Apa yang Akan Terjadi dengan Indonesia Jika Tidak Ada Ki Hajar Dewantara?
Dapatkah kamu bayangkan, apa yang akan terjadi dengan Indonesia jika tidak ada Ki Hajar Dewantara? Berikut kunci jawaban Tema 5 Kelas 4 halaman 83:
TRIBUNPADANG.COM - Dapatkah kamu bayangkan, apa yang akan terjadi dengan Indonesia jika tidak ada Ki Hajar Dewantara?
Pertanyaan tersebut merupakan soal Tema 5 Kelas 4 SD/MI halaman 83, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017.
Halaman 83, terdapat pada Pembelajaran 5, Subtema 2 tentang Pahlawanku Kebanggaanku, Tema 5 Pahlawanku.
Berikut kunci jawaban Tema 5 Kelas 4 halaman 83:
4. Dapatkah kamu bayangkan, apa yang akan terjadi dengan Indonesia jika tidak ada Ki Hajar Dewantara?
Jawaban:
Jika tidak ada Ki Hajar Dewantara mungkin pendidikan di negara kita tidak seperti yanga ada saat ini.
Sebagai bapak Pendidikan Nasional beliau telah meletakkan dasar-dasar pendidikan saat itu yang menjadi dasar pendidikan pada saat ini.
Ki Hajar Dewantara mempersiapkan diri dan peserta didik untuk melindungi bangsa dan negara.
Ki Hajar Dewantara adalah pahlawan pendidikan Indonesia. Berkat beliau, kita bisa bersekolah seperti sekarang.
Nama asli Ki Hajar Dewantara adalah Raden Mas Suwardi Suryaningrat. Beliau lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889.
Raden Mas Suwardi Suryaningrat menamatkan pendidikan dasar di Yogyakarta dan sempat melanjutkan pendidikannya di Stovia. Stovia adalah sekolah kedokteran di Jakarta yang didirikan khusus untuk orang Indonesia. Kemampuannya berbahasa Belanda digunakannya untuk menuliskan kritikankritikan terhadap pemerintah Belanda.
Pada tanggal 3 Juli 1922, Ki Hajar Dewantara mendirikan Perguruan Taman Siswa, yaitu sekolah nasional pertama bagi rakyat Indonesia. Taman Siswa merupakan bentuk nyata perjuangan melawan penjajah karena beliau yakin bahwa pendidikan akan membantu mencapai tujuan yaitu kemerdekaan bangsa.
Jasa Ki Hajar Dewantara sangatlah besar dalam dunia pendidikan. Beliau mendapat gelar ‘Bapak Pendidikan Nasional’ dan tanggal lahirnya, 2 Mei, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.
(TribunPadang.com)