Luka Jovic Enggan Gabung AC Milan, Khawatir di Bawah Bayang-bayang Zlatan Ibrahimovic
Luka Jovic Enggan Gabung AC Milan, Khawatir di Bawah Bayang-bayang Zlatan Ibrahimovic
TRIBUNPADANG.COM- Nama Luka Jovic yang dikabarkan merapat ke AC Milan, batal gabung I Rossoneri.
Dominasi Zlatan Ibrahimovic di AC Milan dan selalu mendapat kepercayaan Stefano Pioli menjadi salah satu alasan Luka Jovic.
Bomber Real Madrid ini tetap memilih Eintracht Frankfurt dengan status pinjaman selama 6 bulan alias hingga musim 2020-2021 berakhir.
Baca juga: UPDATE Transfer AC Milan 2021- Chelsea Pinjamkan Fikayo Tomori yang Hanya Main 4 Kali Musim di Ini
Baca juga: Kenangan Manis Atalanta Lawan AC Milan, Statistik Berpihak pada La Dea, Rossoneri Minus Pemain Pilar
Sebelum kembali memperkuat Frankfurt, Jovic sempat digadang-gadang bakal merapat ke AC Milan.
AC Milan merupakan salah satu klub yang paling santer diberitakan bakal mengamankan Jovic meski juga dengan status pinjaman.
Jovic sendiri kabarnya tertarik untuk menjajal kesempatan bermain di Liga Italia dengan berseragam I Rossoneri.
Namun, pada akhirnya, penyerang asal Serbia tersebut justru disekolahkan alias dipinjamkan Real Madrid ke Frankfurt.
Usut punya usut, rupanya terdapat alasan kuat yang membuat Jovic urung gabung dengan Milan.
Dinukil BolaSport.com dari BILD, Jovic mengurungkan niatnya berlabuh ke San Siro lantaran khawatir tidak akan mendapat waktu bermain reguler karena keberadaan Zlatan Ibrahimovic.
Penyerang 23 tahun tersebut merasa hanya bakal menjadi ban serep dan di bawah bayang-bayang Zlatan Ibrahimovic jika pindah ke Milan.
Kekhawatiran Jovic terhadap Ibrahimovic cukup mendasar mengingat penyerang gaek asal Swedia tersebut selalu menjadi andalan Stefano Pioli sejak musim lalu.
Di usianya yang sudah 39 tahun, Ibrahimovic masih menunjukkan ketajamannya di depan gawang lawan.
Musim ini, Ibrahimovic telah mendulang 12 gol dari 8 penampilan di Liga Italia.
Kontribusi nyata baik dari segi mental dan daya juang yang diperlihatkan eks penyerang Barcelona dan Juventus itu membuat Milan kokoh di puncak klasemen Liga Italia dan dijagokan merengkuh scudetto.
Keberadaan dan pengaruh besar Ibrahimovic disinyalir membuat Jovic minder dan mengurungkan niat pindah ke San Siro.