Keutamaan dan Jadwal Puasa Asyura Bulan Muharram, Menghapus Dosa Setahun Sebelumnya

Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Padang Mulyadi Muslim mengatakan saat bulan Muharram dianjurkan berpuasa pada 9 dan 10 Muharam.

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
kolase/konsultasifiqih
Ilustrasi: Salat Tahajud 

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – قَالَ مَا رَأَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ ، إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ . يَعْنِى شَهْرَ رَمَضَانَ

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu ia berkata, saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperhatikan puasa satu hari yang diutamakannya atas yang lainnya selain hari ini, hari asyura dan bulan Ramadhan. (HR. Bukhari)

Pituah Ulama TribunPadang.com bersama Buya H Mulyadi Muslim, Sekretaris MUI Kota Padang, Kamis (30/7/2020).
Pituah Ulama TribunPadang.com bersama Buya H Mulyadi Muslim, Sekretaris MUI Kota Padang, Kamis (30/7/2020). (ISTIMEWA/DOK.TRIBUNNEWS.COM)

Lanjutnya, dalam hadist puasa asyura dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam:

سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Rasulullah ditanya tentang Puasa Asyura, beliau menjawab, “dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.” (HR. Muslim) (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved