Beda Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf, Ayo Perbanyak Amalan Bulan Ramadhan
zakat adalah kewajiban harta yang spesifik, memiliki syarat tertentu, alokasi tertentu dan waktu tertentu
Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Bulan Ramadhan tinggal menghitung hari lagi.
Pada bulan Ramadhan pahala amal saleh akan dilipat gandakan, termasuk pahala zakat, wakaf dan infak.
Ketiganya memiliki perbedaan yang secara umum mengacu pada mengeluarkan harta untuk orang lain.
Branch Manager Rumah Zakat Sumbar Indrayanto memaparkan perbedaan antara wakaf, zakat dan infak tersebut.
Zakat
Indrayanto mengatakan zakat adalah kewajiban harta yang spesifik, memiliki syarat tertentu, alokasi tertentu dan waktu tertentu.
"Zakat memiliki kekhususan yang berbeda dengan infak atau sedekah . Seperti zakat fitrah yang dilaksanakan hanya setahun sekali menjelang hari raya Idul Fitri." kata Indrayanto, Kamis (9/4/2020).
• Cara Menghitung Zakat Profesi Karyawan atau Pegawai, Bisa Dibayarkan Saat Ramadhan
• Bolehkan Bayar Zakat Fitrah Pakai Uang Tunai dan Bagaimana Cara Menghitung Nominalnya?
Semua dana zakat baik itu zakat penghasilan, zakat perdagangan, zakat pertanian dan zakat yang lainnya merupakan dana terikat.
Alokasi dan distribusinya hanya diberikan kepada delapan asnaf (golongan) yang disebutkan dalam surat At-Taubah: 60
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
Sehingga dana zakat tidak boleh diberikan kepada sembarang orang, kecuali kalau penerima dana tersebut termasuk dari delapan asnaf tadi.
• Kirim Ucapan Selamat Ramadhan 2020 via WhatsApp, Cocok Juga untuk Status di Facebook
• Amalan Dianjurkan Jelang Datangnya Ramadhan dan Doa-doa Menyambut Masuknya Puasa Ramadhan
Infak
Indrayanto mengantakan infak yaitu mengeluarkan atau membelanjakan harta yang mencakup zakat dan non-zakat.
Infak ada yang wajib ada yang sunnah.
Infak wajib diantaranya kafarat, nadzar, zakat dan lainnya.
Infak sunnah diantaranya infak kepada fakir miskin sesama muslim, infak bencana alam dan lainnya.
"Berbeda dengan zakat, dana infak dapat diberikan kepada siapapun meskipun tidak termasuk dalam delapan asnaf," kata Indryanto.
Adapun balasan bagi orang yang berinfak dan bersedekah antara lain disebutkan seperti di hadist ini:
Dari Abu Huraira radhiyallahuanhu, ia berkata :
“Rasulullah SAW bersabda:
"Siapa yang bersedekah dengan sebiji korma yang berasal dari usahanya yang halal lagi baik (Allah tidak menerima kecuali dari yang halal lagi baik).
Maka sesungguhnya Allah menerima sedekah tersebut dengan tangan kanan-Nya kemudian Allah menjaga dan memeliharnya untuk pemiliknya seperti seseorang di antara kalian yang menjaga dan memelihara anak kudanya. Hingga sedekah tersebut menjadi sebesar gunung"
Sedekah
Indrayanto mengatakan sedekah maknanya lebih luas dari zakat dan infak.
sedekah dapat bermakna infak, zakat dan kebaikan non-materi.
Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah saw memberi jawaban kepada orang-orang miskin yang cemburu terhadap orang kaya yang banyak bersedekah dengan hartanya, beliau bersabda:
“Setiap tasbih adalah sedekah , setiap takbir sedekah , setiap tahmid sedekah , setiap tahlil sedekah , amar ma’ruf sedekah , nahi munkar sedekah dan menyalurkan syahwatnya pada istri juga sedekah ”.
Termasuk juga menurut Hadis Nabi, senyum yang tulus ikhlas dan kata-kata yang baik itu sebagai satu bentuk sedekah .
"Demikian pula memberikan kebahagiaan kepada orang lain dalam bentuk apapun yang diridhai Allah adalah perbuatan sedekah ," ungkapnya.
Dengan demikian secara umum sedekah bermakna semua kebajikan atau kebaikan yang mengharap ridlo Allah SWT.
Wakaf
Indryanto menjelaskan wakaf adalah menahan sesuatu benda yang kekal zatnya, untuk diambil manfaatnya untuk kebaikan dan kemajuan agama.
"Menahan suatu benda yang kekal zatnya, artinya tidak dijual dan tidak diberikan serta tidak pula diwariskan, tetapi hanya disedekah kan untuk diambil manfaatnya saja," kata Indrayanto.
Wakaf merupakan ibadah maliyah yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Harta benda yang diwakafkan, nilai dari wakafnya tetap, sedangkan hasil dari pengelolaan wakaf selalu memberikan manfaat dari waktu ke waktu.
Lanjutnya, wakaf produktif adalah sebuah skema pengelolaan donasi wakaf dari umat, yaitu dengan memproduktifkan donasi tersebut, hingga mampu menghasilkan surplus yang berkelanjutan.
Donasi wakaf dapat berupa benda bergerak, seperti uang dan logam mulia, maupun benda tidak bergerak, seperti tanah dan bangunan.
Surplus wakaf produktif inilah yang menjadi sumber dana abadi bagi pembiayaan kebutuhan umat, seperti pembiayaan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Pada dasarnya wakaf itu produktif dalam arti harus menghasilkan karena wakaf dapat memenuhi tujuannya jika telah menghasilkan dimana hasilnya dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya (mauquf alaih).
Orang yang pertama melakukan perwakafan adalah Umar bin al Khaththab mewakafkan sebidang kebun yang subur di Khaybar. Kemudian kebun itu dikelola dan hasilnya untuk kepentingan masyarakat.
Tentu wakaf ini adalah wakaf produktif dalam arti mendatangkan aspek ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Nah, sudah jelas zakat, infak, sedekah dan wakaf memilik perbedaan yang jelas. Mari perbanyak berbuat baik. (*)