Pria Lajang di Sumut Ngamuk, Bunuh Ibu & Tetangga, Kantor Desa Dirusak, Warga Sempat Diungsikan
Pria Lajang di Sumut Ngamuk, Bunuh Ibu & Tetangga, Kantor Desa Dirusak, Warga Sempat Diungsikan
Penulis: Saridal Maijar | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM - Entah apa yang merasukinya, seorang pria lajang di Sumatera Utara (Sumut) tiba-tiba mengamuk.
Dia membunuh ibu kandung dan seorang nenek yang merupakan tetangganya dengan sadis.
Tak cuma itu, pria lajang ini juga merusak sejumlah fasilitas, termasuk Kantor Desa dan Puskesmas Pembantu.
Kondisi mencekam. Warga ketakutan hingga sempat diungsikan.
• Tak Cuma di Sumut, 9 Warga Bokong NTT juga Keracunan Daging Babi, Diduga Dikirim dari Kupang
Namun endingnya, pria lajang ini malah ditemukan tewas gantung diri dalam kondisi telanjang.
Peristiwa ini tepatnya terjadi di Desa Gunung Manumpak B, Kecamatan STM Hulu, Kabupaten Deliserdang, Sabtu (29/2/2020).
Pelaku bernama Junaidi Damanik (19), yang merupakan pria yang masih lajang.
Junaidi membunuh ibu kandungnya Asna Br Tarigan (40) dan seorang nenek yang merupakan tetangganya bernama Tigan Br Tarigan.
Camat STM Hulu, Budiman mengatakan, dua korban tewas setelah dibantai oleh Junaidi.

• Ibu Tewas Bersimbah Darah, Ayah Menghilang, Remaja di Sumut Protes ke Warga karena Lapor Polisi
"Pelakunya ini depresi makanya bisa seperti itu (kejam dan melakukan pembantaian)," kata Budiman seperti dikutip dari Tribun Medan.
Dia menyebut, dari keterangan warga, pelaku mengalami kelainan jiwa beberapa bulan belakang.
Kronologi Kejadian
Ia menjelaskan kronologi kejadian Junaidi mengamuk hingga bunuh ibu dan tetangganya.
Pertama kali, kata dia, yang dibunuh oleh Junaidi adalah ibunya, Asna.
Pelaku membunuh ibunya di kandang kambing yang posisinya di ladang dan berjarak sekitar 1,5 km dari rumah mereka.
Ia menyebut belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan tiba-tiba pelaku membantai ibunya.
"Setelah membantai ibunya di ladang itu dia pulang," ujarnya.
• Fitnah Curi Uang, Ayah di Sumut Geledah Tubuh Anak Gadisnya, Korban Diperkosa hingga Hamil 6 Bulan
Di dekat rumah, pelaku bertemu seorang nenek yang merupakan tetangganya bernama Tigan Br Tarigan.
"Jadi itu bukan neneknya, karena enggak ada hubungan darah," ujar Budiman.
Tanpa adalah masalah dengan korban, pelaku pun membunuh Tigar.
"Karena depresi itu nenek itu pun ikut dibantainya," ujar Budiman.
Sedangkan ayah pelaku saat itu posisinya berada di tempat lain sedang mencari rumput.
• Baru Kemarin Keracunan Anjing, Kini Giliran 83 Jemaat Gereja di Sumut Keracunan Daging Babi
"Anak-anak yang ada di kampung itu sempat diungsikan tadi karena ulahnya yang seperti itu," ujar dia.
Tak beberapa lama setelah mengamuk, pelaku pun gantung diri di depan rumahnya dalam kondisi telanjang.
"Dia itu masih lajang," kata Budiman.
Kantor Desa dan Puskesmas Dirusak
Kepala Desa Gunung Manumpak B, Jhonmedi Abraham Saragih menyebut, selain melakukan pembantaian terhadap ibu kandung dan seorang nenek, pelaku juga melakukan pengrusakan.
Disebutkannya, kantor desa dan Puskesmas Pembantu yang ada di desa itu pun ikut rusak.
"Mobil dan sepeda motor orang ikut dirusak sama dia. Habis dipecahinnya," ujar Jhonmedi dilansir dari Tribun Medan, Sabtu (29/2/2020).
Jhonmedia menceritakan, sebelum membunuh ibu dan tetangganya, pelaku sempat nongkrong di warung kopi.

• 32 Warga Sumut Keracunan Daging Anjing, Pemilik Sebut Ternaknya Sering Buru Babi dan Galak
Saat itu pelaku disebut minum teh bersama para pemuda lainnya.
Karena mengetahui Junaidi baru balik dari rumah sakit jiwa, warga pun tidak lagi khawatir atas sikapnya.
"Jadi setelah dari warung itu kata warga dia menuju ke arah ladang tempat orang tuanya beternak kambing."
"Di sana ada ibunya ntah bagaimana ibunya pun dihabisinya."
"Adiknya yang perempuan sempat mau ikut digorok, cuma masih bisa melarikan diri," kata Jhonmedi.
Karena adiknya meminta pertolongan, warga pun sempat ketakutan.
"Ada juga warga yang ikut mau dibacok tapi karena mengelak tidak kena," ujar dia.
"Dari situ dia sempat pulang menuju rumah tapi di jalan jumpa sama nenek itu, lalu dihabisinya," kata dia.
Selain itu, pelaku juga sempat mencari keluarganya di rumah, namun semuanya sudah bersembunyi.
• Sudah Pakai Toga, Wisudawan USU Medan Meninggal Dunia Sesaat Sebelum Dilantik jadi Doktor
Setelah itu, baru kemudian melakukan pengrusakan terhadap Kantor Desa dan Puskesmas Pembantu.
Ia juga menyebut, anak-anak sekolah pun diminta untuk tidak mendekati lokasi itu.
"Aku dengar informasi dari warga langsung aku halangi anak sekolah untuk pulang."
"Kalau sempat pulang dan nampak dia di jalan mungkin bisa dihabisinya juga itu. Karena takut, kuhalangi jangan pulang dulu anak-anak itu," katanya.
Polisi Tiba di Lokasi
Setelah kejadian itu, polisi pun datang ke lokasi.
Saat dilakukan pengecekan di rumah korban, baru diketahui pelaku telah tewas gantung diri dengan kondisi telanjang bulat.
Kasubag Humas Polresta Deliserdang, Iptu Masfan Naibaho menyebut, Asna dan Nenek Tigan tewas setelah dibunuh oleh Junaidi.
Setelah menghabisi nyawa ibu dan tetangganya, ia pun kemudian bunuh diri dengan cara gantung diri di depan rumah.
• Begal Tewas Ditembak Polisi, Korban Cium Tangan Jenazah Pelaku di Medan: Saya Sudah Maafkan
"Kejadian sekira pukul 11.00, Polsek Tiga Juhar mendapat telepon dari masyarakat yang memberitahukan bahwa telah terjadi perkara pembunuhan di Desa Gunung Manumpak B."
"Setelah itu personel Polsek langsung berangkat ke TKP," kata Masfan.
Setelah sampai di TKP, lanjut Masfan, korban Tigan Br Tarigan sudah berada di halaman pekarangan rumah dengan kondisi luka jari putus.
Selain itu lengan kirinya juga putus serta bagian kepala terluka bacokan.
• Begal Tewas Ditembak Polisi, Korban Cium Tangan Jenazah Pelaku di Medan: Saya Sudah Maafkan
"Saat itu sudah meninggal dunia korban. Di TKP juga ditemukan pelaku Junaidi dalam posisi gantung diri menggunakan seutas tali warna biru di teras rumah."
"Pelaku kondisi telanjang bulat dan telah meninggal dunia," kata Masfan.
Sementara itu, Asna disebut Masfan sudah tewas di dekat kandang kambing dengan luka pergelangan tangan kiri nyaris putus, jari tangan kanan putus.
"Penuh dengan luka bacokan mulai dari bagian kepala luka bacok, leher luka bacok dan meninggal dunia."
"Di TKP juga di temukan 2 dua bilah celurit yang diduga merupakan alat yang digunakan untuk melakukan pembunuhan," kata Masfan.
(dra/tribun-medan.com)