Pilkada Sumbar 2020
Mahyeldi-Audy Janjikan Cetak Satu Objek Wisata Kelas Dunia, 19 di Kabupaten/Kota Se-Sumbar
Debat publik kandidat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumbar 2020 digelar, Senin (23/11/2020) malam, ditay
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Debat publik kandidat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumbar 2020 digelar, Senin (23/11/2020) malam, ditayangkan langsung melalui kanal TVRI Sumbar.
Debat perdana ini mengangkat tema ekonomi, pengelolaan sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
Pada kesempatan pertama, moderator Imam Priyono memberikan kesempatan pada palon untuk menyampaikan visi misi Paslon, dalam dua menit saat paslon mulai bicara.
Palson Cagub Sumbar nomor urut empat, Mahyeldi menyampaikan Sumbar memiliki potensi luar biasa, alam, pulau-pulau, hutan dan garis pantai panjang.
Baca juga: Soal Pengembangan Pariwisata, Mulyadi: Potensi Pariwisata Sumbar Ibarat Raksasa Masih Tidur
Baca juga: Mahyeldi dan Genius Umar Berdebat Sengit, Soal Pembangunan Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Potensi pertanian, perkebunan, pariwisata dan pertambanagn harus dikembangakan lebih profesional dengan memperhatikan lingkungan, untuk masyarakat lebih sejahtera.
"Kami kemas dalam visi misi Sumbar Madani unggul, dan berkelanjutan," kata Mahyeldi.
Untuk mensukseskan visi misi tersebut, Palon Mahyeldi Audy hadirkan progul diantaranya minimal 10 persen anggaran untuk pertanian, pertenakan, perhutan dan perikanan,
Lalu, menciptakan Sumbar sebagai lumbung padi jagung dan mandiri ternak, lalu memperbaiki BUMD dan BUMD Agro.
Kemudian, mencetak 100 ribu milenial dan women enterprenuer dan memberikan kemudahaan akses keuangaan untuk UMKM.
Baca juga: Debat Perdana Pilgub Sumbar Berlangsung Sengit, Keempat Paslon Saling Adu Argumentasi
Penguatan UMKM, penggunaan IT dan digitalisasi bisnis.
Mahyeldi juga menjanjikan menciptakan 1 objek wisata kelas dunia, serta 19 di kabupaten kota di Sumbar.
Objek wisata kelas dunia yang dikembangkan berupa danau yang ada di Kabupaten Solok, Sumbar.
"Mendorong kabupaten tangguh bencana dan pengelolaan sampah berkelanjutan termasuk B3 di Sumbar," tambah Mahyeldi. (*)