Banyakkah Sampah Plastik dari Kantong Kemasan Makanan dan Minuman? Catatlah Hasil Pengamatanmu
Banyakkah sampah plastik dari kantong kemasan makanan dan minuman? Catatlah hasil pengamatanmu!kunci jawaban Tema 3 Kelas 3 halaman 35
TRIBUNPADANG.COM- Amatilah lingkungan di sekolahmu!
Banyakkah sampah plastik dari kantong kemasan makanan dan minuman? Catatlah hasil pengamatanmu!
Pertanyaan tersebut merupakan soal halaman 35 Tema 3 Kelas 3 SD/MI, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi terbaru revisi 2018.
Kunci jawaban tema 3: Benda di Sekitarmu ini, tepatnya pada bagian sub tema 1: Aneka benda di sekitarku, di pembelajaran 4.
Di bawah ini terdapat kunci jawaban Tema 3 Kelas 3 halaman 35
Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 3 Halaman 35:
Amatilah lingkungan di sekolahmu! Banyakkah sampah plastik dari kantong kemasan makanan dan minuman? Catatlah hasil pengamatanmu! Berikan tanda centang (v) jika kamu menemukannya!
Jawaban:
sampah plastik bekas makanan (v)
sampah plastik bekas pipet minuman (v)
sampah plastik bekas wadah minuman (v)
sampah plastik bekas kresek makanan (v)
Klik link di bawah untuk kunci jawaban lengkap Tema 3 Kelas 3 Pembelajaran 3 Subtema 1:
• Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 3 Halaman 35 36 37 38 Pembelajaran 4 Subtema 1 Buku Tematik
• Diskusikan dengan Temanmu, Apa yang Dapat Dilakukan untuk Reduce, Reuse, dan Recycle?
Plastik: Solusi dan Masalah
Perhatikan benda-benda yang ada di rumah mu! Sebutkan benda-benda yang terbuat dari plastik. Ternyata, sangat banyak alat rumah tangga yang terbuat dari plastik.
Mulai dari ember, gayung, sampai sendok sayur. Kantong kema san dan botol air minum juga terbuat dari plastik.
Sekarang ini, banyak sekali benda berbahan dasar plastik. Mengapa? Karena, plastik murah dan tahan lama. Bahan dari plastik tidak dapat menyerap air atau tidak tembus air.
Plastik pun mudah dibentuk dan ringan. Oleh karena itu, plastik dapat dibuat menjadi berbagai benda.
Plastik memberikan banyak manfaat. Akan tetapi, plastik juga dapat menimbulkan masalah.
Plastik membutuhkan waktu yang lama untuk terurai secara alami, sekitar puluhan bahkan ratusan tahun.
(TribunPadang.com)