Sate Inyiak Datuak Tetap Eksis Saat Covid-19, Owner Buka Rahasia Bisa Nambah 2 Outlet Saat Pandemi

Sate Inyiak Datuak, sate brand dari Kota Bukittinggi Sumatera Barat ini tetap eksis dan bertahan saat pandemi Covid-19.

Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
istimewa
Sate Inyiak Datuak cabang Pekanbaru. Sate Inyiak Datuak Tetap Eksis Saat Covid-19, Owner Buka Rahasia Bisa Nambah 2 Outlet Saat Pandemi 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati.

TRIBUNPADANG.CON, PADANG- Sate Inyiak Datuak, sate brand dari Kota Bukittinggi Sumatera Barat ini tetap eksis dan bertahan saat pandemi Covid-19.

Di saat sebagian besar usaha gulung tikar, sate kuah kuning dengan daging bumbu ini malah membuka cabang baru.

Usaha rintisan awalnya didirikan kedua orang tua Gery Rahmansyah dan Andre Vialli di Kota Bukittinggi tahun 2008.

Namun hingga kini sudah tersebar di empat provinsi dengan sepuluh cabang.

Di antaranya di Bukittinggi, Padang, Pekanbaru, Bandung dan dua outlet baru di Kota Medan, Sumatera Utara.

Founder dan CEO Sate Inyiak Datuak Andre Vialli mengatakan Sate Inyiak Datuak bisa bertahan saat kondisi Covid-19 karena mementingkan karyawan dan meminimalisir biaya operasional.

Sate Inyiak Datuak cabang Bandung
Sate Inyiak Datuak cabang Bandung (istimewa)

"Dalam pandemi kita menambah dua outlet, di Medan, sabtu besok akan dilauncing," kata Andre Vialli.

Sate Inyiak Datuak tidak membayar karyawan dengan sistim gaji bulanan, namun gaji dengan persentase bagi hasil penjualan sate.

Sehingga karyawan bekerja bukan sekedar bekerja, namun juga berupaya meningkatkan omset penjualan.

Dalam perekrutan karyawan, Andre Vialli, memiliki kriteria tertentu, tanpa memandang pendidikan terakhir dari karyawannya, melainkan melihat karakternya.

Setiap karyawan dididik selama dua tahun, mulai dari proses produksi, maupun pemasaran sesuai dengan ketertarikan karyawan, sampai mereka menjadi mahir.

"Setelah dua tahun, jika memenuhi kriteria, diberikan kesempatan kepada mereka, apabila mau buka outlet sendiri akan dibiayai semuanya," kata Andre.

Sate Inyiak Datuak cabang Padang di Ampang
Sate Inyiak Datuak cabang Padang di Ampang (istimewa)

Selain mementingkan karyawan, Sate Inyiak Datuak juga mengambil untung yang sedikit dari setiap outlet yang ada di luar Sumatera Barat, hanya 13 persen dari setiap cabang.

Menurutnya, walaupun sedikit untung, namun dengan sistim management tunggal, untung yang didapatkan dari outlet yang banyak bisa menjadi maksimal.

Dengan untung yang sedikit, operasional Sate Inyiak Datuak tetap bisa jalan saat pandemi Covid-19 dan melakukan ekspansi terus ke seluruh nusantara nantinya.

Sate Inyiak Datuak juga tetap mempertahankan konsep awal bedirinya, dengan tampilan sederhana, citra khas sate yang sama sejak awal berdiri.

"Dengan spesifik menu sederhana, kita ingin menunjukan juga mampu mendatangkan konsumen yang banyak. Kita tidak terpengaruh dengan konsep sate lain, namun tetap sederhana dengan citra rasa konvensional ini," ungkapnya.

Andre mengaku, perjuangan untuk membuka sepuluh outlet dengan pengelola karyawan sendiri tidaklah mudah.

Beberapa outlet pernah gagal.

Bagi Andre, usaha Sate Inyiak Datuak yang dirintis bersama kedua orang tua dan kakaknya ini harus bermanfaat bagi orang lain, khususnya karyawan yang juga bisa ikut investasi saham nantinya.

"Sebenarnya ada dua provinsi lagi mau kita buka, DKI Jakarta dan Jambi, namun karena kondisi dan karyawan kita yang masih kurang, kita tunda dulu," ungkapnya.

Walaupun masih berkonsep, sederhana dan mementingkan karyawan, kedepan, Andre optimis untuk meraih omset sebulan Rp 1 M dari semua outletnya.

"Mudah-mudahan Inyiak Datuak, ada anak brand yang baru dengan tampilan dan konsep yang berbeda. Dengan ada anak brand, minimal setiap daerah yang sudah ada sekarang bisa kita letakkan juga di sana agar semakin dikenal," tambahnya.

Jika Tribunners tertarik untuk mencicipi Sate Inyiak Datuak bisa langsung datang ke outlet-outlet yang berada di kota Anda atau dapat menghubungi Andre di HP: 082392121319 (ADV)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved