Corona Sumbar
Update Corona Sumbar 11 Oktober 2020: Bertambah 319 Positif dan 3 Daerah Masuk Zona Merah
Jumlah kasus positif Covid-19 di Sumatera Barat (Sumbar) melonjak tajam, Minggu (11/10/2020).
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Jumlah kasus positif Covid-19 di Sumatera Barat (Sumbar) melonjak tajam, Minggu (11/10/2020).
Kasus baru positif Covid-19 di Sumbar mencapai 319 orang.
Hal itu diketahui dari 3.148 spesimen yang diperiksa di dua labor Covid-19 Sumbar.
Rinciannya, 3.020 Laboratorium Fakultas Kedokteran Unand dan 128 dari Laboratorium Veteriner Baso Agam.
Demikian diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal dalam keterangan tertulisnya, Minggu (11/10/2020).
• Doni Monardo Imbau Terapkan 3M untuk Jaga Kelompok Lansia dan Komorbid dari Covid-19
• Gratis! Tes Swab untuk Kontak Erat Pasien Covid-19 di Puskesmas, Satgas Cari Solusi Jika Masih Bayar
Warga Sumbar yang terkonfirmasi positif sebanyak 319 orang, rinciannya Kabupaten 50 Kota 1 orang.
Lalu, Kota Sawahlunto 1 orang, Kabupaten Solok Selatan 6 orang, dan Kota Padang 213 orang.
Kemudian, Kota Payakumbuh 1 orang, Kabupaten Agam 19 orang, dan Kota Bukittinggi 9 orang.
Selanjutnya, Kota Padang Panjang 7 orang, Kabupaten Dharmasraya 29 orang, dan Kabupaten Sijunjung 6 orang.
Selain itu, Kota Pariaman 3 orang, Kota Solok 9 orang, dan Kabupaten Tanah Datar 3 orang.
Adapula di Kabupaten Kepulauan Mentawai 4 orang dan Kabupaten Padang Pariaman 8 orang.
Jasman Rizal menjelaskan, berdasarkan hasil perhitungan 15 indikator data onset pada minggu ke 31 pandemi Covid-19 di Sumatera Barat oleh Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Menurutnya, mulai tanggal 11 Oktober 2020 hingga 17 Oktober 2020 mendatang, telah ditetapkan zona daerah di Sumbar.
"Zona merah dengan risiko tinggi ada tiga daerah, yakni Kota Padang, Kota Sawahlunto, dan Kota Pariaman," kata Jasman Rizal.
• Sebaran 8.358 Kasus Covid-19 di Sumbar, 2.750 Isolasi Mandiri, 4.689 Sembuh dan 177 Meninggal
• Soal Pelajar Diduga Ikut Demonstrasi : Ekonom Indef: Karena Tingkat Pengangguran Tinggi