Tahukah Kamu yang Dimaksud Masa Puber? Baik Anak Laki-laki Maupun Anak Perempuan
Tahukah kamu yang dimaksud masa puber? Baik anak laki-laki maupun anak perempuan akan mengalami masa puber.
TRIBUNPADANG.COM - Tahukah kamu yang dimaksud masa puber? Baik anak laki-laki maupun anak perempuan akan mengalami masa puber.
Pertanyaan tersebut merupakan soal halaman 11 - 12 sampai 6 Tema 6 Kelas 6 SD/MI, Pembelajaran 2, Subtema 1.
Materi Subtema 1 tentang Masyarakat Peduli Lingkungan, Tema 6 Menuju Masyarakat Sejahtera, pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2018.
Berikut kunci jawaban Tema 6 Kelas 6 halaman 11 sampai 12:
2. Tahukah kamu yang dimaksud masa puber? Baik anak laki-laki maupun anak perempuan akan mengalami masa puber. Apa ciri-ciri anak laki-laki dan perempuan pada masa puber? Tuliskan pada kolom berikut!
Jawaban:
Masa puber adalah masa berkembangnya manusia dari anak-anak menjadi remaja.
Ciri-ciri anak pada masa puber:
- Laki-laki: tumbuh rambut pada ketiak dan kemaluan, tumbuh jakun pada leher, suara membesar, dan mengalami mimpi basah.
- Perempuan: payudara membesar, tumbuh rambut pada kemaluan dan ketiak, pinggul membesar, dan mengalami menstruasi.
KLIK LINK DI BAWAH UNTUK JAWABAN LENGKAPNYA:
Baca juga: Kunci Jawaban Buku Tema 6 Kelas 6 Halaman 8 9 10 11 12, Pembelajaran 2 Subtema 1 Kurikulum 2013
Kampung Rawajati
Di Kampung Hijau Rawajati, selain peduli untuk membuat lingkungan hijau oleh tanaman, terlihat juga kesadaran warga yang cukup tinggi untuk andil terhadap pengelolaan sampah dengan bijak. Sebuah sentra pengumpulan sampah disediakan di area kampung untuk menampung aneka sampah rumah tangga. Para ibu turut andil dengan memisahkan sampah dapur seperti kulit bawang, batang sayuran, kulit buah, dan kulit telur kemudian dikumpulkan di sentra bersama dengan sampah kebun. Campuran sampah dapur dan sampah kebun dari warga kemudian diolah menjadi kompos. Setiap warga diperbolehkan mengambil kompos untuk penyubur tanaman.
Apa yang dilakukan warga kampung Rawajati terhadap sampah konsumsi? sampah konsumsi ada yang berupa sampah organik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup yang terdapat di alam seperti tumbuhan dan hewan serta berbagai hasil olahannya sehingga dapat terurai secara alami. Sampah organik termasuk sampah yang ramah lingkungan. Di Kampung Rawajati tidak akan ditemukan gunungan sampah sisa makanan yang menimbulkan aroma tidak sedap. Mengapa demikian? Beberapa warga memiliki lubang biopori atau lubang resapan di halaman rumah. Sampah sisa makanan tiap hari dituang ke dalam lubang biopori dan dibiarkan membusuk di sana. Ketika kelak membusuk, sampah-sampah tersebut akan menjadi penyubur tanah di sekitarnya.
Ada juga sampah konsumsi berupa sampah anorganik yaitu sampah yang tidak akan dapat terurai oleh bakteri secara alami. Beberapa contoh sampah anorganik adalah sampah-sampah plastik yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti botol kemasan plastik, botol kaca, besi, serta barang tak terpakai lainnya. Warga Rawajati memiliki bank sampah, sebagai tempat menyetorkan sampah-sampah jenis ini. Setiap Minggu sampah yang terkumpul di sentra diambil oleh beberapa pengepul untuk dibawa ke tempat pengolahan akhir. Pengelola bank sampah mengeluarkan daftar harga beli untuk tiap kg sampah yang disetorkan warga. Semakin banyak warga menyetorkan sampah, tentu semakin bertambah pula saldo tabungan sampahnya. Selain mengurangi tumpukan sampah, warga pun senang karena memperoleh manfaat dan keuntungan berupa uang dari sampah yang dihasilkannya. Bahkan beberapa anak memiliki tabungan sampahnya sendiri. Mereka berlomba mengumpulkan botol dan kemasan plastik untuk menambah saldo tabungan.
Sebagian dari sampah anorganik, juga dikumpulkan warga untuk diolah menjadi aneka kerajinan yang bernilai jual. Vas bunga, alas gelas, dompet, serta tas dirangkai cantik dari aneka botol plastik dan kemasan bekas. Kegiatan ini dilakukan oleh beberapa ibu di waktu luang mereka. Mengisi waktu, mengurangi tumpukan sampah, dan menambah uang belanja tentunya menjadi hal positif yang bermanfaat bagi warga dan lingkungan.
Sumber: Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas VI Tema 6 Menuju Masyarakat Sehat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2015.
(TribunPadang.com)