Berita Tottenham Hotspur
Jose Mourinho dan Pep Guardiola Reuni Pelatih Kelas Wahid, Dua Sosok Kemudi Spurs dan City
DUA pelatih kelas wahid, Jose Mourinho dan Pep Guardiola bakal reuni dalam ajang babak final Carabao Cup 2021 mendat
Rivalitas mereka sudah terbentuk sejak era Mou melatih Inter Milan, Real Madrid, Chelsea, Man United, dan kini Tottenham.
Pep sendiri menjalaninya bersama Barcelona, Bayern Muenchen, dan Man City.
Data Transfermarkt yang dikutip BolaSport.com menunjukkan Mourinho ialah musuh yang paling sering dihadapi Guardiola sepanjang karier kepelatihan pria Spanyol itu.
Dalam 24 pertemuan, Guardiola unggul dengan 11 kemenangan, 6 kali imbang, dan 7 kesuksesan buat Mourinho.
Baca juga: Evaluasi Starting XI Tottenham Hotspur Vs Brentford, Carabao Cup Jadi Kredit Poin Bagi Jose Mourinho
Baca juga: Man Utd vs Man City, Tak Ada Jaminan Ole Gunnar Solskjaer Jumpa Jose Mourinho di Final Carabao Cup
Tida Ada Jaminan
Dilansir TribunPadang.com, semula performa Manchester United atau Man Utd tengah menanjak saat ini di gelanggang kompetisi Liga Primer (Premier League).
Namun hal itu kiranya, tak menjamin bagi pasukan Ole Gunnar Solskjaer untuk menyetarakan keperkasaannya d ajang Piala Liga Inggris (Carabao Cup).
Oleh karenanya, sungguh sulit untuk menghindari pertanyaan tentang trauma timnya di semifinal jelang laga Man Utd versus Manchester City atau Man City.
Sementara itu, Man Utd dijadwalkan menghadapi Man City pada laga semifinal Liga Inggris di Stadion Old Trafford, Kamis (7/1/2020) pukul 02.45 WIB.
Baca juga: Evaluasi Starting XI Tottenham Hotspur Vs Brentford, Carabao Cup Jadi Kredit Poin Bagi Jose Mourinho
Baca juga: AC Milan vs Juventus, Laga Sarat Makna Dua Kandidat Peraih Scudetto Serie A Italia
Pengalaman Man Utd pada semifinal musim 2019-2020 memang tergolong sial.
Tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer berhasil masuk ke dalam semifinal tiga ajang yang berbeda, yaitu Liga Europa, Piala Liga Inggris, dan Piala FA.
Hasilnya, Man Utd justru gagal di ketiga semifinal tersebut pada musim lalu.
Solskjaer pun mengakui bahwa hal tersebut merupakan sebuah pengalaman yang menyakitkan.
"Perbedaan antartim di laga semifinal biasanya begitu tipis," ujar Solskjaer seperti dilansir BolaSport.com dari Telegraph.
"Musim lalu saat melawan Sevilla di Liga Europa, kami menampilkan yang terbaik tetapi lawan begitu tangguh," kata Solskjaer.