Belajar dari Rumah TVRI

Situs Batu Berak, Materi Soal SMP Kelas 1-3 Belajar dari Rumah di TVRI Edisi Jumat 24 April 2020

Situs Batu Berak menjadi materi utama dalam Belajar dari Rumah TVRI Jumat (24/4/2020) tingkat SMP.

Penulis: Afrizal | Editor: afrizal
http://foto.data.kemdikbud.go.id/
Satu di antara batu yang ada di kawasan situs cagar budaya, Batu Berak, Lampung Barat. 

TRIBUNPADANG.COM - Situs Batu Berak menjadi materi utama dalam Belajar dari Rumah TVRI Jumat 24 April 2020 tingkat SMP.

Mulai pukul 09.30 WIB hingga 10.00 WIB, situs bersejarah Batu Berak ini akan diulas dalam Belajar dari Rumah di TVRI.

Kompetensi yang dikembangkan dalam materi situs Batu Berak ini adalah mengenali informasi yang akurat dan berdasar fakta mengenai peninggalan bersejarah.

Temukan Jawaban Soal Manfaat Menabung, Materi SD Kelas 1-3 Belajar dari Rumah di TVRI Jumat Besok

Sebutkan 3 Unsur pada Lingkaran Beserta Penjelasannya, Jawaban Materi SMP di TVRI Belajar dari Rumah

Tentu saja akan ada pertanyaan yang diajukan dalam Belajar dari Rumah di TVRI untuk tingkat SMP terkait situs Batu Berak ini.

Sebelum mengetahui jawabannya, ada baiknya saksikan dulu Belajar dari Rumah di TVRI pukul 09.30 WIB.

Program Belajar dari Rumah di TVRI ini juga bisa disaksikan lewat ponsel dengan link di bawah ini.

Berikut empat link live streaming TVRI Belajar di Rumah:

1. Vidio Klik Link>>>

2. MeTube Klik Link>>>

3. TVRI Klik Link>>>

4. UseeTV Klik Link>>>

Pertanyaan yang harus dijawab dari materi situs Batu Berak ini adalah:

1. Menurutmu upaya apa yang dapat dilakukan untuk menjadikan wisata alam sebagai wisata andalan suatu daerah?

2. Jika kamu adalah pemimpin di suatu daerah yang memiliki banyak situs bersejarah, apakah yang akan kamu lakukan untuk melestarikan situs-situs tersebut?

Sebelum mengetahui jawabannya, simak penjelasan soal situs Batu Berak yang menjadi materi Belajar di Rumah di TVRI, Jumat (24/4/2020)

Situs ini pertama kali ditemukan pada tahun 1951 oleh rombongan transmigrasi Biro Rekonstruksi Nasional (BRN) dari Subang, Jawa Barat, berjumlah 70 KK (Kepala Keluarga) yang dipimpin oleh Ama Raden Poeradirja.

Puluhan tahun setelah ditemukan, pada tahun 1980 penelitian pertama dimulai oleh Prof. Dr. Haris Sukendar seorang arkeolog dari Jakarta.

Situs Batu Berak ini berada di bawah naungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampung yang bekerja sama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten.

Situs ini telah melalui pemugaran sebanyak empat tahap yang dimupai pada 1984 - 1989.

Pada 1989, kompleks Situs Megalitik Batu Berak mulai dibuka untuk umum baik untuk wisata maupun penelitian.

Peninggalan sejarah dan purbakala situs megalitik Batu Berak atau biasa disebut masyarakat sekitar dengan situs Kebon Tebu.

Situs ini merupakan warisan budaya masa prasejarah, yang memiliki nilai kebanggaan nasional yang dapat diwariskan pada generasi muda.

Arti dari nama Batu Berak diambil dari bahasa Lampung setempat, yang artinya Berak= Sejajar, maka Batu Berak dapat diartikan sebagai Batu Sejajar.

Situs ini merupakan situs pemukiman (settlemen), tempat pemujaan (ceremonial place) dan tempat penguburan (burial place).

Bangunanbangunan monument tradisi megalitik disusun berton-ton beratnya.

Peninggalan ini terdiri dari dolmen, menhir, batu datar, manik-manik kaca dan batu, keramik lokal dan asing, batu umpak serta batu lumpang, dibangun pada suatu bukit kecil yang dikelilingi oleh sungai kecil sawah dan empang.

Areal situs berukuran sekitar 3 hektare.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pembahasan maka dapat diambil kesimpulan bahwa: nilai-nilai yang terkandung dalam situs Batu Berak yaitu; nilai pengetahuannya, nilai sejarahnya, nilai pendidikannya, nilai agama atau religinya, nilai kebudayaannya.

Kehadiran kebudayaan megalitik memberi corak kehidupan tersendiri yang mengetengahkan nilai atau falsafah masyarakat masa lampau yang diaktualisasikan melalui penataan budaya megalitik, yang terdiri atas pemikiran penentuan pusat wilayah suatu daerah, adanya relasi kuasa dalam pendirian monumen megalitik, dan corak masyarakat agraris.

Kebudayaan megalitik yang menghasilkan berbagai bentuk budaya materi yang pada umumnya terbuat dari batu, memberi pengetahuan yang tinggi kepada kita mengenai berbagai bentuk aktivitas masa lalu.

Sejumlah budaya materi yang tercipta menyiratkan aktivitas yang senantiasa mengutamakan sumber daya alam yang tersedia.

Kesemua itu dapat divisualisasikan dalam bangunanbangunan dan peninggalan pada situs Batu Berak, yang dapat dipetik pesan-pesan dan nilai-nilai luhur sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman sebagai warisan budaya dan identitas bangsa Indonesia.

Keberadaan situs Batu Berak tersebut tentunya dapat menjadi sumber belajar yang progresif untuk menumbuhkan sikap kesadaran sejarah peserta didik.

Keragamaan nilai-nilai yang terkandung dapat menjadi pemicu peserta didik untuk terus mempelajari sejarah khususnya di daerah sekitarnya.

Selengkapnya Simak Penjelasan Arkeolog Rr Triwurjani M Hum di video berikut ini:

Jadwal Belajar dari Rumah di TVRI Jumat 24 April 2020

08.00-08.30 PAUD

Jalan Sesama: Tubuh Kita

08.30-09.00 SD Kelas 1-3

Sahabat Pelangi: Mari Menabung

09.00-09.30 SD Kelas 4-6

Gemar Matematika: Perbanudngan dan Skala

09.30-10.00 SMP

Situs Bersejarah Batu Berak

10.03 -10.30 SMA

Candi Borobudur

10.30 - 11.00 Keluarga Indonesia

Sahabat Keluarga: Menjadi Orang Tua

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul UPAYA Jadikan Situs Batu Berak sebagai Wisata Andalan: Jawaban Belajar di Rumah TVRI Jumat 24 April

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved