Terkait Pemblokiran Trump: CEO Twitter: Langkah Tepat, Namun Tinggalkan Preseden Berbahaya
PEMBLOKIRAN akun Twitter milik Donald Trump sempat jadi perbincangan hangat di jagat dunia maya terkait langkah yang diambil oleh CEO media sosial ter
Penulis: Emil Mahmud | Editor: afrizal
Dalam pesan video yang diunggah pejabat Gedung Putih, Trump mengkritik langkah Twitter sebagai "serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kebebasan berbicara."
"Upaya menyensor, membatalkan, dan memasukkan warga negara kita ke dalam daftar hitam salah dan berbahaya," katanya. "Yang dibutuhkan sekarang adalah kita mendengarkan satu sama lain, dan tidak membungkam satu sama lain."
Sementara sebagian besar politisi Demokrat menyambut baik pemblokiran itu, dengan beberapa pihak menyebut langkah itu sebagai hal yang sudah lama tertunda. Namun, langkah itu juga menuai kritik dari sejumlah politisi Republik yang menyebut pemblokiran sebagai subversi dari kebebasan berbicara presiden.
Kanselir Jerman Angela Merkel juga menyatakan keprihatinannya atas keputusan Twitter tersebut.
"Hak atas kebebasan berpendapat sangat penting," kata juru bicaranya Steffen Seibert.
"Mengingat itu, kanselir menganggap bermasalah bahwa akun presiden telah ditangguhkan secara permanen."
(Ed: rap/gtp)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com berjudul; CEO Twitter: Pemblokiran Trump Langkah Tepat, namun Tinggalkan Preseden Berbahaya