Penanganan Covid
Pemko Padang Bantu 1500 Penyandang Disabilitas Terdampak Covid-19, Dinsos Himpun Data
Pemerintah kota (Pemko) Padang juga ikut membantu warga atau penyandang disabilitas yang terdampak covid-19.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Pemerintah kota (Pemko) Padang juga ikut membantu warga atau penyandang disabilitas yang terdampak covid-19.
Kepala Dinas Sosial Kota Padang Afriadi mengatakan, Dinas Sosial (Dinsos) Padang sudah menghimpun jumlah disabilitas yang ada di Padang, sebanyak 3.742 orang.
"Dari jumlah ini, tidak ada yang kena covid-19 dan ada 1500 orang terdampak covid-19 yang dibantu dengan sembako," kata Afriadi, Jumat (13/11/2020).
Selain kebutuhan pokok, para disabilitas juga diberikan berupa bimbingan keterampilan seperti menjahit, perbaikan handphone/HP atau hape, pijat dan pelatihan lainnya.
Pada 2021 mendatang, Dinas Sosial Padang akan melanjutkan program yang tidak dikerjakan tahun ini, karena recovusing.
Selain itu, dicanangkan program peningkatkan ekonomi para penyandang disabilitas di Padang.
"Priotias kita membantu yang terdampak covid-19, juga akan meningkatkan ekonomi penyandang disabilitas, selama ini tidak teperhatikan, kami minta OPD untuk lebih memperhatikan difabel," ujarnya.
Menurutnya, sebagai kota inklusif disabilitas, beberapa trotoar di Padang sudah ramah disabilitas.
Di antaranya trotoar Tepi Pantai Padang dan Trotoar Permindo Kota Padang.
"Jalan Permindo Pasar Raya, diperuntukan jalan untuk disabilitas, sayangnya masyarakat seakan pura-pura tidak tahu, malahan berjualan di trotoar," ujarnya.
Baca juga: Meriahkan MTQ Nasional di Sumbar, Dinas Pariwisata Gelar Pameran Bonsai di Pantai Padang
Baca juga: Terkait Bantuan Covid-19 di Padang, Kepala Dinas Sosial Tegaskan Pihaknya Hanya Penyedia Data
Alfiadi menambahkan kawasan trotoar di tepi Jalan Khatib Sulaiman juga bisa digunakan disabilitas saat ini.
Lebih lanjut, saat ini juga sudah diajukan juga proposal ke Unesco bantuan untuk para disabilitas.
"Kemudian juga ada proposal untuk UNESCO, disitu banyak permintaan, sepuluh item dan ditanggpi positif," tambahnya.
Bantuan yang diajukan berupa, kursi roda otomatis, alat dengar yang asli, kaki palsu, dan peralatan untuk panti pijat.
"Sekarang banyak alat dengar yang kw atau palsu, saat digunakan akan ramai didengar. Target supaya disabilitas lebih diperhatikan," ujarnya (*).