Dugaan Anak Aniaya Ibu Kandung di Padang Panjang Dimusyawarahkan, Hasilnya Senin Mendatang

Pihak SMKN 2 Padang Panjang akan musyawarahkan terkait kasus siswanya yang tega memukul ibu kandung sendiri lantaran masalah uang.

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA
Seorang anak yang juga oknum siswa di Padangpanjang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terduga pelaku pemukul orangtua saat diamankan petugas Polsek Kota Padang Panjang, Kamis (23/7/2020). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pihak SMKN 2 Padang Panjang akan musyawarahkan terkait kasus siswanya yang tega memukul ibu kandung sendiri lantaran masalah uang.

Oknum siswa tersebut berinisial FR (18) yang sempat cekcok terkait siapa yang akan memegang uang bantuan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Kepala SMKN 2 Padang Panjang, Suherman mengatakan belum ada keputusan untuk memberhentikan murid atau oknum siswa tersebut dari sekolah.

Menurut Suherman,  si anak yang tega memukul orang tuanya tersebut memang berada di kelas kejuruan sekolah tersebut.

"Belum ada keputusan terkait pemberhentian (oknum) siswa tersebut dan akan dimusyawarahkan nantinya di sekolah," ujar Suherman, Sabtu (25/7/2020).

Guna menindaklanjuti masalah tersebut, pihaknya akan membicarakan dengan Guru BK, pihak komite, dan guru lainnya.

Selanjutnya, pada Senin tanggal 27 Juli 2020 baru akan diputuskan secara bersama-sama nantinya.

"Kami akan menghitung poin kesalahan (oknum siswa) murid tersebut, kalau sudah sampai poin kesalahannya 100 poin, tentu akan dikeluarkan lagi," ujar Suherman.

Pihaknya akan meminta data kepada guru BK, terkait pelanggaran apa saja yang pernah dilanggar oleh yang bersangkutan (FR).

"Jadi, keputusannya itu harus melalui musyawarah," sebutnya.

Sebelumnya, peristiwa pemukulan oleh FR tersebut terjadi pada Kamis 23 Juli 2020 sekitar pukul 10.30 WIB hingga yang bersangkutan sempat dibawa ke Polsek Kota Padang Panjang.

"Iya tadi itu ada pemukulan siswa inisial FR (18) terhadap orang tua kandungnya inisial N (54), dan (oknum) siswa tersebut berasal dari SMKN 2 Padangpanjang," ujar Kapolsek Kota Padang Panjang, Iptu AKP Pamuji, Kamis (23/7/2020).

Terkait Uang Beasiswa

Sebelumnya pihak kepolisian mendapat informasi kejadian sesaat kejadian dari warga masyarakat setempat.

Disebutkannya, kejadian tersebut berawal saat pelaku inisial FR (18) pergi bersama ibu kandungnya N (54) untuk menjemput uang beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Namun, kejadian tidak diinginkan terjadi setelahnya uang Rp 1 juta diterima oleh orang tua dari pelaku.

"Uang itu digunakan Rp 200 ribu untuk kepentingan sekolah, dan bersisa Rp 800 ribu. Namun, yang bersangkutan (FR) meminta secara paksa sisa uang tersebut kepada ibunya," sebut kapolsek.

Sebaliknya, si ibu malahan yang meminta agar dirinya yang memegang uang tersebut.

Lantas ibu dan anak bersitegang, sehingga si ibu pun jadi korban pemukulan hingga sempat dibawa ke Puskesmas terdekat. 

Sesaat insiden tersebut sempat memancing kehadiran warga di sekitar lokasi kejadian.

Guna mengendalikan situasi, pihak kepolisian langsung mengamankan pelaku untuk dibawa ke Polsek Kota Padang Panjang.

Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Padangpanjang, Bersitegang Soal Bantuan Kartu Indonesia Pintar

Anak Tega Bacok Ibu yang Sedang Sakit Pakai Celurit, Pelaku Ajak Salaman Saat Ditangkap

Selanjutnya, juga dilakukan penjemputan terhadap orang tua pelaku untuk dimintai keterangan di Polsek.

Selain itu, pihaknya juga meminta keterangan kepala sekolah terkait penggunaan uang KIP tersebut.

Akhirnya, orang tua siswa tersebut diminta untuk membuat surat pernyataan, karena tidak mau untuk melaporkannya.

Oknum siswa tersebut diminta agar tidak mengulangi perbuatannya, dan untuk orang tua diharapkan agar menjalin komunikasi secara baik dengan anaknya.

Ia menjelaskan anak dan orang tuanya saat ini sudah pulang ke rumah dan permasalahan selesai usai kejadian.

Kapolsek Kota Padang Panjang, AKP Pamuji mengatakan bahwa kejadian pemukulan serupa terjadi sebelum masuk bulan suci Ramadhan tahun 2020 ini. Menurut kapolsek, motifnya sama, yaitu masalah rupiah atau uang.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved