Amalan Sunnah Sambut Pergantian Tahun Baru Islam 1442 H, Adakan Muhasabah Diri
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Padang Mulyadi Muslim mengatakan bahwa secara khusus tidak ada doa menyambut tahun baru hi
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
lihat foto
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Padang Mulyadi Muslim mengatakan bahwa secara khusus tidak ada doa menyambut tahun baru hijjriyah atau tahun baru Islam.
Hal ini dikarenakan penetapan 1 Muharam sebagai tahun baru Islam barulah dimulai ketika masa kepemimpinan Kalifah Umar Bin Khatab.
Meskipun tidak ada doa khusus, Mulyadi Muslim mengatakam disaat momentun tahun baru semestinya perbanyak membaca doa istigfar.
• Memaknai Pergantian Tahun Baru 1442 H, Sekretaris MUI Padang: Memontum Bersyukur dan Taubat
Lanjutnya, Ini sebagai bentuk memohon ampun kepada Allah atas dosa dan kelalaian pada tahun sebelumnya.
"Sehingga tahun selanjutnya diberi karunia dan nikmat agar lebih didekatkan kepadanya, lebih meningkatkan amalan saleh," Kata Mulyadi Muslim, saat Pituah Ulama bersama TribunPadang.com, pada Kamis pekan lalu.
Selain perbanyak doa istiqfar, Menurut Mulyadi Muslim amalan yang bisa dilakukan dengan salat tahajud.
"Bisa perbanyak istiqfat, berzikir, salat tahajud dan perbanyak bersedekah," tambahnya.
Menyambut tahun baru Islam bisa juga dibuat dalam kegiatan muhasabah.
Mulyadi Muslim mengingatkan asalkan muhasabat tidak ada unsur maksiatnya boleh dilakukan.
"Namanya muhasabah, biasanya berzikir, tahajud bersama, baca Al quran dan semua itu dibolehkan," tambahnya.
Muhasabah tidak mesti harus dilakukan secara bersama dalam masjid atau mashala.
Namun bisa juga dilakukan sendiri atau bersama anggota keluarga lainnya di dalam rumah. (*)
