BERITA POPULER SUMBAR

POPULER SUMBAR - Padang dan Bukittinggi Tutup Lokasi Wisata| Jumlah ODP Corona Turun Drastis

Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di kanal Sumatera Barat portal TribunPadang.com tentang Hingga saat ini Pemerintah Kota (Pemko

Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
KOMPAS.COM/FITRI PRAWITASARI
Wisatawan domestik melihat keindahan Ngarai Sianok di Bukittinggi, Sumatera Barat. 

TRIBUNPADANG.COM - Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di kanal Sumatera Barat portal TribunPadang.com tentang Hingga saat ini Pemerintah Kota (Pemko) Padang dan Bukittinggi telah memutuskan untuk menutup seluruh objek wisata masing-masing daerahnya.

Simak berita selengkapnya berikut ini.

1. Padang dan Bukittinggi Tutup Lokasi Wisata, Hindari Wabah Virus Corona

Hingga saat ini Pemerintah Kota (Pemko) Padang dan Bukittinggi telah memutuskan untuk menutup seluruh objek wisata masing-masing daerahnya.

Langkah sigap itu diambil guna menghindari wabah Virus Corona yang hingga kini semakin meluas.

"Ada yang sudah menutup objek wisata itu Padang dan Bukittinggi," terang Gubernur Irwan Prayitno saat ditemui seusai rapat bersama Kepala Dinas Pariwisata se Sumbar, Jumat (20/3/2020).

Dia mengatakan, penutupan berlaku untuk objek wisata yang bukan open space seperti; Ngarai (Sianok) dan objek wisata sebagainya.

Remaja Ramai Kunjungi Pemandian Bendungan Koto Tangah, Padahal Giatnya Cegah Virus Corona

Hendri Septa Sebut Pemandian Bendungan Koto Tangah Belumlah Dikelola Pemko Padang

"Tapi kalau Jam Gadang gak bisa, karena open space. Cuma lampunya sudah dimatikan, air mancur tidak dihidupkan lagi," terang Irwan Prayitno.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat ditemui awak media di Istana Gubernurnan, Jumat (20/3/2020).
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat ditemui awak media di Istana Gubernurnan, Jumat (20/3/2020). (TRIBUNPADANG.COM/RIZKA DESRI YUSFITA)

Irwan Prayitno mengatakan dirinya sebagai Gubernur memberikan ruang kepada bupati dan wali kota untuk menentukan tempat objek wisata masing-masing.

Sama seperti sebelumnya, pihaknya memberikan ruang kepada bupati dan wali kota untuk sekolah karena sekolah merupakan otoritas bupati dan walikota untuk SD dan SMP.(*)

"Sama juga objek wisata. Kan wewenang bupati dan wali kota," ucap Irwan Prayitno.(*)

Berita selengkapnya klik di sini!

2. Polda Sumbar Sampaikan Empat Imbauan Terkait Social Distancing

Kepolisian Daerah Sumatera Barat mendukung program pemerintah terkait Social Distancing atau menjauhi segala bentuk perkumpulan, menjaga jarak antar manusia, menghindari berbagai pertemuan yang melibatkan banyak orang.

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Satake Bayu Setianto saat ditemui di lantai empat Mapolda Sumbar, baru-baru ini.
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Satake Bayu Setianto saat ditemui di lantai empat Mapolda Sumbar, baru-baru ini. (TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR)

"Kami (Polda Sumbar) mendukung kebijakan pemerintah saat ini terkait Social Distancing," kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu Setianto, Jumat (20/3/2020).

Cegah Penyebaran Virus Corona, Sumbar Perketat Pengawasan di Wilayah Perbatasan

Jokowi Sebut Obat Corona Sudah Tersedia di Indonesia, Dipesan 2 Juta Butir dari Jepang

Berikut imbauan social distancing yang disampaikan adalah :

1. Mengurangi jumlah aktivitas di luar rumah dan interaksi dengan orang lain,

2. Mengurangi kontak tatap muka langsung.

3. Menghindari pergi ke tempat-tempat yang ramai dikunjungi, seperti supermarket, bioskop, dan stadion.

4. Bila seseorang dalam kondisi yang mengharuskannya berada di tempat umum, setidaknya perlu menjaga jarak sekitar 1,5 meter dari orang lain.

Kabid Humas mengajak bagi masyarakat yang sakit diharapkan untuk menggunakan masker.

"Gunakan masker, dan yang sehat juga boleh menggunakannya," terang Satake Bayu Setianto.

Kombes Pol Satake menganjurkan untuk minum vitamin dan berolahraga dalam menjaga stamina tubuh.

Satake Bayu Setianto  juga mengajak masyarakat untuk selalu mencuci tangan dengan air bersih dan mengalir.(*)

Berita selengkapnya klik di sini!

3. Jumlah ODP Corona di Sumbar Turun Drastis, dari 1.503 Jadi 102 Orang, Gubernur Ungkap Sebabnya

Jumlah orang dalam pengawasan (ODP) virus corona di Sumatera Barat (Sumbar) mengalami penurunan drastis.

Pada Jumat (20/3/2020) siang, Satgas Covid-19 dalam website corona.sumbarprov.go.id mencatat hanya ada 102 orang berstatus ODP.

Gejala virus Corona
Gejala virus Corona (Istimewa/Kemenkes.go.id)

Sebelumnya pada Kamis (19/3/2020), tercatat sebanyak 1.503 ODP.

Selain itu, untuk pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah dari 17 pasien menjadi 23 pasien.

23 Orang yang sudah diperiksa, 6 orang dinyatakan negatif corona, 0 positif, dan 17 orang masih dalam pemeriksaan dan menunggu hasil laboratorium.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, ada aturan baru dari Kemenkes RI terkait dengan definisi ODP.

Dia menjelaskan, dulu yang definisi ODP yakni orang yang datang dari daerah terjangkit, semuanya satu pesawat ODP.

Lalu, orang yang datang dari daerah seperti Jakarta dan daerah terjangkit lainnya juga masuk ODP.

"Sekarang peraturannya, yang didefinisikan ODP adalah yang punya gejala. Gejala terukur pertama dari suhu tubuh," ungkap Irwan Prayitno, Jumat (20/3/2020).

Kata Irwan Prayitno, dari sebelumnya ribuan orang ODP, itu banyak yang tidak punya gejala.

Berita selengkapnya klik di sini!

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved