5 Fakta Wanita Tewas Mengenaskan di Deliserdang, Suami Menghilang hingga Anak Copot Garis Polisi
Seorang ibu rumah bernama Deni Astuti (34) ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya, Jumat (28/2/2020).
Penulis: Saridal Maijar | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM - Seorang ibu rumah bernama Deni Astuti (34) ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya, Jumat (28/2/2020).
Peristiwa ini tepatnya terjadi di Desa Timbang Deli, Kecamatan Galang, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utama (Sumut).
Deni Astuti ditemukan pertama kali oleh anak remajanya yang berinisial BMG (14) saat ia baru bangun tidur, sekitar pukul 06.00 WIB.
• Fitnah Curi Uang, Ayah di Sumut Geledah Tubuh Anak Gadisnya, Korban Diperkosa hingga Hamil 6 Bulan
Setelah menemukan ibunya tewas bersimbah darah, ayah sang remaja pun menghilang dari rumah.
Kasus ini pun kini sedang ditangani oleh Polsek Galang dibantu dengan Satreskrim Polresta Deliserdang.
Dilansir dari Tribun Medan, Deni Astuti diduga dibunuh oleh suaminya bernisial JG (42).

Berikut sejumlah fakta wanita tewas bersimbah darah yang dirangkum TribunPadang.com:
1. JG Menghilang dari Rumah
Setelah kejadian ini, JG yang diduga sebagai pelaku yang membunuh istrinya pun tidak tampak di rumah.
JG meninggalkan lokasi dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion miliknya.
Kapolsek Galang, AKP Teddy Napitupulu mengatakan, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku.
• Baru Kemarin Keracunan Anjing, Kini Giliran 83 Jemaat Gereja di Sumut Keracunan Daging Babi
Sejumlah saksi di lapangan pun sudah mereka meminta keterangan termasuk anaknya.
Secara pasti dirinya pun belum dapat menyimpulkan apa motif pembunuhan ini.
"Masih lidik kita sekarang ini. Korban ditemukan tewas dengan luka di bagian kepala terkena pukulan benda tumpul," kata Teddy.
2. Sempat Terdengar Cekcok
Informasi lain didapat, sebelum ditemukan tewas oleh anaknya, sempat terdengar korban dengan suaminya cekcok.
Cekcok diduga dipicu akibat pelaku merasa cemburu dengan korban.
Rumah korban pun kini sudah dipasangi garis polisi.
Polsek Galang masih terus mencari keberadaan JG yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Anak kandung korban, BMG (14) mengaku tidak mengetahui di mana keberadaan ayahnya.
"Aku pun enggak tahu di mana," ujar BMG.

• VIRAL Dua Gadis Cilik tanpa Ibu Tinggal di Gubuk Bambu Reot di Sumut, Tak Bisa Tidur Kala Hujan
3. Semalam Masih Jalan Berdua
Anak korban yang berinisial BMG tersebut mengungkapkan bahwa ayah dan ibunya masih sempat jalan berdua.
"Tadi malam sempatnya jalan berdua bapak sama ibu, tapi enggak tau ke mana," kata dia.
Dia mengaku heran atas peristiwa ini, sebab tak pernah ia melihat ayah dan ibunya cekcok.
"Enggak pernah ribut aku dengar selama ini. Terkejut lah tadi," ujar BMG.
Rumah korban ini berada di area perkebunan kelapa sawit.
• 32 Warga Sumut Keracunan Daging Anjing, Pemilik Sebut Ternaknya Sering Buru Babi dan Galak
Di lahan tanah PJKA itu, korban mempunyai rumah dua unit.
Jarak antar rumah satu dan rumah yang kedua hanya berkisar 10 meter saja. Posisinya di depan dan belakang.
"Kalau aku sama adek tadi malam tidurnya di rumah depan. Bapak sama ibu tidurnya di rumah belakang."
"Aku pun enggak tahu jam berapa mereka tadi malam pulang karena udah tidur," ucap BMG.
3. Temukan saat Hendak Mandi
Siswa SMA Negeri 1 Galang ini menemukan ibunya tewas setelah bangun pagi sekira pukul 06.00 WIB.
Saat itu ia pun membuka pintu rumah di bagian belakang.
"Aku mau mandi makanya datang ke rumah yang belakang ini."
"Kubuka pintu kondisi ibu sudah berdarah-darah. Baru kemudian aku lapor sama keluarga," ujarnya.
Saat itu, kata dia, ayahnya tidak lagi berada di rumah.
• Sudah Pakai Toga, Wisudawan USU Medan Meninggal Dunia Sesaat Sebelum Dilantik jadi Doktor

4. Garis Polisi Dicopot
BMG (14) yang merupakan anak korban, protes ke polisi karena memasang police line di rumahnya.
Police line itu dipasang polisi setelah melakukan olah TKP di rumah tersebut.
Setelah polisi memasang garis polisi dan pergi meninggalkan rumahnya ia pun mencopotnya.
Dengan dibantu satu orang temannya, ia pun membuka garis polisi yang terpasang mengelilingi rumah.
"Ntah apa aja dipasang-pasangin ini. Enggak perlu kalinya ini," kata BMG sembari menarik garis polisi yang terpasang.
• Ditinggal di Dalam Mobil, Uang Pemprov Sumut Rp1,8 Miliar Raib, Edy Rahmayadi: Itu Uang Rakyat
Meski sudah diberi penjelasan oleh wartawan, remaja ini tetap tidak perduli.
Garis polisi yang sudah ia tarik kemudian ia kumpulkan.
Ia pun sempat mau membakar garis polisi yang telah dikumpulkannya.
Namun karena mendapat penjelasan lagi dari wartawan, ia pun tidak jadi melakukannya.
5. Protes ke Warga karena Lapor Polisi
Selain membuka police line, BMKG pun protes ke warga karena telah melaporkan kejadian ini ke polisi.
"Orang ini pun (warga) ntah ngapain ngubung-ngubungi polisi," ujarnya.
Dia sempat memperingati warga agar tidak menghubungi polisi.
"Udah kubilang tadi padahal, enggak usah menghubungi polisi, tapi dihubungi juga," kata BMG yang merupakan anak pertama JG dan Deni Astuti.(*)