Sumatera Barat

Korem 032/Wirabraja Bukan Sekadar Mengajak Tentara ke Sawah

ADA kritikan sempat disampaikan oleh seorang hadirin dalam satu agenda bertajuk; coffee morning Danrem 032/Wirabraja dengan Insan Pers berkumpul di Po

Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
IST/DOK.PENREM 032/WIRABRAJA
Ilustrasi: Danrem 032/WBR Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, SIP beserta Kasrem dan Para Kasi Korem melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke wilayah Kodim 0305/Pasaman, Minggu (19/5/2019). 

Danrem seperti dilansir pemberitaannya, TribunPadang.com pernah menjelaskan bahwa BIOS 44 adalah cairan Bio organisme yang memiliki banyak manfaat kepada para petani dan para petambak Ikan maupun udang.

Danrem 032/Wirabraja,  Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo turut didampingi Kasi Intel Korem Kol Kav. Mukmin, Kasiter Kolonel Inf Budi Prasetyo, Kasipers Kolonel Inf Jajang Kurniawan,  Dandim 0312/Padang Kolonel Arh Nova, Dandim 0308/Pariaman Letkol Arm Heri Pujiayanto, serta hadirin lainnya
Danrem 032/Wirabraja, Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo turut didampingi Kasi Intel Korem Kol Kav. Mukmin, Kasiter Kolonel Inf Budi Prasetyo, Kasipers Kolonel Inf Jajang Kurniawan, Dandim 0312/Padang Kolonel Arh Nova, Dandim 0308/Pariaman Letkol Arm Heri Pujiayanto, serta hadirin lainnya (IST/DOK.PENREM 032/WIRABRAJA)

“Bios 44 telah mendapatkan hak paten dan telah teruji manfaatnya, baik untuk petani sawah, sayur mayur berbagai macam komoditi, petambak udang dan ikan,” jelas danrem.

Danrem juga menjelaskan perbedaan yang sangat mencolok antara hasil petani dan petambak yang menggunakan BIOS 44, tapi tidak menggunakan BIOS 44.

Sejauh mana lanjutnya hasil pertanian dan petani ikan maupun udang yang menggunakan BIOS lebih cepat besar pertumbuhannya, dibandingkan dengan yang tidak menggunakan Bios.

“Kami temukan perbedaan yang sangat mencolok antara hasil petani dan petambak yang menggunakan BIOS 44 dengan yang tidak menggunakan BIOS 44, yang mana pertanian dan petani baik ikan maupun udang yang menggunakan BIOS lebih cepat besar pertumbuhannya di bandingkan dengan yang tidak menggunakan Bios,” jelas danrem sambil mencontohkan hasil yang sudah diperoleh.

Selanjutnya, danrem juga menjelaskan bahwa disamping dapat menyuburkan tanah kembali bahwa BIOS 44 juga bermanfaat untuk mengurangi dampak kebakaran lahan gambut.

Pihaknya menyebutkan telah melaksakanakan uji coba di Wilayah Sumatera Selatan pada saat terjadi kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla mulai dari 2015 lalu, yang kala itu danrem masih menjabat Danrem Garuda Dempo serta masih berpangkat kolonel.

Lebih lanjut, danrem mengulas tentang, BIOS 44 juga telah banyak dimanfaatkan dalam rangka membantu pertumbuhan penanaman Pohon Mitigasi di sepanjang Pantai di Sumbar.

Komandan Korem (Danrem) 032/Wirabraja, Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, SIP, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Ir Yosmeri dan Kadis Perikanan dan Pangan Kabupaten Solok Bapak Drh Kenedy  Hamzah, MSi melaksanakan peninjauan dan pengecekan terhadap kondisi Danau Singkarak, Selasa (23/4/2019).
Komandan Korem (Danrem) 032/Wirabraja, Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, SIP, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Ir Yosmeri dan Kadis Perikanan dan Pangan Kabupaten Solok Bapak Drh Kenedy Hamzah, MSi melaksanakan peninjauan dan pengecekan terhadap kondisi Danau Singkarak, Selasa (23/4/2019). (IST/DOK.PENREM 032/WIRABRAJA)

Alhasil, pohon yang sudah hampir mati dan bahkan sudah berjamur sekalipun dapat berkembang dan tumbuh kembali secara baik.

Danrem menjelaskan bahwa BIOS 44 adalah cairan Bio organisme yang memiliki banyak manfaat kepada para petani dan para petambak Ikan maupun udang.

“Bios 44 telah mendapatkan hak paten dan telah teruji manfaatnya, baik untuk petani sawah, sayur mayur berbagai macam komoditi, petambak udang dan ikan,” jelas danrem.

Danrem juga menjelaskan perbedaan yang sangat mencolok antara hasil petani dan petambak yang menggunakan BIOS 44, tapi tidak menggunakan BIOS 44.

Sejauh mana lanjutnya hasil pertanian dan petani ikan maupun udang yang menggunakan BIOS lebih cepat besar pertumbuhannya, dibandingkan dengan yang tidak menggunakan Bios.

“Kami temukan perbedaan yang sangat mencolok antara hasil petani dan petambak yang menggunakan BIOS 44 dengan yang tidak menggunakan BIOS 44, yang mana pertanian dan petani baik ikan maupun udang yang menggunakan BIOS lebih cepat besar pertumbuhannya di bandingkan dengan yang tidak menggunakan Bios,” jelas danrem sambil mencontohkan hasil yang sudah diperoleh.

Guna membantu masyarakat dalam mengembangkan budidaya udang khususnya udang Vaname dengan menggunakan dekomposer Bios 44.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved