Wanita Ngaku Dokter Satgas Covid-19 Hipnotis IRT di Padang, 50 Gram Emas Dibawa Kabur

Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), menjadi korban hipnotis. Pelaku hipnotis tersebut membawa kabur 20 emas.

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR
Erlinda Wismai (53), warga Padang yang menjadi korban hipnotis. 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), menjadi korban hipnotis.

Pelaku hipnotis tersebut membawa kabur 20 emas atau setara 50 gram emas 24 karat milik korban.

Pelaku yang mengaku sebagai dokter dari tim Satgas Covid-19 tersebut, mendatangi rumah korban di Komplek Filano, Kelurahan Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.

Baca juga: Webinar Sejarah FIB Unand Mengungkap Kisah-kisah di Penjara Plantungan, Lecturer Program 2020

Peristiwa itu terjadi pada Senin (9/11/2020) sekitar pukul 10.00 WIB.

Erlinda Wismai (53), adalah IRT yang menjadi korban hipnotis tersebut.

"Kejadiannya sekitar pukul 10.00 WIB, saya baru selesai olahraga di sekitar komplek," kata Erlinda Wismai saat ditemui TribunPadang.com di rumahnya.

Kata dia, saat kejadian, dia sedang berdua bersama anak perempuannya di rumah.

Baca juga: Menangkan NA-IC di Pilgub, Sandiaga Uno dan Sufmi Dasco akan Turun ke Sumbar

Saat berada di rumah, pelaku datang berdua menggunakan sepeda motor.

"Satu orang perempuan umur sekitar 40 tahun, dan satu lagi laki-laki menunggu di luar," ujarnya.

Ia mengatakan, pelaku perempuan masuk ke rumah dan mengaku seorang dokter dari tim kesehatan Satgas Covid-19.

"Dia masuk ke dalam rumah. Dia juga mengaku anak dari teman yang saya kenal," katanya.

Awalnya, dia kaget karena mendadak dan tidak ada pemberitahuan sebelumnya.

Baca juga: Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto Diharapkan Maju Sebagai Capres 2024

Disebutkannya, pelaku datang untuk memeriksa korban dan dilakukan pemeriksaan terbebas dari Covid-19.

"Setelah saya ngomong-ngomong sama dia, setelah itu saya ngikut aja lagi sama apa yang dia perintahkan," katanya.

Ia menjelaskan, saat berada di rumah, pelaku juga meminta odol kepada korban.

Karena mengaku sebagai anak dari temannya, korban mempersilakan untuk mengambilnya sendiri di belakang.

"Saya persilakan ke belakang untuk mengambil odol. Kegunaan odol untuk dilulurkan di tangan untuk pembersihan," katanya.

Baca juga: Aturan Baru Pesta Perkawinan di Padang Setelah Larangan Berakhir, Konsumsi Tak Boleh Prasmanan

Namun, ternyata korban kehilangan emas berbentuk gelang di tangan sebelah kiri.

Setelah pelaku pergi, korban pun tersadar dan dilihat odol yang diambil pelaku sudah tidak ada.

"Mungkin dibawa oleh pelaku odolnya, dan emas saya seberat 20 emas (50 gram). Selanjutnya, langsung melapor ke RT dan warga lainnya," katanya.

Ia melaporkam kejadian tersebut agar pelaku dapat dicari di sekitar komplek.

Namun, pelaku tidak ditemukan setelah dilakukan pencarian di sekitar komplek dan dilanjutkan melaporkannya ke RW.

Baca juga: Kejar Tetangga Pakai Sabit karena Ayahnya Dimaki, Pria di Padang Ditangkap Polisi

"Saya sudah curiga juga dari awal, biasanya saya tidak mudah percaya sama orang yang baru saya kenal, tapi entah kenapa dengan hari ini," katanya.

Ia menjelaskan, kecurigaannya berawal karena pelaku mengaku dari tim kesehatan Satgas Covid-19, tapi tidak memakai baju kesehatan.

Selain itu, juga tidak memperkenalkan diri dengan menyebutkan namanya, hanya menyebutkan dari tim kesehatan.

"Untuk wajah pelaku saya tidak begitu jelas, karena dia memakai masker dan jilbab," katanya.

"Tadi sudah saya cek barang-barang di rumah, seperti HP dan lainnya masih ada. Hanya gelang saya dua buah diambil dengan total berat 20 emas," sebutnya.

Ia pun telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Koto Tangah. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved