Ada Coklat Rasa Rendang di L'ile Chocolate Padang, Akan Hadir Rasa Keripik Balado, Berani Coba?
Ada Coklat Rasa Rendang di L'ILE Padang, Bakal Hadir juga Rasa Keripik Balado, Berani Coba?
Penulis: Saridal Maijar | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM - Di Kota Padang, kini sudah ada rumah coklat, yakni L'ile Chocolate.
L'ile Chocolate berada di Jalan Thamrin Nomor 39, Alang Lawas, Kecamatan Padang Selatan, Padang.
Tak hanya toko, di L'ile Chocolate terdapat pabrik pengolahan, museum coklat, hingga kafe.
L'ile mengolah dari biji kakao berkualitas hingga menjadi produk coklat yang siap disantap.
• Tata Cara dan Syarat Pendaftaran Pemilihan Duta Wisata Uni Uda Kota Padang Tahun 2020
Coklat yang sudah diolah disajikan dalam bentuk coklat batangan hingga berbagai varian minuman yang nikmat.
Dari berbagai varian coklat yang diproduksi, ada rasa yang begitu kental dengan khas Ranah Minang.
Yakni, coklat rasa rendang. Coklat rasa rendang ini baru pertama kali ada di Sumatera Barat (Sumbar), bahkan di Indonesia.
"Coklat rendang ini baru kita yang bikin," kata Owner L'ile, Pricilla Raysa Patana saat ditemui di tokonya, Kamis (21/2/2020).
• Lile Chocolate, Kafe Coklat dengan Berbagai Pilihan Menu Menarik
Ada kenikmatan yang berbeda ketika menyantap coklat rasa rendang ini.
Saat di mulut, hanya akan ada rasa coklat. Namun setelah ditelan, maka akan terasa aroma rendang.
"Coklat rasa rendang ini menjadi salah satu varian lokal kita yang khas dengan Sumatera Barat," ujar Pricilla.
Bahan coklat rasa rendang ini, kata dia, menggunakan berbagai rempah-rempah.
"Kita memakai rempah lokal, ada pala, kayu manis dan lainnya," ujar dia.
Coklat rasa rendang ini, lanjutnya, menggunakan 48 persen coklat.
• Hanya 21 Kafe di Padang Kantongi Izin Lengkap, Camat Diminta Bantu Tingkatkan Perizinan
Pricilla Raysa Patana menjelaskan, coklat rasa rendang ini terinspirasi dari sejarah ditemukan coklat itu sendiri.
"Coklat ini pertama kali ditemukan oleh suku Maya di Amerika ratusan tahun sebelum masehi," ujarnya.
Awalnya, coklat dikonsumsi oleh suku Maya dalam bentuk minuman.
Minuman tersebut ditaburi lada dan berbagai rempah-rempah untuk persembahan kepada para dewa.
"Dari asal usulnya, coklat itu memiliki sensasi pedas yang memiliki aroma rempah-rempah," kata Pricilla.
Selain coklat rasa rendang, ada juga rasa kopi dan kelapa. Bahan kopi dan kelapanya juga berasal dari Sumbar.
Saat ini, kata Pricilla, pihaknya tengah meracik varian baru, yakni coklat rasa keripik balado.(*)