Versi Lengkap Cara Membuat Perahu Pinisi, Kunci Jawaban SD Kelas 4,5,6, Ada Video Singkat

Simak cara membuat perahu Pinisi versi lengkap berikut ini tugas SD kelas 4-6 Belajar dari Rumah di TVRI

Editor: afrizal
Tangkap layar Vidio.com
Ilustrasi Materi Belajar dari Rumah TVRI Kelas 4-5-6 SD 

TRIBUNPADANG.COM- Simak cara membuat perahu Pinisi versi lengkap berikut ini.

Setelah menyaksikan tayangan Belajar dari Rumah di TVRI, tentunya kalian semakin kenal dengan budaya masyarakat Bugis dan Makassar. 

Cara Membuat Perahu Pinisi Tugas SD Kelas 4-6 tentang Mengenal Masyarakat Bugis dan Makassar di TVRI

Muhammad Djafar adalah Pembuat Perahu Pinisi, Simak yang Bisa Kita Teladani? Jawaban SD Kelas 4-6

Soal dan Pembahasan Seputar Perahu Pinisi, Belajar dari Rumah TVRI SD Kelas 4,5,6

Nah kalian juga tahu kan kalau perahu Pinisi berasal dari sana. 

Tahukah kalian walau ukurannya besar, perahu Pinisi tetap dibuat menggunakan kayu.

Kayu yang digunakan untuk membuat perahu pinisi adalah kayu jati dan kayu mahoni

Kayu untuk membuat perahu pinisi itu pengumpulannya harus dilakukan setiap tangga lima dan tujuh setiap bulannya.

Pembuatan perahu pinisi juga unik, teman-teman, karena kalau biasanya pembuatan perahu dimulai dengan membuat kerangka terlebih dulu, pada perahu pinisi, badan perahu dibuat terlebih dahulu.

Keunikan lainnya dari perahu pinisi adalah untuk menggabungkan kayu-kayu pembuat perahu, tidak digunakan perekat seperti lem khusus kayu maupun paku.

Apa rahasia bagian perahu bisa menempel satu sama lain, ya?

Ternyata untuk menggabungkan kayu-kayu dan bagian perahu, pembuat perahu pinisi menggunakan pasak kayu, sehingga bagian-bagian tersebut bisa menyatu.

Nah, pasak kayu yang digunakan untuk menyatukan kayu dan bagian perahu merupakan kayu sisa pembuatan perahu.

Proses Pembuatan Perahu Pinisi

Sebelum proses pembangunan atau pembuatan perahu pinisi dilakukan, ada beberapa ritual yang harus dilakukan dulu, teman-teman.

Pertama, kayu bahan pembuat perahu harus dikumpulkan pada tanggal lima dan tujuh yang memiliki makna tertentu.

Angka atau tanggal lima berarti rezeki yang sudah ada di tangan, sedangkan tanggal tujuh menunjukkan selalu mendapatkan rezeki.

Nah, sebelum ditebang, pohon akan dibacakan doa-doa yang kemudian dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban, yang biasanya berupa ayam sebagai tanda penyerahan diri kepada Tuhan.

Setelah itu, akan dilakukan peletakan lunas atau kayu yang menjadi pondasi bangunan perahu. Lunas ini harus dihadapkan ke arah timur laut.

Ada dua lunas yang diletakkan, yaitu lunas di bagian belakang yang melambangkan laki-laki serta lunas yang melambangkan perempuan diletakkan di bagian belakang.

Nah, lunas bagian depan nantinya akan dipotong kemudian dilarung ke laut sebagai penolak keburukan dan juga sebagai lambang kesiapan untuk mencari nafkah.

Sedangkan lunas bagian belakang juga akan dipotong, tapi bedanya akan disimpan di rumah.

Perahu Pinisi yang Sudah Digunakan Ratusan Tahun

Perahu pinisi sudah dibuat sejak ratusan tahun lalu.

Catatan tentang perahu pinsi ada dalam naskah lontar La Galigo pada abad ke-14.

Alkisah, perahu pinisi pertama kali dibuat oleh Pangeran Sawerigading, Putra Mahkota Kerjaan Luwu.

Perahu itu digunakan untuk meminang Putri We Cudai ke Negeri Tiongkok.

Sekembalinya ke Luwu, perahu pinisi sang Putra Mahkota diterjang ombak hingga terbelah jadi tiga bagian.

Konon, bagian perahu itu terdampar di desa Ara, Tanah Beru, dan Lemo-Lemo. Kemudian penduduk di tiga desa itu menyatukan dan merangkai kepingan-kepingan perahu sehingga kembali membentuk perahu.

Perahu pinisi sudah digunakan selama ratusan tahun. Bahkan, sampai saat ini juga masih digunakan untuk berlayar, teman-teman.

Kesimpulan

- Perahu Pinisi dibuat menggunakan kayu jati dan kayu mahoni

- Kayu Jati dan kayu Mahoni dikumpulkan setiap tanggal 5 dan tanggal 7 setiap bulannya (tanggal 5 berarti rezeki yang sudah ada di tangan dan tanggal 7 berarti selalu mendapatkan rezeki ).

- Perahu Pinisi yang pertama kali dibuat adalah Badan Perahu Pinisi terlebih dahulu.

- Penggabungan kayu tidak menggunakan perekat lem maupun paku.

- Penggabungan kayu untuk menyatukan semua bagian Perahu Pinisi menggunakan Pasak kayu sisa pembuatan Perahu Pinisi.

- Kayu Pondasi bangunan Perahu Pinisi harus mengharap ke arah timur laut.

- Digunakan 2 kayu Pondasi ( Lunas ) dalam pembuatan Perahu Pinisi.

- Pondasi bagian depan melambangkan laki-laki dan dilarung ke laut untuk penolak keburukan dan simbol kesiapan mencari nafkah.

- Pondasi bagian belakang melambangkan perempuan dan disimpan dirumah.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved