Orang Tua Asal Pariaman Laporkan RSUP M Djamil Padang ke Polisi, Setelah Bayinya Meninggal Dunia

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengemukakan pihaknya menerima laporan dari orangtua yang bayinya men

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG -  Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengemukakan pihaknya menerima laporan dari orangtua yang bayinya meninggal di RSUP M Djamil baru-baru ini.

"Jadi, telah datang seorang perempuan bernama Ridha Afrila Dina Putri beserta suaminya didampingi Penasehat Hukum (PH) ke Polda Sumbar kemarin," kata Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto saat dihubungi TribunPadang.com, Kamis (7/5/2020). 

Dikatakannya, warga yang datang melapor tersebut berasal dari Jawi-jawi II, Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

"Ia datang untuk melaporkan adanya dugaan tindak pidana mengabaikan pasien dalam keadaan gawat darurat yang terjadi di IGD RSUP M Djamil Padang," ujar Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto.

Sempat Dijuluki Daerah Aman Covid-19, Solok Selatan Jebol Tiga Kasus Pertama, Begini Penjelasannya

Viral Curhat Orang Tua yang Bayinya Meninggal Setelah Telantar di RSUP M Djamil Padang

Sebelumnya, dikabarkan seorang bayi Isyana Putri Aisyah usia satu bulan meninggal dunia di RSUP M Djamil Padang pada Rabu (29/4/2020)  lalu.

Viral di Medsos curhatan seorang ibu yang bayinya meninggal sebelum mendapat perawatan medis di RSUP M Djamil Padang.

Bayi tersebut adalah Isyana Putri Aisyah, putri dari pasangan suami istri Fery Hermansyah dan Rydha asal Pariaman, Sumatera Barat ( Sumbar).

Pesan Berantai Sebut Pegawainya Positif Corona, SJS Plaza Padang Lapor Polisi, Faktanya Terungkap

Orang tua Isyana, Rydha dalam unggahan di akun media sosial facebook-nya menganggap kematian bayinya diduga akibat ditelantarkan oleh pihak rumah sakit.

Rydha merasa tidak percaya dengan apa yang dialaminya serta unggahannya, bercerita kronologi anaknya hingga meninggal dunia.

Awalnya, bayi Isyana mengalami sesak napas setelah menyusui pada, Rabu (29/4/2020) sekitar pukul 10.00 WIB.

Namun, tidak disertai panas, demam, dan batuk seperti keluhan penderita Covid-19.

Kabar Baik, Tambah 5 Pasien Sembuh Corona di Sumbar, Total Sudah 35 dari 195 Kasus

Sekitar pukul 11.00 WIB, bayi Isyana dibawa ke rumah sakit (RS) Aisyah Pariaman dengan suhu badan yang normal.

Namun, imbuhnya karena peralatan tidak memadai, bayi Isyana dirujuk ke RSUP M Djamil Padang.

Rydha menyampaikan, ia jauh-jauh dari Pariaman membawa anaknya ke Padang karena diberi referensi rumah sakit di Padang peralatannya lengkap untuk anak bayi.

Ia berangkat dengan ambulans RSU Aisyah Pariaman menuju rumah sakit M Djamil Padang.

Dia hanya berharap putrinya mendapat perawatan medis segera, bahkan mobil yang ia kendarai melaju dengan kecepatan begitu tinggi.

BREAKING NEWS: Tambah 13 Pasien Positif Corona di Sumbar Hari Ini, Total jadi 195 Kasus

Setibanya di RSUP M Djamil Padang, Rydha mengatakan, pihak keluarga dapat penjelasan dari pihak rumah sakit bahwa bangsal anak sudah penuh.

Padahal sebelum menuju rumah sakit, ia sudah memantau dari saudaranya yang bekerja rumah sakit tersebut, bahwasanya kondisi bangsal anak sepi.

Rydha bercerita, setiba di rumah sakit pun ia dan keluarga sempat tak disambut bahkan sampai 1 jam lebih ia dan bayi Isyana masih menunggu di mobil ambulance.

Korban Terseret Arus Sungai Batang Tangah Dievakuasi, Diperkirakan Hanyut Sejauh 5 Kilometer

Setelah melalui perdebatan panjang akhirnya pihak rumah sakit menerima Isyana dengan penanganan pasien Covid-19.

Namun, Rydha tidak terima dengan perlakuan tersebut, sebab sejak lahir 29 Maret 2020 hingga 29 April 2020, putrinya tak pernah menderita sakit apapun atau dalam kondisi sehat.

Korban Terseret Arus Sungai Batang Tangah Dievakuasi, Diperkirakan Hanyut Sejauh 5 Kilometer

Rydha sangat menyayangkan prosedur yang ditetapkan rumah sakit kala itu.

Akhirnya, mereka memutuskan membawa pulang jenazah anaknya, karena tidak bisa menunggu lama dan tidak ada kepastian dari pihak rumah sakit.

Mirisnya, ungkap Rydha sejak pukul 17.00 hingga pukul 21.00, tak satupun dari petugas masuk ke ruangan.

Barulah setelah pukul 21.00 WIB itulah petugas baru datang dan itupun perawat ganti shift.

Warga Sumbar yang Positif Corona Berusia 20 hingga 29 Tahun, Waspadai Bagi Tua dan Muda

Kendati demikian, Rydha tahu kematian putrinya adalah ajal dan dia sudah ikhlaskan itu.

Dia meyakini bayi mungilnya akan masuk surga. hanya saja, ia tak bisa menerima perlakuan paramedis.

Menanggapi hal tersebut, Direktur RSUP M Djamil Padang, Yusirwan Yusuf mengatakan, bayi satu bulan tersebut terdeteksi sebagai pasien covid-19.

Tapi data yang dikirim oleh rumah sakit awal, tidak sesuai, sehingga pasien begitu dimasukan ke isolasi, dia sesuai protap harus di swab.

Hal ini dilakukan agar supaya tidak tertular ke yang lain.

"Namun, orang tuanya tidak bersedia."

"Dari sinilah terjadi, ada beberapa split, mau dimasukkan ke ruangan yang tidak Covid-19, kita takutnya Covid-19."

"Dimasukkan ke ruangan Covid-19, nantinya anak ini tidak Covid," ujar Yusirwan Yusuf.

Yusirwan Yusuf mengatakan, makanya penting sekali standar memilah pasien ini Covid-19 atau tidak.

"Ini yang mereka (pihak keluarga) tidak mau. Jadinya, seakan-akan justru terbengkalai, ditungguin akhirnya mereka larikan."

"Itu sudah ada kronologisnya. Kami mengimbau kalau ada memang apa-apa kita bersedia memberikan kronologisnya," tutur Yusirwan Yusuf. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved