Apa Itu Hari Pahlawan yang Diperingati Setiap 10 November? Simak Sejarah Lengkapnya

Apa itu Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November? Simak di bawah ini sejarah Hari Pahlawan, mulai dari Pertempuran Surabaya.

Editor: Saridal Maijar
Freepik
Apa Itu Hari Pahlawan yang Diperingati Setiap 10 November? Simak Sejarah Lengkapnya 

TRIBUNPADANG.COM - Apa itu Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November?

Simak di bawah ini sejarah Hari Pahlawan, mulai dari Pertempuran Surabaya hingga pidato Bung Tomo yang membakar semangat para pejuang.

Hari Pahlawan diperingati setiap 10 November setiap tahunnya di Indonesia.

Hari ini menjadi momen untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan negeri ini.

Baca juga: Peringati Hari Pahlawan 2020, Kapolda Sumbar Minta Masyarakat Tingkatkan Rasa Tolong Menolong

Baca juga: Berikut Ini Kumpulan Ucapan Hari Pahlawan, Cocok Dijadikan untuk Status Media Sosial

Lantas seperti apa sejarah Hari Pahlawan?

tribunnews
Selamat Hari Pahlawan 10 November 2019 (Kolase Grid.id)

Dikutip dari Kompas Klasika, Hari Pahlawan ditetapkan dari peristiwa bersejarah Pertempuran Surabaya yang terjadi pada 10 November 1945. 

Pertempuran Surabaya menjadi salah satu pertempuran terbesar dalam sejarah Indonesia mempertahankan kemerdekaannya.

Waktu itu, setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, pemerintah mengeluarkan maklumat untuk pengibaran bendera nasional Sang Saka Merah Putih di seluruh Indonesia.

Hal ini disambut gembira oleh rakyat Indonesia.

Pada September tahun itu juga, tentara Inggris yang tergabung dalam Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) datang ke Surabaya bersama dengan tentara Netherlands Indies Civil Administration (NICA).

Mereka bertugas melucuti tentara Jepang yang pada 14 Agustus 1945 telah menyerah kepada Sekutu dan memulangkan mereka ke negaranya.

Baca juga: Link Download Logo Hari Pahlawan 2020, Ramaikan Postingan Tema: Pahlawanku Sepanjang Masa

Tugas ini juga diiringi niat mengembalikan Indonesia sebagai jajahan Belanda.

Hal tersebut memicu kemarahan warga Surabaya karena merasa Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia.

Apalagi, ketika bendera Belanda kembali dikibarkan di Hotel Yamato pada 18 September 1945.

Keesokan harinya warna biru pada bendera Belanda disobek sehingga yang berkibar adalah bendera merah putih.

Suasana pun memanas setelah insiden tersebut, sampai pada 27 Oktober 1945 meletuslah pertempuran pertama antara Indonesia dan tentara Inggris.

Sempat ada gencatan senjata yang ditandatangani pada 29 Oktober.

Namun, bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya masih terus terjadi.

Bentrokan itu memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, pemimpin tentara Inggris di Surabaya.

Hal tersebut membuat Inggris marah dan mengultimatum pihak Indonesia untuk menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan NICA serta menyerahkan persenjataan paling lambat pukul 06.00 WIB tanggal 10 November 1945.

Bukannya takut dan lantas menyerah, rakyat Indonesia justru kian berapi-api untuk melawan Sekutu.

Pagi-pagi sekali pada 10 November itu, tentara Inggris melancarkan serangan.

Serangan tersebut dibalas dengan perlawanan sengit dari pasukan dan milisi Indonesia.

Pada pertempuran ini, ada banyak tokoh yang menggerakkan perlawanan.

Salah satu yang paling kita kenal, Bung Tomo yang membakar semangat para pejuang Indonesia dengan pidatonya.

Ada pula tokoh-tokoh lain seperti KH Hasyim Asyari dan KH Wahab Hasbullah.

Pertempuran Surabaya berlangsung cukup panjang karena alotnya perlawanan dari pihak Indonesia.

Pertempuran ini baru mereda sekitar tiga minggu kemudian.

Diperkirakan 6.000–16.000 pejuang Indonesia gugur dalam pertempuran ini.

Kehilangan yang besar itu lantas menularkan semangat perlawanan di berbagai daerah lain di Indonesia.

Sebagai bentuk penghormatan atas pengorbanan para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia itu, tanggal 10 November lantas ditetapkan pemerintah sebagai Hari Pahlawan.

Penetapan tersebut dilakukan melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.

10 Artis Keturunan Pahlawan Indonesia, dari Ashanty, Dian Sastrowardoyo hingga Maia Estianty

Menyambut Hari Pahlawan 2020, TribunStyle.com telah mengumpulkan nama-nama artis yang ternyata merupakan keturunan pahlawan Indonesia.

Penasaran siapa saja?

Dikutip dari berbagai sumber, inilah 10 artis keturunan pahlawan Indonesia.

1. Ashanty

Istri Anang Hermansyah ini ternyata adalah cucu dari Datuk Prof Dr H Abdullah Siddik SH.

Hal itu diketahui dari unggahan Instagram miliknya @ashanty_ash.

Ashanty menuliskan pesan dari mendiang kakeknya.

"Perjuangan nya untuk bangsa ini luar biasa.. dan kita sebagai penerus tetap harus melanjutkannya..

Aku bangga diajarkan banyak hal yg pastinya untuk mencintai tanah air, untuk terus membela negaraku tercinta.

aku ingat satu pesannya “banggalah dengan negaramu dan asal usul mu dibelahan dunia mana pun kamu berada nanti”

Yaa dia kakekku, alm Datuk Prof Dr H Abdullah siddik SH," tulis Ashanty.

2. Addie MS

Addie MS merupakan anak dari salah satu pejuang kemerdekaan, eksponen Angkatan 45.

Hal itu diungkapkan Addie MS melalui laman Instagramnya, @addiems999.

Ia memperlihatkan surat dari 'Badan Penggerak Pembina Potensi Angkatan 45'.

"Baru lihat surat ini dari kakakku...

Terharu mengenang Papa, pejuang kemerdekaan, eksponen Angkatan 45.

Beliau dan ribuan pendahulu kita mempertaruhkan nyawanya untuk merebut kemerdekaan kita dari para penjajah.

Tugas kita semua hanya mengisi kemerdekaan ini sebaik2nya. Jangan mudah terpecah dgn devide et impera via hoax dll di medsos.

Mari kita jaga persatuan.

Persatuan Satu Indonesia" tulisnya dalam keterangan," tulisnya.

3. Celine Evangelista

tribunnews
Celine Evangelista (Instagram/celine_evangelista)

Celine Evangelista merupakan cicit dari H Fadeli Luran.

H Fadeli Luran adalah tokoh pemersatu dan penyebar agama Islam di Makassar.

Istri Stefan William ini pun kerap menyempatkan diri untuk ziarah ke makam dari kakek buyutnya tersebut.

4. Dewi Yull

tribunnews
Dewi Yull (Instagram/Dewi Yull)

Aktris sekaligus penyanyi senior Tanah Air, Dewi Yull merupakan cucu dari R.M. Tirto Aadhi Soerjo, tokoh pers nasional.

R.M. Tirto Aadhi Soerjo merupakan Bapak Persi Indonesia pada tahun 1907 silam.

5. Dian Sastrowardoyo

tribunnews
Dian Sastrowardoyo dan Prof. Mr. Sunario Sastrowardoyo (Instagram/therealdisastr)

Dian Sastrowardoyo adalah cucu keponakan dari Prof. Mr. Sunario Sastrowardoyo.

Dilansir dari Kompas.com, Sunario adalah tokoh yang berperan aktif dalam peristiwa yang menjadi tonggak sejarah nasional.

Dua peristiwa itu adalah Manifesto 1925 dan Kongres Pemuda II.

Selain itu, Sunario adalah tokoh Indonesia yang pernah menjabat sebagai pengurus Perhimpunan Indonesia di Belanda.

6. Setiawan Djodi
tribunnews
Setiawan Djodi (TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA)

Musisi senior Setiawan Djodi merupakan cucu dari Dr. Wahidi Soedirohoesodo.

Seperti yang diketahui, Dr. Wahidi Soedirohoesodo merupakan pahlawan penggagas organisasi Budi Oetomo.

7. Asri Welas

tribunnews
Asri Welas (IRA GITA/ KOMPAS.COM)

Asri Welas ternyata merupakan keturunan Pangeran Diponegoro.

Pangeran Diponegoro merupakan pemimpin peragn Diponegoro saat melawan pemerintah Hindia Belanda.

8. Karina Salim

tribunnews
Karina Salim (Instagram.com/karinasalim)

Artis sekaligus balerina Karina Salim juga memiliki darah pahlawan dari sang kakek, yaitu H. Agus Salim.

Seperti yang diketahui kakek Karina Salim itu pernah menjabat sebagai menteri luar negeri Indonesia.

9. Nia Dinata

tribunnews
Nia Dinata (Instagram/ibunia)

Sutradara ternama Nia Dinata memiliki darah pahlawan dari sang kakek, yaitu Otto Iskandar Dinata.

Otto Iskandar Dinata adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia yang memiliki sebutan Jalak Harupat.

Dalam sejarah, ia juga pernah tercatat sebagai ketua organisasi Paguyuban Pasundan.

10. Maia Estianty

Maia Estianty adalah adalah cicit dari Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto atau lebih dikenal sebagai H.O.S Tjokroaminoto.

Seperti diketahui, (H.O.S) Tjokroaminoto ialah pemimpin abadi Sarekat Islam.

(Tribunstyle.com/ Amr)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Sejarah Hari Pahlawan Diperingati Setiap 10 November, Pertempuran Surabaya hingga Pidato Bung Tomo 

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved