Citizen Journalism
Genius Umar: Masyarakat Sumatera Barat Harus Bersatu Melawan Covid-19
COVID-19 merupakan pendemi dan musuh kita bersama. Covid-19 tidak hanya menguji sistem kesehatan, akan tetapi juga menguji solidaritas sebagai
COVID-19 merupakan pendemi dan musuh kita bersama. Covid-19 tidak hanya menguji sistem kesehatan, akan tetapi juga menguji solidaritas sebagai bangsa dan masyarakat.
Guna mengatasinya, kiranya tidak bisa hanya mengandalkan kepada Pemerintah/Pemerintah Daerah.
Akan tetapi, semua komponen masyarakat wajib dan harus saling mendukung.
Saat ini perlu membangkitkan dan memperkuat semangat gotong royong untuk membasmi penyebaran coronavirus disease (covid-19) di Sumatera Barat (Sumbar).
Penyebaran covid-19 yang tidak terkendali, tidak hanya berdampak terhadap aspek kesehatan, akan tetapi banyak aspek turunannya yang akan terjadi.
Krisis dan kerawanan ekonomi tidak terelakan, keberlangsungan pendidikan, terhambatnya laju pembangunan daerah dan bahkan akan berpotensi terhadap gangguan stabilitas keamanan dan ketentraman masyarakat.
Terutama, jika segenap elemen tidak bersungguh-sungguh untuk menanganinya.
Tidak ada kata terlambat, segera singsingkan lengan baju, serta tunjukan nasionalisme dan kecintaan kepada bangsa ini.
Sampai saat ini, pemerintah telah menetapkan sejumlah regulasi untuk melawan wabah Covid-19. Terakhir menetapkan kebijakan PSBB yang dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020.
Pilihan-pilihan yang diambil oleh pemerintah tentu tidak bisa memuaskan semua pihak, akan tetapi perlu menyadari bahwa pilihan tersebut tentu sudah berdasarkan pertimbangan dan analisa yang matang.
Di samping itu, juga memperhatikan semua aspek dan kondisi yang ada di tengah-tengah masyarakat.
Oleh sebab itu, kebijakan yang telah ditetapkan Pemerintah, bukan untuk diperdebatkan lagi, akan tetapi untuk dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh semua pihak.
Kini tinggal bagaimana seluruh komponen mulai dari pihak pemerintah, mulai dari pemda, pelaku ekonomi, tokoh-tokoh masyarakat, alim ulama, ninik mamak, bundo kanduang serta pemuda dan pemudi, agar saling bahu membahu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah tersebut.
Masing-masing perlu mengawal dan disiplin menerapkan pyisical distancing, mulai dari lingkungan yang paling kecil di rumah tangga, RT, RW, Kelurahan sampai pada lingkup yang lebih luas.
Faktor kedisiplinan, akan sangat besar artinya untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 ini di Sumatera Barat. Berbagai pihak tentu tidak menginginkan daerah dan masyarakatnya, akan menjadi korban akibat kelalaian dan kealfaan saat menerapkan pyisical distancing ini.