerah akan berpengaruh pada kemungkinan kepunahan suatu atau beberapa bahasa daerah yang ada di Indonesia.
Bahasa yang terancam punah adalah bahasa yang tidak memiliki generasi muda yang menggunakan bahasa ibu.
Generasi dewasa adalah satusatunya kelompok yang masih menjadi penutur fasih.
Bahasa daerah berperan dalam menjaga budaya daerah.
Tata nilai budaya di Indonesia tersimpan dalam kosakata, pantun, cerita rakyat, mitos, legenda, dan ungkapan.
Oleh karena itu, bahasa-bahasa yang tergolong berpotensi terancam punah perlu memperoleh perhatian khusus.
Kita perlu melestarikan bahasa daerah sebelum benar-benar menghilang dari kehidupan berbangsa kita.
(TribunPadang.com)