Mengapa Golongan Pemuda Meminta Soekarno dan Muhammad Hatta Membacakan Teks Proklamasi Kemerdekaan?
Tahukah kamu mengapa golongan pemuda meminta Ir. Soekarno dan Drs. Muhammad Hatta untuk membacakan Teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia?
TRIBUNPADANG.COM- Jelaskanlah contoh kegiatan ekonomi masyarakat yang tinggal di daerah pantai!
Di atas adalah tugas yang diajukan dalam buku tema 5 kelas 5 halaman 75 SD/MI.
Simak kunci jawaban tema 5 kelas 5 halaman 75 selengkapnya.
Baca juga: Jelaskanlah Nilai-nilai Persatuan dan Kesatuan yang Ditunjukkan Masyarakat Bali Melalui Sistem Subak
Baca juga: Tahukah Kamu tentang Peristiwa Rengasdengklok yang Terjadi Sebelum Peristiwa Proklamasi?
Kunci jawaban kelas 5 tema 5 halaman 75 ini disajikan untuk orang tua yang mendamping anak saat belajar di rumah.
Pertanyaan yang diajukan untuk kunci jawaban tema 5 kelas 5 halaman 75 ini berdasarkan materi yang ada dalam pembelajaran 3 subtema 2.
Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 5 Halaman 75
* Tahukah kamu mengapa golongan pemuda meminta Ir. Soekarno dan Drs. Muhammad Hatta untuk membacakan Teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia?
Melansir Kompas.com, pada 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir mendengar berita kekalahan Jepang dari Sekutu melalui pemberitaan sebuah radio dari luar negeri.
Saat itu, Syahrir membangun jaringan gerakan bawah tanah yang tak mau bekerja sama dengan Jepang.
Setelah mendengar kabar kekalahan Jepang, ia pun menghubungi rekan seperjuangannya untuk meneruskan berita ini kepada golongan muda yang pro kemerdekaan agar segera bertindak.
Golongan muda kemudian melakukan rapat di ruang laboratorium mikrologi di Pegangsaan Timur, Jakarta, pada 15 Agustus 1945.
Tujuan pertemuan ini adalah untuk membicarakan pelaksanaan proklamasi tanpa menunggu Jepang.
Mereka beranggapan Jepang hanya menjaga situasi dan kondisi Indonesia, karena mereka telah menyerah pada Sekutu.
Keputusan dari pertemuan tersebut adalah mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan paling lambat 16 Agustus 1945.
Setelah itu, golongan muda yang diwakili Darwis dan Wikana menghadap Soekarno dan Hatta untuk menyampaikan keputusan pertemuan.
Namun, Soekarno dan Hatta menolak. Mereka mengatakan bahwa proklamasi kemerdekaan tidak bisa dilakukan secara gegabah dan harus menunggu Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang telah dibentuk.