Travel

KISAH Matthew Henson, Seorang Yatim Piatu yang Haus Akan Petualangan Menembus Kutub Utara

klaim Matthew Henson - seorang yatim piatu yang haus akan petualangan membuktikan bahwa dirinya pernah menyentuh Kutub Utara.

Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA/TRIBUNTRAVEL.Com
Pusara atau kuburan Matthew Alexander Henson (granit hitam, kiri) dan Robert Edwin Peary (bola dunia, kanan) di Pemakaman Nasional Arlington di Arlington, Virginia, di Amerika Serikat (AS). 

BANYAK yang mengklaim sebagai manusia pertama yang menginjakkan kaki di Kutub Utara.

Hanya saja, klaim Matthew Henson - seorang yatim piatu yang haus akan petualangan membuktikan bahwa dirinya pernah menyentuh Kutub Utara.

Matthew Henson dan penjelajah bernama Robert E Peary berusaha mencapai Lingkaran Arktik tujuh kali sebelum mereka berhasil pada Tahun 1909.

Matthew Henson mengklaim bahwa dia adalah kru pertama, saat mendampingi Robert E Peary, yang mencapai titik bersejarah.

Namun, pencapaiannya yang luar biasa diabaikan selama beberapa dekade, karena alasan tertentu lantaran persoalan perbedaan kulitnya.

Matthew Henson menjalani kehidupan yang penuh petualangan bahkan sebelum dia menjadi salah satu orang pertama yang mencapai Kutub Utara.

TribunTravel melansir dari allthatsintersting, Matthew Henson lahir di Maryland pada 8 Agustus 1866, setahun setelah Perang Saudara AS berakhir.

Masa kecil Matthew Henson bersama orang tuanya yang bekerja sebagai petani bagi hasil di tahun-tahun pasca-Perang Saudara.

Selanjutnya, Meatthew Henson menjalani masa kecil tanpa orangtua yang berselang kemudian meninggal duni.

Dia pindah ke Washington, DC, untuk tinggal bersama pamannya dan pada usia 12 tahun, terpikat oleh daya tarik cerita dari pelaut setempat, Henson mendapatkan pekerjaan sebagai anak kabin di kapal dagang Katie Hines.

Selama enam tahun ke depan, Henson hidup sebagai seorang pelaut, melintasi perairan yang tidak dikenal.

Dia belajar membaca dan menulis saat berada di laut lepas dan mengambil keterampilan pelaut yang berharga seperti navigasi.

Matthew Henson kembali ke Washington, DC di mana dia menghabiskan waktu bekerja di lahan kering.

Tetapi pada 1887, ia secara kebetulan bertemu dengan Komandan Robert E. Peary, seorang insinyur sipil dan penjelajah dengan komisi Angkatan Laut AS untuk mensurvei Nikaragua.

Robert E Peary telah melaksanakan beberapa ekspedisi yang berhasil di seluruh dunia pada saat ini.

Setelah mengetahui pengalaman pelayaran Matthew Henson, Robert E Peary menyewanya menjadi pelayan untuk perjalanannya yang akan datang.

Ini akan menjadi yang pertama dari banyak ekspedisi di antara mereka (Matthew Henson dan Robert E Peary).

Perlombaan Menuju Kutub Utara

Sejauh ini, Matthew Henson telah tercatat dalam sejarah bahwa dirinya bersama Robert E Peary, diakui berhasil menjelajahi dunia hingga ke Kutub Utara.

Robert E Peary memiliki sumber daya yang cukup untuk mendanai ekspedisi internasional mereka melalui sekelompok sponsor kaya yang dikenal sebagai Klub Arktik Peary.

Orang-orang ini membayar perjalanan Robert E Peary dengan imbalan nama mereka tercantum di peta situsnya.

Robert E Peary adalah salah satu "penjelajah imperialistik" terakhir dari zaman sebelumnya.

Dia menjelajahi dunia untuk mendapatkan uang dan ketenaran dengan sedikit perhatian pada penduduk asli dan budaya yang mereka temui.

Alhasil, Matthew Henson dinilai menjadi aset berharga untuk perjalanan Robert E Peary.

Menurut memoar Matthew Henson tahun 1912, ia dengan mudah memahami budaya Inuit lokal di Kutub Utara.

Dia bisa mengendarai kereta luncur seperti penutur asli dan bahkan berbicara bahasa asli.

“Saya jadi mencintai orang-orang ini," tulis Henson.

"Mereka adalah teman-temanku dan menganggapku sebagai milik mereka.”

Siaran Langsung MotoGP San Marino 2020, Live TRANS 7: Vinales Pole Position, Apa Kabar Rossi

 • AC Milan Permanenkan Ante Rebic, Resmi Lepas dari Eintracht Frankfurt Status Pinjaman

Di halaman memoar terakhirnya, Henson mencatat 218 nama orang Inuit dari Smith Sound di Pulau Ellesemere Kanada.

Dia melanjutkan untuk menemani Peary dalam tujuh ekspedisi Arktik antara tahun 1891 dan 1909.

Perjalanan Robert E Peary dan Henson yang paling terkenal sejauh ini adalah ekspedisi tahun 1909 ke Kutub Utara.

Berdasar catatan sejarah,  bahwa perjalanan Robert E Peary dan Matthew Henson suatu prestasi yang gagal dilakukan ratusan penjelajah selama tiga abad sebelumnya.

Dalam buku berikutnya, Matthew Henson dengan jelas menceritakan perjalanannya bersama Peary dan 50 orang kru yang mencakup empat pemandu Inuit: Seegloo, Ootah, Egingwah dan Ooqueeah, menuju Kutub Utara.

Menurut catatan Matthew Henson, ketika kelompok tersebut berada sekitar 134 mil dari Kutub Utara, Peary, Henson dan empat pemandu Inuit memisahkan diri dari kru lainnya dan melanjutkan perjalanan mereka sendiri.

Prakiraan Cuaca BMKG: 13 September 2020: Sumbar Potensi Hujan dan Petir serta Angin Kencang

Catat! 10 Tips Aman saat Bepergian ke Luar Negeri, Jangan Lupa Siapkan Asuransi Perjalanan

Itu adalah strategi yang disukai Robert E Peary, karena itu membuat pasukan dan perbekalannya cukup untuk melintasi medan.

Dia menyebutnya "sistem Peary".

Beberapa hari kemudian, pada 6 April 1909, Henson memiliki “perasaan” bahwa kelompok tersebut telah mencapai tujuan mereka.

Henson bertanya, "Kita sekarang berada di Kutub, bukan?"

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com berjudul; Sejarah Matthew Henson, Penjelajah Kulit Hitam Pertama yang Berhasil Capai Kutub Utara

TONTON JUGA

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved